Eight

2.5K 260 35
                                    

Seorang gadis sedang sibuk mengganti pakaian yang dipakainya menjadi baju santai yang nyaman untuk dikenakan sehari-hari sedangkan Seorang pria tengah berdiri di depan pintu gadis tersebut, menunggu gadis itu membuka pintu yang sejak tadi tertutup rapat.


"Eunji, kenapa lama sekali? Kau tidak tidur kan?" Teriak Chanyeol dari luar kamar Eunji. Pria itu sudah menunggu sekitar lima belas menit tapi sang gadis tak kunjung selesai mengganti pakaiannya.

"Sabar bodoh. Sebentar lagi selesai." Balas Eunji berteriak dari dalam kamarnya.

Mereka baru saja menyelesaikan resepsi pernikahan di gereja, sekarang mereka berada di kediaman Keluarga Jung. Ibu dan ayah Chanyeol sedang berbincang-bincang dengan sang besan di ruang tamu. Kedua orangtua Chanyeol berencana menginap di rumah sang mempelai wanita untuk semalam ini sebelum besok pagi-pagi sekali harus kembali ke Busan karena ayah Chanyeol bekerja disana.

Krekk...

Akhirnya pintu kamar itu terbuka menampakan Jung Eunji dengan piyama motif polkadotnya. Chanyeol tersenyum tipis ketika mendapati sang istri yang sudah selesai mengganti pakaiannya.

"Apa liat-liat?" Tanya Eunji ketika melihat Chanyeol memperhatikannya secara seksama.

"Aku ini suamimu. Tidak apa jika aku melihatmu."  Ujar Chanyeol sembari melenggang masuk ke dalam kamar Eunji dengan melewati Eunji begitu saja.

"Kenapa kau masuk ke kamarku?" Ujar Eunji memandang Chanyeol yang kini duduk manis di ranjang miliknya.

"Hey, ini kamarku juga sekarang. Kenapa? Kau mau melarangku?" Sewot Chanyeol. Kini ia mengambil posisi berbaring di kasur dengan menaikan selimut sebatas lehernya.

"Nyaman juga di kasurmu, mungkin karena ini bekas tempat istriku tidur." Ujar Chanyeol disertai kekehan kecil. Eunji hanya mendengus pelan seraya tetap berdiri di ambang pintu.

"Kau tidak berniat tidur sekamar denganku kan? Kita masih sekolah, kau ingat peraturan dari para guru dan orangtua kita?" Tanya Eunji mengingatkan Chanyeol mengenai peraturan dari sekolah bahwa mereka boleh melanjutkan sekolah asalkan Eunji tidak berbadan dua setelah menikah.

"Aku tahu! Aku hanya sedang mencoba-coba kasur istriku." Jawab Chanyeol dengan senyum lebarnya.

"Kalau begitu cepatlah coba-cobanya karena aku ingin tidur." Tambah Eunji lagi, sebenarnya gadis itu ingin sekali mengusir paksa Chanyeol dari kamarnya tapi Eunji urungkan niat itu setelah mengingat Chanyeol telah menawarkan kalimat damai kemarin.

"Berapa lama lagi kau mau tiduran di kasurku? Aku lelah." Ujar Eunji lagi setelah sekitar sepuluh menit Park Chanyeol tak juga pergi dari kamar gadis itu.

"Tidurlah! Aku akan kembali ke kamarku." Jawab Chanyeol sembari turun dari kasur empuk yang ditidurinya tadi. Eunji pun menghela nafas lega.

"Selamat malam. Mimpi yang indah." Tambah Chanyeol dengan senyum manisnya sebelum keluar dari kamar sang istri.

"Emm." Jawab Eunji. Gadis itu segera menarik selimut dan memejamkan matanya.

~~~

"Eunji Bangun! Eunji!" Chanyeol terus saja menarik-narik selimut yang dikenakan Jung Eunji tapi gadis itu tak juga membuka matanya padahal sekarang sudah menunjukan pukul 06.40 KST. Kebiasaan telat Jung Eunji sepertinya sudah mengakar.

"Aish! Eunji bangun! Sayang!" Teriak Chanyeol dengan menarik bantalan yang menopang kepala sang gadis. Eunji mengerang kecil dan menguap lebar sesudahnya.

"Cepatlah kita akan terlambat!" Ujar Chanyeol tak sabaran, lelaki itu langsung menarik tangan Eunji membuat gadis itu terpaksa bangun dengan keadaan mata masih setengah tertutup.

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang