Chanyeol menggeleng. "Kau tidak tahu? Lalu kenapa firasatku mengatakan sebaliknya?"

Degup jantung Suho melonjak naik, menatap Chanyeol dengan tatapan bersalah.

"Chanyeol, aku-"

"Kalau kau memang ingin memisahkanku dari Eunji, kalau memang benar yang kau katakan Eunji mau bercerai denganku... Ini tidak akan berhasil. Aku- aku akan mengakhirinya!"

"CHANYEOL! KAU GILA! CHANYEOL!!!"

Kelopak mata Suho melebar, jantungnya memompa cepat sekan terjun bebas dari tempatnya menuju perut. Pernafasan pria tampan itu tak beraturan. Untuk beberapa saat, Suho hanya terpaku. Tidak dapat berkutik ataupun berpikir.

Pisau daging berukuran besar tergeletak di samping tubuh Chanyeol. Cukup banyak darah-tidak, ini kolam darah! Suho tidak bisa menahan diri, ia berteriak kencang dengan suara bass menggema di penjuru kamar apartemen milik Chanyeol.

Chanyeol jatuh bersimpah darah di dapur setelah menggerek lehernya sendiri.

Sesudah pikirannya kembali normal beberapa menit kemudian, Suho berlari secepat kereta shinkansen ke arah Chanyeol. Menangis, Suho mengguncang tubuh Chanyeol. Mencari kain untuk menahan pendarahan temannya.

Pria tampan itu sesegera mungkin menghubungi line telepon darurat kantor polisi terdekat, 112.

Sambungan terhubung.

Suho berujar histeris, "Tolong kirim ambulance, temanku sekarat!"

***

Sekitar setengah jam Chorong dan Seulgi beradu pendapat-sembari beradu tatapan laser. Sudah mirip debat presiden.

Chorong menyerah.

Cewek itu bersedekap. "Sepertinya tidak ada lagi yang perlu aku bicarakan dengan orang keras kepala sepertimu. Cukup ingat kata-kataku barusan," katanya ringan namun tegas.

Seulgi mendengus. Tidak peduli.

Si gadis berponi datar hendak memutar kembali langkah menuju mobil yang terparkir di belakang mobil Seulgi sampai sebuah panggilan memecah tujuan awal Chorong.

Chorong mengambil ponsel dalam saku celananya, menggeser tombol terima.

"Halo?"

"....."

Mata Chorong membelo, refleks berhenti melangkah. Cewek itu termenung seperkian detik, membuat Seulgi yang sedang murung memandangi punggungnya jadi mengernyitkan kening melihat Chorong tidak melanjutkan langkahnya.

"Kirim alamatnya, aku ke sana!" tutur Chorong sebelum memutus sambungan telepon.

Membuka pintu mobil tergesa, Chorong menutup pintu mobil dengan cara membanting.

Ada perasaan aneh di dada Seulgi melihat kepergian Chorong yang tergesa-gesa seperti dikejar sesuatu hal.

Seulgi baru beberapa tapak ingin memasuki rumahnya saat pikiran gadis itu meronta minta melakukan hal lain.

Seulgi memutar tubuh, memasuki mobilnya. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi perasaannya menyuruh perempuan itu untuk membuntuti mobil Chorong.

Saat melihat tujuan mereka menuju rumah sakit, tidak bisa dipungkiri dada Seulgi berkecamuk.

Apa alasan Chorong tergesa ke rumah sakit? Apakah benar firasat Seulgi bahwa Chorong yang menyembunyikan istri Chanyeol? Eunji berada di rumah sakit? Kenapa?

Pertanyaan beruntun yang tidak memiliki jawaban melintas bergantian di kepala Seulgi. Awalnya ia ragu, tidak mau melanjutkan diri mengekori Chorong.

Tapi, melihat sekitar lima menit kemudian ambulance datang dan Chorong berlari sigap menghampiri ambulance, mata Seulgi memicing.

DESTINO, YES SILBATOS 『✓』Where stories live. Discover now