"Cepatlah mati kawan!" Setelah mengucapkan kalimat tersebut Bangchan pergi bersama komplotannya.

Meninggalkan Jaehyun yang sudah kehilangan kesadarannya.

....

Brak!

Suara pintu di buka begitu keras mengagetkan Jaehyun yang tengah mengobrol dengan seseorang.

"Taeyong?" Jaehyun melotot melihat kekasihnya yang nampak sangat kacau.

Taeyong berdiri diambang pintu dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Hoodie abu yang sangat kebesaran di tubuhnya— jelas karena itu milik Jaehyun dan celana piyama beruangnya serta sendal rumah berwarna pink.

Taeyong berjalan mendekati kasur yang ditempati kekasihnya.

"Mati kau!" Ujar Taeyong sembari memukul Jaehyun membabi buta.

"Hey tenanglah." Jaehyun menggenggam tangan Taeyong yang memukulinya.

Dilihatnya wajah cantik Taeyong yang memerah karena menangis.

"Hiks.. aku pernah bilang padamu jika kau terluka sekalian saja mati!" Ucap Taeyong di tengah isakannya.

"Jahat sekali kekasihku ini." Jaehyun langsung membawa tubuh Taeyong yang menangis sesenggukan ke dalam pelukannya.

"Mereka—"

"Sepasang kekasih." Ujar Mark yang mengetahui kekasihnya masih dalam mode tidak percaya apa yang ia lihat.

Haechan terbelalak mengetahui fakta yang cukup mengejutkan.

"Rahasiakan apa yang kau ketahui hari ini." Bisik Mark yang langsung di angguki olehnya.

Taeyong melepaskan pelukan Jaehyun lalu menatap pemuda cantik di dekat kekasihnya, "Siapa kau?" Tanyanya tak suka.

"Aku yang menemukan kekasihmu." Jawabnya tersenyum.

"Baekhyun?" Semua orang menoleh pada Chanyeol yang baru masuk.

"Hyung kenal dengannya?" Tanya Taeyong sembari menunjuk orang dihadapannya.

"Sopanlah Lee!" Tegur Chanyeol. Ia menurunkan tangan Taeyong yang menunjuk orang di samping kasur Jaehyun.

"Kau juga Lee!" Balas Taeyong tidak terima.

"Tak apa Chanyeol-ah." Ucap Baekhyun memaklumi.

"Dia kekasihku bocah." Chanyeol mendorong kening adiknya.

Taeyong langsung melotot mendengar ucapan kakaknya.

"Ah Terimakasih sudah menyelamatkan Jaehyunie." Taeyong langsung tersenyum manis padanya.

"Manisnya." Gemas Baekhyun.

"Apa yang terjadi?" Tanya Chanyeol pada Jaehyun.

Jaehyun melirik Taeyong yang sedang duduk dipinggir kasur.

Chanyeol yang mengerti segera menghampiri adiknya.

"Taeyong-ah belilah minum di kantin." Titahnya.

"Tidak mau." Tolak Taeyong.

"Sekali ini saja kau turuti Hyungmu." Ujar Chanyeol agak kesal.

"Tidak mau." Tolak Taeyong penuh penekanan.

"Kalau kau tidak menurutiku, jangan harap aku mengizinkanmu kesini lagi," Ancam Chanyeol. "Ingat kau tanggung jawabku selama Eomma dan Appa pergi." Taeyong merengut kesal saat kakaknya lagi-lagi membawa masalah tanggung jawab.

"Oke aku pergi." Dengan kesal Taeyong menarik Haechan keluar ruang rawat.

"Biar aku susul mereka." Baekhyun pamit keluar.

Seketika suasana didalam ruang rawat Jaehyun mencekam.

"Jadi apa yang terjadi?" Tanya Chanyeol to the point.

"Jalang itu sepupu Bangchan."

"Maksudmu Jung Chaeyeon?" Tanya Mark memastikan.

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban.

"Sialnya tanpa aku ketahui salah satu diantara mereka ada yang membawa benda tajam." Gerutu Jaehyun kesal.

"Mereka selalu licik." Geram Mark.

"Bangchan?" Tanya Chanyeol.

"Siswa Seoul High School tingkat 2 anak dari tuan Bang CEO JYP corp." Jelas Jaehyun.

"Kau terlalu banyak mencari tahu tentangnya." Chanyeol tersenyum miring pada kedua adiknya.

"Apa kau punya rencana?" Tanya Chanyeol lagi.

"Untuk saat ini belum." Jawab jaehyun.

"Johhny hyung dan yang lainnya sedang menuju kesini." Ucap Mark memperlihatkan ponselnya yang retak.

"Mark kau tahan Taeyong aku ingin sedikit berdiskusi dengan mereka." Perintah Chanyeol.











TBC

Jadi disini tuh Chanyeol cuma beda dua tahun dari Jaehyun+Taeyong kalau sama Mark beda tiga tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi disini tuh Chanyeol cuma beda dua tahun dari Jaehyun+Taeyong kalau sama Mark beda tiga tahun

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang