9. Terbongkar

3K 209 4
                                    

Fla mengerjapkan matanya berkali-kali dan memijat pelan pelipisnya. Kepala gadis itu masih sedikit pusing, badannya pun masih lemas.

Fla sedikit meringis saat hendak menegakkan duduknya. Tengkuk leher serta pinggangnya terasa ingin patah, bagaimana tidak? Entah berapa lama ia pingsan dalam keadaan duduk bersandar disebuah pohon besar, pantas saja jika badannya terasa remuk bukan main.

Fla mengerenyitkan dahinya saat menyadari bahwa sekarang ia sedang berada ditempat asing.

Tunggu!! Bukankah ia pingsan saat mengikuti Aira? Lalu dimana Aira. Benar, dia kehilangan jejak Aira saat mengejarnya. Tapi...

Ini bukan tempat dimana Fla terakhir kali menginjakkan kakinya lalu memilih menjatuhkan badannya ditanah.

Fla bergerak gusar, memperhatikan sekitar. Ia bingung, juga takut. Dimana ia sekarang? Fla lebih dibuat bingung karena adanya rumah pohon dihadapannya.

'Rumah pohon siapa ini?' Batinnya.

Fla tidak tenang, otaknya lagi-lagi tidak dapat berfikir jernih.

'Apa pas gue pingsan ada yang bawa gue kesini? Apa cerita tentang suku yang tinggal dilahan rimbun itu nyata? Apa setelah ini gue bakalan jadi budak suku-suku gak jelas itu, trus gue bakalan jadi manusia purba yang gak tau bahasa?
Nggak-nggak! gue masih mau hidup normal dijaman modern.'

Keringat dingin mulai mengalir dipelipisnya. Fla mencengkram kuat-kuat roknya. Dia ingin melarikan diri dari sana, tapi entah kenapa kakinya terpaku tidak bisa bergerak.

"Mau kemana?"

Suara berat nan datar dari seseorang membuat Fla terkejut bukan main. Bukan karena suaranya yang merdu ataupun abstrak. Tapi karena wajah lelaki itu yang membuat Fla terkejut juga gugup bukan main.

Tidak ada jawaban apapun dari Fla, ia masih terpaku melihat pahatan wajah indah yang tuhan ciptakan didepannya ini.

Cukup lama dalam keheningan, tiba-tiba beberapa anak-anak sekolahnya datang dari balik pohon besar.

Fla bingung, siapa mereka? Wajah mereka benar-benar tidak asing dalam ingatan Fla. Hingga akhirnya ia tersadar dari lamunannya saat sebuah tepukan mengisi keheningan itu.

Prok! Prok! Prok!

"Ternyata kali ini penyusup kita anak kucing." Kata salah seorang dari mereka.

Tubuh Fla menegang, ia sadar siapa mereka. Mereka adalah gerombolan anak basis sekolahnya. Dia ingat wajah-wajah ini, bahkan sangat ingat.

Didepannya adalah malaikat penolongnya tempo hari, sedangkan yang lain, Fla yakin mereka teman-teman dari malaikatnya itu.

Tapi, mengapa mereka membawa Fla kemari. Lagi-lagi pikiran Fla berkecambuk, dia ingin sekali lari dari sana, tapi ia tidak bisa. Kakinya benar-benar berat tidak bisa melangkah, hanya satu yang ia bisa lakukan sekarang, Pasrah.

"Tolong! B-bi-biarin saya pergi." Mohon Fla terbata-bata.

"Aissh! Gak semudah itu kitten."

"Tolong.." lirih Fla.

"Kenapa?" Tanya malaikat penolongnya itu.

Fla menatap kearahnya seolah bertanya 'apanya?' Pada lelaki itu.

"Lo ngikutin gue?" Tanyanya lagi.

Fla menggeleng kuat saat mendengar pertanyaan lelaki itu.

"B-bukan, sa-" ucapan Fla terputus.

"Kalo bukan trus apa? Hah!" Teriak salah seorang.

Fla benar-benar tekejut mendengar teriakan orang itu, kakinya bertambah melemas, ia menahan air mata ketakutannya agar tidak meluncur bebas dari matanya.

"Nggak, nggak gitu, saya cuma ma-" lagi-lagi ucapan Fla terputus.

Lelaki yang ia sebut malaikat penolongnya itu dengan cepat meraih lalu mencengkram kuat pergelangan Fla. Fla meringis kesakitan, cengkraman lelaki itu benar-benar sakit.

"S-s-sakit, lepasin." Lirih Fla.

Fla berusaha memberontak sekuat tenaganya, tapi kekuatan lelaki itu tidak sebanding dengan tenaganya yang sangat lemah bagi laki-laki itu.

"Denger gue baik-baik! Dengan lo masuk ke-wilayah gue, artinya lo juga udah masuk ke dalam lingkaran merah buatan gue!" Ucap lelaki itu datar namun sarkastik, dengan posisinya yang masih mencengkram kuat tangan Fla.

Fla benar-benar tidak tahan lagi dengan rasa sakit dipergelangannya. Dia memberontak sekuat mungkin berkali-kali agar terlepas, tapi lagi-lagi usahanya gagal.

"Saya gak ngikutin kakak! Saya juga bakal pergi dari sini! Lepasin tangan saya, dan saya bakal pergi dan ngelupain kejadian ini seolah gak pernah terjadi! Jadi lepasin sekarang!" Marah Fla tak tertahan.

Seorang laki-laki memajukan langkahnya, lalu menempatkan posisinya tepat dihadapan Fla dan lelaki yang mencengkram tangannya itu, lelaki itu terlihat menyeramkan karena matanya yang memerah seperti menahan amarahnya

"Gak usah teriak bisa kan! Cewek gak tau diri! Salah gak mau ngaku, malah ngebentak seolah lo gak salah. Mau lo apa? Hah!" Marah lelaki itu.

"Cukup!!"

Teriak salah seorang dari atas rumah pohon menginterupsi. Gadis itu menuruni tangga rumah pohon itu hati-hati. Rambutnya yang tergerai menutupi wajahnya, membuat Fla tidak tau siapa gadis itu sebenarnya.

Gadis itu sudah berhasil mendaratkan kakinya ditanah, lalu berbalik menghadap Fla dan yang lainnya.

Fla membelalakkan matanya, ia terkejut bukan main melihat siapa gadis itu.

Aira. Ya, gadis itu Aira. Sahabat yang Fla khawatirkan bukan main. Gadis itu juga yang membuat Fla berada disini sekarang.

Aira tersenyum tulus kepada Fla, dan mendekat kearahnya.

"Gak usah jadi laki-laki kalo beraninya cuma nyakitin cewek!" Kata Aira sarkastik, melepas genggaman lelaki itu dari tangan Fla.

"Silahkan jadi banci, tapi gue gak akan ngakuin lo lagi sebagai kakak kandung gue!" Lanjut Aira.

Fla lagi-lagi dibuat terkejut akan perkataan Aira. Really?
Lelaki didepannya ini?. Malaikat pelindungnya? Adalah kakak Aira sahabatnya?

Otak Fla benar-benar berhenti tidak bisa berfikir, bagaimana bisa ia tidak tau tentang semua ini? Kenapa juga Aira tidak memberitahunya?

Mengetahui Aira mengenal lelaki itu saja sudah membuat ia tercekat. Dan sekarang, faktanya lelaki itu adalah kakak kandung dari sahabatnya sendiri.

Aira meraih tangan Fla lalu membawanya pergi dari sana. Ia mengabaikan panggilan ancaman dari kakaknya itu agar tidak membawa Fla dari sana.
Tapi Aira tau, kakaknya akan menghukum Fla jika ia membiarkan Fla tetap disana.

Karena bagi kakaknya itu, Fla adalah penyusup. Tidak peduli jika Fla adalah teman adiknya atau sebagainya. Baginya, siapapun yang menyusup kedaerahnya secara sengaja ataupun tidak, harus dihukum ataupun hanya sekedar mendapat pelajaran.

- 0o0 -
.
.
.
.
.

Uwuuuuu!!
Aku update...😇

Udahkan 2 part sekaligus, sesuai janji dan niat aku..😊

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaps👌

' It's real 16 y.o '

Borahae💜







ALPHA [COMPLETE]Where stories live. Discover now