8. Curiga

3K 187 5
                                    

Ada apa dengannya? Kenapa buru-buru sekali?

Setelah berbagai pertanyaan berkecambuk dipikirannya, Fla memutuskan untuk mengikuti Aira diam-diam. Sebenarnya Fla sedikit takut melakukannya, tapi rasa penasarannya ternyata lebih besar.

Persetan dengan rasa takutnya, setidaknya Fla tidak mati penasaran karena sikap aneh sahabatnya itu.

- 0o0 -

Fla mengendap-endap mengikuti Aira yang berjalan gelisah didepannya. Ya, gadis itu gelisah,namun berusaha berjalan santai sambil melihat-lihat sekitar.

Gadis itu menghentikan langkahnya karena merasa dirinya sedang diikuti seseorang.
Aira menoleh ke belakang, saat terdengar suara ranting terpijak disana.

Berbeda dengan Fla, jantung gadis itu berdetak lebih cepat saat ia tidak sengaja menginjak ranting pohon kering.

Gadis itu dengan cepat bersembunyi, agar Aira tidak mengetahui keberadaannya.
Ya, disini Fla sekarang. Gadis itu bersembunyi dibalik pohon besar, yang tidak jauh dari tempat ia sebelumnya.

Fla merapalkan doanya dari balik pohon itu. Aira yang penasaran berbalik berjalan kearah sumber suara, tepat beberapa langkah dari tempat Fla bersembunyi sekarang.

"Oh astaga! Apalagi sekarang?" Batin Fla, panik.

Aira benar-benar melangkah kearah Fla, rupanya gadis itu benar penasaran dengan sumber bunyi itu.

"Ra!"

Aira terkejut. Panggilan serta tepukan dipundaknya dari seorang lelaki membuyarkan niat Aira.

"Ngapain?" Tanya lelaki itu.

Aira menggeleng menanggapi, ia masih sedikit terkejut karena ulah lelaki itu, ditambah rasa penasarannya yang mulai menyeruak keotaknya.

"Apa bener ada yang ngikutin gue? Atau...?" Aira membatin, wajahnya terlihat sangat bingung sekaligus penasaran.

"Hei! Kenapa sih? Ini deket lahan kosong loh, gak bagus bengong." Kata Bagas.

Ya, lelaki itu Bagas. Dia yang menepuk pundak Aira, dia juga lelaki yang saat ini berusaha membuyarkan pikiran Aira.

Aira menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Bagas yang tidak ingin mengambil pusing karena ulah gadis didepannya itu, memilih menarik pergelangan Aira, lalu membawanya kedalam lahan tanpa pemilik itu.

Lain halnya dengan Fla, gadis itu terkejut setengah mati saat mengetahui siapa lelaki itu.
Dia benar-benar tidak menyangka, bahwa Aira meninggalkannya untuk bertemu malaikat pelindungnya itu.

Terbesit rasa tidak suka saat mengetahui bahwa Aira mengenal malaikatnya itu, lagi pula mengapa Aira tidak memberi tahunya kalau ia mengenal lelaki itu.

Padahal, sebelumnya, mereka sering bertemu bukan? Saat lelaki itu memanggil anak basis dikelas mereka, saat lelaki itu membuat masalah dilapangan, atau bahkan saat bertemu dikoridor ataupun kantin. Kenapa Aira berpura-pura layaknya orang yang tidak saling kenal?

Lamunan Fla tiba-tiba buyar, saat ia melihat lelaki itu menarik tangan Aira lalu membawanya kearah lahan tidak berpemilik dibelakang sekolah.

Aira sedikit meringis kesakitan saat laki-laki itu menarik tangannya. Fla panik, ia benar-benar khawatir dengan sahabatnya itu.

Fla terus mengikuti kemana lelaki itu pergi membawa Aira. Gadis itu memberanikan dirinya masuk kedalam lahan rimbun itu, persetan dengan rasa takutnya dengan suasana lahan rimbun.

Fla sadar,ia bahkan tidak pernah mendekat kedaerah ini, melihatnya saja sudah membuatnya bergidik ngeri, apalagi masuk kedalamnya.

Pikiran aneh sudah berkecambuk, dia benar-benar bingung, haruskah ia masuk kedalam lahan itu?

'Mengapa juga lelaki itu harus membawa Aira ke lahan ribun itu? Apa dia ingin menyakiti Aira disana? Bagaimana jika terjadi sesuatu? Sejahat itukah?'

Fla tidak bisa berfikir positif, pikirannya bahkan tidak jernih lagi, pikiran anehnya sudah menguasai dirinya sepenuhnya.

Entah dorongan dari mana, kaki Fla melangkah masuk ke lahan rimbun itu, ia mempercepat langkahnya agar tidak kehilangan jejak lelaki itu serta Aira.

- 0o0 -

Disini Fla sekarang, dia sudah berada didalam hutan rimbun itu. Napasnya sedikit tersengal karena berlari untuk mengejar lelaki itu dan sahabatnya.

Fla membungkukkan sedikit badannya mengatur napas. Gadis itu lagi-lagi terkejut setengah mati saat melihat sahabatnya terjatuh didepan sana. Ya, jarak mereka hanya terpaut sekitar 20 meter.

Fla memundurkan langkahnya sambil menutup mulut dengan kedua tangannya. Bagaimana tidak? Lelaki itu terlihat membentak Aira sambil memegang tangan Aira, padahal Aira masih bersimpuh ditanah sebab jatuh. Lutut Aira sedikit mengeluarkan darah, tapi lelaki itu tetap memaksa agar Aira berdiri tanpa memikirkan luka Aira yang bisa saja melebar atau mungkin infeksi.

Sepertinya lelaki itu menyadari keberadaan seseorang, ia menyerengitkan dahinya dan menoleh ke arah tempat Fla berdiri sekarang. Beruntung Fla berhasil bersembunyi di semak-semak, tepat sebelum lelaki itu menoleh kearahnya.

Fla panik benar-benar panik, dia bersembunyi masih dengan posisi menutup mulutnya. Gadis itu berjongkok, napasnya tidak teratur, tapi beruntung hal itu tidak berlangsung lama.

Fla merasa aneh, mengapa ia tidak merasa ada orang lagi disekitarnya? Apa lelaki itu sudah sudah pergi?

Fla keluar dari semak-semak itu perlahan, kakinya melemas. Lagi-lagi gadis itu dibuat bingung, Mengapa mereka tidak ada? Kemana mereka?

Ya, Aira sudah tidak terlihat, begipun lelaki itu. Fla kehilangan jejak mereka. Sepertinya ia gagal menjadi seorang penguntit kali ini. Kaki Fla melemas, apa perjuangannya masuk ke lahan rimbun ini harus sia-sia? Lalu bagaimana dengan sahabatnya nanti?

Dengan keberanian penuh, Fla melangkahkan kakinya lagi lalu berlari, berharap bisa menemukan sahabatnya itu.

- 0o0 -

Cukup jauh Fla berlari untuk menemukan kembali jejak sahabatnya itu, tapi bahkan sampai sekarang ia belum menemukannya juga.

Putus asa? Ya, Fla mulai putus asa. Dia benar-benar lelah, kakinya benar-benar lemas. Gadis itu bersimpuh ditanah, kakinya sudah seperti jelly sekarang, dia tidak kuat lagi. Napasnya tersengal, pasokan oksigen disekitarnya seperti akan habis. Jantungnya benar-benar tidak bisa tenang didalam sana.

Fla melemas, kepalanya pening, pandangan gadis itu mulai kabur, warna hitam mulai mendominasi pandangannya.

Gadis itu runtuh, ia pingsan didalam lahan rimbun itu, tepat sebelum ia melihat seseorang keluar dari balik pohon besar, lalu berlari cepat kearahnya.

Lelaki itu berhasil menangkap kepala Fla sebelum mendarat sempurna menyentuh tanah. Lelaki itu menggerakkan tubuh Fla dan sesekali menepuk pelan pipi gadis itu, berharap Fla bangun dari pingsannya.

Tanpa berfikir panjang, lelaki itu menyelipkan tangannya ditengkuk Fla dan tangan lainnya diselipkan dilutut gadis itu, lalu mengangkatnya.

Ya, lelaki itu menggendong Fla ala bridal style, lalu membawanya lebih dalam lagi lahan rimbun itu.

- 0o0 -
.
.
.
.
.

Uwuuuuuuuuuu!!
Aku update guys😇

Ternyata udah masuk part 10 ya rupanya😅

Sebelumnya, makasih buat teman kelasanku juga pembaca yang lain, yang udah ngasih support buat lanjutin part..

Intinya makasih kalean😍

Oh iya, kalo kalian aneh kenapa cerita ini jarang adegan dirumah, itu karena emang sengaja, aku mau fokus sama kegiatan disekolah aja, aku juga gak bakal buat konflik dikeluarga mereka, jadi konfliknya seputar sekolah, sama hubungan para tokoh aja..
Okok👌

Jangan lupa tinggalkan jejak kalean ya guys...

Borahae💜

ALPHA [COMPLETE]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora