Kamu tak usah heran dengan kebiasaan kita, karena itu tidak akan melemahkan rasa kita saling menjaga.
Chitanda Amelia Putri
Jam istirahat kedua sudah berbunyi namun tidak membuat tiga cewek pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka atau pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang berdebu. Mereka lebih memilih untuk duduk dan bercerita dengan santai di bangku panjang depan kelas mereka.
Chitanda menceritakan pada teman kembarnya, Airi dan Riani tentang kemarin sore. Tentang Chitanda yang pergi ke kafe untuk membahas beberapa soal untuk olimpiade bersama Gerald dan Desi. Namun, Chitanda di sana tidak sempat membahas soal melainkan menerima tamparan pedas dari seseorang yang Chitanda sebut 'Tante'.
Mendengar cerita Chitanda, Airi dan Riani kaget dengan mengucapkan kata yang sama, "Apa?! Lo ditampar Risa?!"
Chitanda mengangguk, mengiyakan.
Airi dan Riani saling pandang cemas. Mereka tidak habis pikir, bagaimana mungkin seorang Chitanda yang notabenenya seorang cewek polos ditampar Risa karena masalah cowok.
"Wah, lo kebangetan, Ta!" ujar Airi.
Chitanda mengerutkan dahinya. "Loh, kok gue yang disalahin?"
"Sini, sini, Ta. Gue kasih tau," ucap Riani seraya mengajak Chitanda untuk lebih dengan dengannya.
"Apaan, sih?" tanya Chitanda penasaran.
"Ta, lo sekarang dalam masalah besar." Penyataan yang keluar dari mulut Riani sontak membuat Chitanda bingung sekaligus terkejut. Chitanda tidak tahu masalah besar apa? Lalu, kenapa Chitanda dalam masalah? Chitanda pikir dirinya baik-baik saja sekarang walaupun terlibat kesalahpahaman kemarin.
Raut wajah Riani dan Airi menatap Chitanda. "Lo bakal berurusan sama Risa dan teman-temannya. Mereka menyebut gengnya dengan sebutan Pretty," jelas Airi.
"Pretty?" Jelas saja Chitanda tidak tau-menau tentang geng-gengan di sekolah karena yang dilakukan Chitanda di sekolah hanya membaca buku biologi, baca novel, dan bergaul bersama Airi dan Riani.
"Satu aja kesalahan yang lo buat ke mereka. Lo bakal dibully abis-abisan." Airi terus menjelaskan.
"Tapi gue nggak salah."
"Lo nggak salah tapi di mata mereka lo tetap salah, Ta." ucap Riani berusaha menyadarkan Chitanda dari kepolosannya.
Chitanda mulai cemas. "Trus gimana, dong?"
"Lo tenang aja, Ta." ucap Airi seraya merangkul sahabatnya itu. "Gue sama Riani nggak bakal ninggalin lo. Kita bakal setia sama lo, Ta."
"Nanti kalo misalnya lo dilabrak sama si tante. Kita bakal sama-sama ngelindungin lo, Ta." tambah Riani.
Chitanda tersenyum berusaha menghilangkan rasa takut serta khawatir dalam dirinya. "Uunchh! I love you, guys."
"Love you too!" ucap Airi dan Riani bersamaan.
Chitanda sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Airi dan Riani. Sahabat yang setia pada dirinya. Di saat dia dalam masalah mereka selalu ada di sisinya. Chitanda bahagia di dalam hidupnya ada orang-orang yang baik dan pengertian padanya.
Di tengah-tengah kebahagiaan persahabatan itu, cewek dengan rambut curly dan polesan make up yang menempel pada wajahnya, sedang berdiri di belakang Chitanda, Airi dan Riani yang tengah berpelukan. Cewek itu bersama ketiga temannya sedang menuju kantin namun jalan mereka terhambat karena ada yang berpelukan sehingga memakan sebagian tempat di koridor.
YOU ARE READING
PHO Vs PHP [Selesai]
Teen Fiction"Mencintai adalah kelemahanku." ¤PHO¤ "Dan menyakiti adalah kekuatanku" ¤PHP¤ ¤¤¤ Awalnya Chitanda tidak membenci Wildan. Namun, karena kesalahan di masa kecil membuatnya benci pada W...
![PHO Vs PHP [Selesai]](https://img.wattpad.com/cover/134051704-64-k993662.jpg)