Larayn | Part 9

2.8K 228 40
                                    

Jangan lupa vote dan komentar
Happy readiing!!!

.
.

🍁🍁🍁
.
.

Bunyi bel pulang menggema, seluruh murid kasak-kusuk merapikan buku-bukunya dan mengantonginya di tas, begitu juga dengan Lara, gadis itu langsung keluar sebelum guru yang mengajar keluar dari kelas. Matanya langsung mencari sosok Rayn untuk diajak pulang bersama. Berhubungan dia juga tidak membawa kendaraan, jadi ia akan membujuk Rayn untuk mengantarnya.

Lara mendatangi kelas Rayn yang saat ini pintunya sedang dipenuhi murid-murid yang ingin keluar dari kelas. Lara menunggu murid-murid tersebut keluar, ia yakin Rayn belum keluar dari kelas karena cowok itu penyuka ketenangan dan anti keributan.

Lara memasuki kelas setelah tidak ada lagi yang berebutan keluar, matanya celingukan mencari sosok Rayn, namun ia tidak menemukan cowok itu bahkan Arsen juga tidak ada untuk menanyakan keberadaan Rayn. Ia hanya melihat dua orang cewek sedang mengerjakan tugas dan seorang cewek yang mematung seraya memandangi dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Lara melihat cewek tersebut bangkit, dan berjalan keluar kelas dengan tatapan masih tertuju padanya. Lara meraba wajahnya sendiri, mungkin ada sesuatu yang aneh diwajahnya.

Cewek tersebut berhenti setelah berdampingan dengan Lara. "Rayn sudah pergi, kalo lo nyari."

Setelah mengucapkan itu cewek tersebut meninggalkan Lara yang sedang membuka tutup mulutnya bingung. Lara tau cewek tersebut adalah Tiara, cewek dingin dan tertutup disekolah.

"Sejak kapan lo mau ngomong?!" teriak Lara dari belakang, namun tidak digubris cewek tersebut.

Lara berjalan meninggalkan kelas Rayn, ia yakin pasti Rayn belum pulang, mungkin masih di parkiran untuk mengambil motornya, Lara memutuskan untuk menunggu di halte saja, agar ia bisa melihat Rayn ketika lewat.

Saat ia sedang berdiri menunggu Rayn di dekat halte depan sekolah, ia melihat motor cowok tersebut keluar dari gerbang. Lara tersenyum dan melambaikan tangannya kearah Rayn agar cowok itu menghampirinya dan memberi tumpangan padanya.

Motor yang dikendarai Rayn perlahan mendekat kearahnya, namun naasnya juga melewatinya begitu saja. Lara sedikit berlari untuk memanggil pacarnya itu.

"Rain!! Aku disini!" teriak Lara, berharap cowok itu mendengarnya.

Lara mendengus saat melihat Rayn melajukan motornya tanpa ada tanda-tanda berbalik atau sekedar memastikan ada orang yang memanggilnya. Pada Akhirnya ia akan berada diangkot dengan berdesak-desakan bersama penumpang lain. Lara hanya berdo'a Rayn tidak kenapa-kenapa dijalan karena terlalu kejam padanya.

🍁🍁🍁

Setelah sampai dirumahnya Lara langsung nge Wa Rayn untuk memastikan bahwa cowok itu tidak sedang marah padanya dan berupaya menghindarinya.

Sayang
Marah sama aku?
¹⁴.²¹✔✔

Kalo aku ada salah maaf deh.
¹⁴.²²✔✔

Sayang kok cuma didiemin?
¹⁴.²⁴✔✔

Nggak dibales, ini tuh bukan koran jangan dibaca aja.
¹⁴.²⁴✔✔

Fix, Lara tidak tahan dicuekin begini, ia takut Rayn benar-benar marah padanya. Ia mengganti seragam sekolahnya dengan kaos lengan pendek yang dilapisi sweater dan hotpans yang tentunya diatas lutut memperlihatkan sejengkal pahanya, celana yang paling jarang ia pakai diluar, dan sekarang ia sengaja berpenampilan sedikit terbuka supaya ia mendapat perhatian Rayn, biasanya cowok akan memarahi ceweknya jika memakai pakaian seperti itu, dimata Lara itu sebuah keposesifan cowok terhadap ceweknya, walaupun mungkin bagi Rayn itu hanya akan jadi hal biasa.

LARAYN (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang