Kekasih? Ya benar mereka sudah menjalin kasih selama dua tahun lebih, jauh sebelum mereka bersekolah disini.

Sebenarnya keduanya tidak berencana untuk menyembunyikan hubungan mereka, hanya saja konflik diantara geng merekalah membuatnya seperti ini.

....

"Kau benar tidak diapa-apakan oleh brengsek itu?" Di sepanjang koridor menuju parkiran Ten terus bertanya hal yang sama.

"Kau sudah bertanya itu sejak bel masuk Chittaphon." Jengah Jungwoo.

"Aku hanya khawatir pada Taeyong!"

"Aku tidak apa-apa Ten sungguh." Taeyong akhirnya buka suara.

"Hyung kau dijemput lagi?" Tanya Haechan.

Taeyong mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa kau tidak pernah membawa mobil? padahal mobil di rumahmu ada banyak." Doyoung heran dengan sahabatnya yang selalu di antar jemput oleh supir.

"Bagaimana mau bawa mobil  jika sebelum aku bangun saja Jaehyun sudah datang ke kamarku." Gerutu Taeyong dalam hati.

"Jika itu terjadi eommaku akan menyuruh bodyguard membuntutiku." Jawab Taeyong malas.

"Kau memang anak kesayangan." Cibir Doyoung.

"Apa mau kita temani sampai jemputanmu datang?" Tawar Jungwoo yang dibalas gelengan oleh Taeyong.

"Kalian pulang duluan saja lagipula supirku hampir sampai." Taeyong melirik Jaehyun yang berjalan kearah parkiran.

"Baiklah kalau begitu kita pergi bye!"

Keempatnya masuk kedalam mobil masing-masing kecuali Haechan yang memasuki mobil Doyoung, dia belum di beri izin untuk membawa kendaraan dan paling anti di antar jemput oleh supir.

Sedangkan Taeyong? Sejak dulu dia memang tidak diperbolehkan pergi keluar sendiri jadi well untuk membawa mobil sendiri itu hal yang mustahil.

Setelah keempat sahabatnya pergi, Taeyong berjalan kearah gerbang samping sekolah. Disana sudah ada Ferarri 488 hitam yang sangat ia hafal terparkir dengan rapi, dengan segera Taeyong masuk ke dalam mobil tersebut.

Keadaan di dalam mobil sangat sunyi mengingat Taeyong yang masih marah pada kekasihnya.

"Mau kerumahku dulu?" Tawar Jaehyun.

"Langsung pulang." Jawab Taeyong dingin.

"Sayang kau masih marah padaku?" Tanya Jaehyun lembut.

"Tidak."

"Iya bagiku." Jaehyun mencubit hidung Taeyong menggunakan sebelah tangannya yang bebas.

"Kau menyebalkan Jaehyunie!" Rengek Taeyong dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya iya aku tidak akan mengulanginya lagi, jangan menangis." Ucap Jaehyun panik yang melihat kekasihnya sudah siap mengeluarkan air matanya.

"Kau jahat selalu membela temanmu sudah tahu mereka yang salah HUEE EOMMA JAEHYUNIE JAHAT."

Dan sekarang Taeyong benar-benar menangis.

"Astaga iya mereka yang salah dan kau benar jangan menangis lagi nanti aku belikan apapun yang kau mau." Bujuk Jaehyun yang benar-benar panik.

"Janji?" Taeyong menatap polos sang kekasih dengan matanya yang masih penuh dengan air mata.

"Iya janji sayang." Jaehyun tersenyum gemas. Lalu menghapus air mata Taeyong menggunakan ibu jarinya.

Kadang Jaehyun tidak habis pikir seluruh siswa di sekolah takut pada Taeyong. Namun nyatanya berandal sekolah ini sangat manja dan mudah menangis tak lebih seperti bocah.

TBC

Jujur aja cerita ini tuh dibikin jauh sebelum bikin work yang idol cuma ya suka ragu aja gitu kalau udh mau ngepublish takut kalian pada gasuka:(( dan atas paksaan Temen Jae dan ternyata lumayan banyak juga yang mau baca akhirnya dipublish jugaㅠㅠ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jujur aja cerita ini tuh dibikin jauh sebelum bikin work yang idol cuma ya suka ragu aja gitu kalau udh mau ngepublish takut kalian pada gasuka:(( dan atas paksaan Temen Jae dan ternyata lumayan banyak juga yang mau baca akhirnya dipublish jugaㅠㅠ

Karena cerita ini udh di tulis dari lama jadi cerita ini tuh udh end dan Jae cuma tinggal ngepublish doang

So lanjut tidak????

He is Mine! (Jaeyong) [REVISI]Where stories live. Discover now