27

5K 422 7
                                    

"Syukurlah kau cepat sampai" kata kaisar Yuan "karena matahari belum terbenam dan langit masih cerah, hari ini kita akan kembali ke istana"

Mendengar perintah kaisar Yuan, pangeran Xu lantas berbinar. Akhirnya mereka akan kembali ke istana, tempat dimana pangeran Xu akan selalu merasa aman tanpa terganggu dari godaan banyak gadis ataupun nona muda yang menunjukan ketertatikannya padanya.

"Beritahu para prajurit, tabib, perawat dan pelayan agar segera berkemas. Mungkin kita sampai istana pada malam hari" perintah kaisar Yuan.

"Titah di terima" ujar jendral Li Xing segera pamit undur diri melaksanakan perintah.

Pangeran Xu menghampiri kaisar Yuan dengan mata yang masih berbinar senang, ia tidak tahu jika keinginannya untuk pulang langsung di kabulkan.

Kaisar Yuan mulai hendak membereskan beberapa gulungan dan kertas penting, namun pergerakannya terhenti sebab tatapan pangeran Xu membuatnya amat risih.

"Apa yang kau lakukan disini pangeran Xu? Pergilah ke tendamu, urus dan kemas semua pakaian dan perlengkapanmu. Jangan manja dan menunggu pelayan mengemasi barangmu, semakin lama kau disini mengulur waktu, maka semakin larut kita tiba di istana" kata kaisar Yuan yang mengandung makna usiran serta nasehat yang menyadarkan pangeran Xu.

Pangeran Xu segera undur diri ketika sekelebat bayangan mengenai ia yang mengulur-ngulur waktu semakin lama. Hal itu membuat kepulangan tertunda dan ia harus menunggu esok hari sebelum bisa pulang karna tidak memungkinkan melakukan perjalanan larut malam. Jika ia pulang ke esokan harinya itu berarti ia masih harus bersiap mendapat godaan dan rayuan para gadis desa yang selalu membuatnya terganggu dan risih.

Memikirkan hal itu jelas membuat pangeran Xu bergidik ngeri. Ia harus berkemas secepat mungkin. Semakin cepat ia berkemas maka semakin cepat pula mereka akan pulang.

* * * * *

Persiapan kepulangan rombongan kaisar Yuan telah selesai. Semua barang telah dikemas dan dimasukan kedalam beberapa kereta. Panji - panji kerajaan telah berkibar. Semua tenda telah di lepas dan beberapa sampah telah di bersihkan.

Saat ini matahari masih bersinar cerah walaupun sinarnya tak seterang kala masih berada di puncaknya.

"Kalian dengar, setelah sampai di istana, yang mulia kaisar akan memberikan penghargaan kepada semua prajurit dan juga sebagai kerja keras kalian dalam perang dan pertempuran dalan melawan orang-orang negara Asing. Maka dari itu malamnya, kaisar Yuan akan menyelenggarakan jamuan khusus untuk para prajurit" Kata seorang prajurit mulai menceritakan desah desuh yang hangat di bicarakan prajurit batalion lain kepada rekan sesama batalionnya.

"Benarkah? Apakah yang mulia juga akan memberikan kita wanita penghibur dan penghangat peraduan lagi?" Tanya prajurit yang ada di sisi kanan prajurit yang memberi informasi.

"Kurasa tidak lagi. Sebab kita sudah berpesta itu selama dua hari dua malam. Yang mulia kaisar hanya akan memanggil wanita penghibur untuk menari dan bernyanyi saja, selebihnya kita akan makan-makan bersana"

"Ku pikir akan ada tambahan" balasnya lesu.

"Itu tidak penting sekarang. Yang lebih hangat dibicarakan saat ini adalah sosok yang mulia permaisuri. Kau ingat saat Mei Yui di hukum oleh yang mulia pangeran?" Tanya prajurit pemberi informasi yang langsung di jawab anggukan semua prajurit batalionnya.

"Semua prajurit kerajaan penasaran bagaimana rupa yang mulia permaisuri. Menurut yang mulia pangeran, kecantikan yang mulia permaisurk bahkan tidak sebanding dengan Mei Yui" lanjutnya.

Jendral Li Xing yang melintasi kerumunan tersebut lantas berdehem sebelum menegur.

"Apa yang kalian lakukan? Cepat kembali pada barisan kalian. Kita akan segera berangkat" Perintah jendral Li Xing

* * * * *

Rombongan kaisar Yuan telah memasuki provinsi Xiyuan yang merupakan ibukota kerajaan Xiaolu tepat pada malam hari.

Suasana di ibukota Xiyuan masih nampak ramai akan para penduduk yang beraktivitas. Kerlap kerlip lampion yang menerangi di sepanjang jalan nampak bersinar terang dari gelapnya malam. Suara ribut yang dari percakapan beberapa orang lebih memdominasi dari pada teriakan para pedagang malam yang berusaha menawarkan jualannya.

Saat beberapa prajurit kerajaan yang bertugas sebagai pembawa panji mulai memasuki keramaian, salah satu di antara mereka yang berada di garis depan mulai berteriak agar para penduduk yang hilir mudik membuka jalan untuk kaisar Yuan dan Rombongannya.

"BERI JALAN... YANG MULIA KAISAR YUAN HENDAK LEWAT"

Teriakan demi teriakan terus prajurit itu lakukan agar para penduduk yang sibuk dengan kegiatannya segera menyingkir dan memberi jalan. Tak perlu waktu lama, para penduduk yang hanya melihat panji-panji kerajaan saja sudah lebih dulu memberi jalan agar perjalanan pulang kaisar Yuan lenggang.

Para penduduk mulai bersujud di tepi jalan ketika kuda yang kaisar Yuan dan kuda pangeran Xu yang keduanya tunggangi melewati mereka.

"Ah, betapa enaknya jika sudah berada di rumah. Ben wang sudah merindukan kasurku" gumam pangeran Xu yang langsung mendapat gelengan dari kaisar Yuan yang mana kuda mereka berjalan bersisihan.

Pangeran Xu yang jelas sekilas melihat kaisar Yuan mengeleng dari ekor matanya, menoleh dan menatap kesal kaisar Yuan.

"Apa maksud dari gelenganmu gege?" Tanya pangeran Xu yang kesal bahkan ia lupa mengunakan bahasa formal.

Karna tidak mendapat jawaban, pangeran Xu semakin kesal dengan sikap kaisar Yuan " Gege bisa saja bersikap seperti itu, sebab gege sama sekali tidak pernah merindukan apapun" kata pangeran Xu masih dengan nada yang sama.

"Siapa yang bilang Zhen tidak merindukan apapun?"

"Ben wang! Bukan kah Ben wang baru saja mengatakannya" balas pangeran Xu ketus

"Ck" kaisar Yuan berdecak "Kita pulang bukan karana Zhen mengabulkan permintaanmu, tapi karna Zhen  sudah sangat merindukan istri Zhen. Jika bukan karna merindukannya buat apa pulang lebih cepat bahkan harus melewati perjalanan panjang hingga malam telah menyapa? Bukankah lebih baik menunggu besok, sebab perjalan yang di lakukan pada malam hari itu berbahaya bagi keselamatan" lanjut kaisar Yuan yang membuat jendral Li Xing yang menunggangi kudanya tepat di belakang kuda kaisar Yuan dan pangeran Xu ternganga tidak percaya.

"KATAKAN BAHWA PANGERAN INJ HANYA SEDANG BERMIMPI!" Kata pangeran Xu tercengan.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

Written on Mar 13th, 2019

Bride of the Emperor Yuan (END)Where stories live. Discover now