2

6.9K 524 3
                                    


  Ritual pernikahan hantu Ling Ling sebentar lagi akan di laksanakan. Di luar kamar mewah yang Ling Ling tempati, ada beberapa orang yang datang untuk menyaksikan keberlangsungan acara sakral nan mengerikan bagi Ling Ling tersebut.

Acara pernikahan Ling Ling tidak banyak yang datang, sebab acara pernikahannya diselengarakan secara tertutup hanya beberapa anak buah tuan Li Xing yang akan menjadi tamu serta saksi dalam acara tersebut. Tuan Li Xing merupakan orang asing yang membeli Ling Ling, dari apa yang Ling Ling lihat ia merupakan orang yang dermawan dan sangat kaya.

Bagaimana Ling Ling tidak berpikiran seperti itu? tuan Li Xing dengan mudahnya membeli Ling Ling dengan harga yang sangat mahal, selain memberi uang, tuan Li Xing juga memberi sebuah rumah minimalis berlantai dua untuk ibu dan adiknya tinggali serta memberi sebuah restoran untuk ibunya yang memang sejak dulu berkeinginan membuka restoran karna terlalu pandai dan ahli dalam memasak. Bukan hanya sampai disitu kebaikan tuan Li Xing, ia juga kembali menyekolahkan adiknya Xue Lay di perguruan tinggi luar Negeri dan semua masalah sekolah adiknya ditanggung olehnya.

Hal inilah yang membuat Ling Ling berpikir ulang untuk mundur, kehidupan ibu dan juga adiknya sangat terjamin dan melihat senyum cerah Xue Lay yang kembali disekolahkan bahkan kini mulai mendaftar di perguruan tinggi impiannya yang ada di Australia membuat Ling Ling bertekad tidak akan mundur.

Walaupun jujur saja kini ia mulai takut akan pilihannya, namun mengingat keluarganya kelak akan bahagia dan terjamin semua kehidupannya, maka Ling Ling rasa pilihannya sudah tepat.

*****

Ling Ling memeluk ibu dan juga adiknya Xue Lay untuk terakhir kali, ia menyeka air matanya yang jatuh dan menguatkan dan meyakinkan ibu dan adiknya bahwa ia akan baik-baik saja.

"Kau harus tumbuh jadi anak yang baik dan penurut Lay'er, jangan pernah sakiti ibu dan jangan pernah menjadi anak yang nakal dan berbuat hal-hal yang merugikan" pesan Ling Ling pada adiknya.

Xue Lay mengangguk mengerti dalam pelukan Ling Ling, ia tak pernah malu menangis terlebih yang kini ia tangisi adalah nasib kakaknya. Ia memang seorang laki-laki namun hatinya begitu lembut dan sensitif apabila menyangkut ibu dan kakaknya.

"Kau harus kuat, jaga ibu dengan baik. Hiks.. hiks! Jangan buat pengorbananku menjadi sia-sia. Kuharap kalian akan tetap berumur panjang, sehat selalu dan jangan lupa berbahagialah walau tanpaku" tambah Ling Ling di tengah isaknya.

Xue Lay terus mengangguk, ia akan mengingat semua pesan kakaknya dan berjanji untuk tidak mengecewakannya. Sedangkan ibunya? Tidak mampu menjawab sebab suaranya telah parau akibat menangis sejadi-jadinya sejak kemarin malam.

Ling Ling melepas pelukannya, ia menghapus air mata ibunya dan juga air mata adiknya yang kini tumbuh besar dan semakin tampan.

"Jangan menangis lagi" kata Ling Ling memperingati dan berusaha keras untuk tetap tegar dan menampilkan senyum agar ibu dan adiknya tidak merasa terbebani atas pilihannya.

Ling Ling menoleh kebelakang dan memberi kode tuan Li Xing untuk membawa ibu beserta adiknya pergi, sebab Ling Ling takut semakin lama ibu dan adiknya di dekatnya semakin ia tak rela atas pilihannya.

Li Xing yang mengerti akan maksud dari tatapan Ling Ling pun segera memerintahkan anak buahnya untuk segera masuk dan mengantar ibu dan adik Ling Ling ke kediaman barunya.

Ibu Ling Ling dan adiknya Xue Lay nampak enggan untuk pergi, namun melihat Ling Ling mengangguk yakin membuat mereka dengan berat hati meninggalkan Ling Ling melakukan setiap ritual pernikahan sendiri. Hal itu merupakan keputusan Ling Ling sendiri yang meminta untuk tidak di temani oleh keluarganya.

Setelah ibu dan adiknya pergi, Li Xing segera menghampiri Li Xing. "Kau yakin baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

Ling Ling yang sempat menunduk untuk menyeka air matanya kini mendongak menatap Li Xing dengan seyum yang terukir di wajah sembabnya.

"Aku baik-baik saja tuan Li Xing" jawabnya meyakinkan

"Kau yakin dengan keputusanmu?" Tanya Li Xing lagi dengan nada hati-hati

"Apakah itu artinya aku bisa mundur?" Tanya Ling Ling balik yang membuat Li Xing bungkam. Melihat hal itu Ling Ling tentu saja paham bahwa tidak ada jalan baginya untuk keluar.

"Seharusnya anda tidak perlu bertanya seperti itu ketika anda tahu aku tidak punya lagi pilihan selain pasrah dan menerima kenyataan" kata Ling Ling

"Walaupun ada jalan sekalipun bagiku untuk keluar mungkin aku akan tetap tinggal dan berpegang pada pilihanku, sebab aku tak bisa membalas kebaikan anda selain dengan menerima tawaran anda tuan Li Xing" lanjut Ling Ling dengan seyum getir.

"Aku akan baik-baik saja. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Keputusanku sudah tepat, apa yang kulakukan adalah hal yang benar walaupun hatiku menjeritkan sebaliknya. Aku sudah melakukan yang terbaik untuk hidupku dan juga keluargaku, selebihnya biarkan semuanya mengalir dan berjalan seperti yang telah di tentukan oleh takdir"

.
.
.
.
.
.

TBC

Written on Feb 14th, 2019

Bride of the Emperor Yuan (END)Where stories live. Discover now