16

5.4K 435 0
                                    


  Ling Ling sudah memikirkannya dengan matang, ia akan memberi kesempatan kedua pada kaisar Yuan. Ia tidak akan terus marah bukan? Sebab selamanya ia akan terjebak di masa lalu tanpa mampu kembali ke masa depan dan berkumpul bersama ibu dan adiknya.

Ling Ling berpikir tak mengapa ia menurunkan ke egoisannya, toh ini semua demi kebaikan hubungan pernikahan keduanya. Ling Ling hanya mau menikah satu kali walaupun pernikahan mereka tanpa di dasari cinta tapi ia percaya cinta akan datang pada keduanya.

Seperti yang kaisar Yuan katakan, mereka harus memulainya perlahan-lahan. Tidak perlu tergesah-gesah sebab semuanya harus dimulai dari dasar nol, butuh banyak waktu dan proses untuk bisa naik ke satu tingkatan. Tapi bagi Ling Ling semuanya tidak masalah selama keduanya memang benar-benar ingin berjuang memperbaiki hubungan keduanya.

"Jadi?" Tanya kaisar Yuan sedikit kikuk

Ling Ling pun merasakan kecanggungan antara dirinya dan kaisar Yuan, ia hanya mampu tersenyum lemah lalu menjawab "bersikaplah seperti biasa yang mulia, tapi saling terbuka dan mengingatkan satu sama lain" kata Ling Ling.

"Baiklah" jawab kaisar Yuan.

Seketika hening melanda mereka cukup lama karna perasaan canggung serta asing yang mereka rasakan hingga tiba-tiba pintu kamar Ling Ling di buka secara paksa sehingga menghasilkan bunyi 'Bukk!' Yang cukup keras.

Ling Ling terlonjak kaget sedangkan kaisar Yuan kini menatap nyalang sosok yang membuat keributan karna kelancangannya.

Pangeran Xu yang membuat ulah hanya mampu menampilkan cengiran pada kaisar Yuan yang kini menatapnya seakan ingin mengulitinya.

"Maafkan atas kelancangan hamba, yang mulia" kata pangeran Xu penuh sesal.

Saat kaisar Yuan hendak menyemprot pangeran Xu dengan luapan amarah, Ling Ling menahan lengannya dan mengeleng memberi isyarat.

"Jika anda ingin hubungan berjalan dengan baik, tidak ada salahnya bukan menurunkan emosi dan mengelus dada?" Tanya Ling Ling yang sangat kaisar Yuan pahami maksudnya.

Kaisar Yuan mengeram, ia menekan amarahnya yang nyaris meledak. Jika saja bukan Ling Ling, ia mana mau menurutinya. Dan dengan susah payah, kaisar Yuan akhirnya bisa tenang dan meredakan amarahnya.

"Ada apa?" Tanya kaisar Yuan yang jelas membuat pangeran Xu melongo.

* * * * *

Pangeran Xu masih linglung dengan apa yang baru saja terjadi, jika ini sebuah mimpi tolong bangunkan ia sekarang. Sebab perubahan kaisar Yuan jelas membuatnya merinding. Ia lebih takut dengan kaisar Yuan yang sekarang, jika dulu setiap kesalahan ia akan mendapat amukan namun kali ini kaisar Yuan setenang air yang mengalir.

Pangeran Xu tidak menyangka bahwa kelancangannya kali ini tidak berdampak pada sebuah hukuman yang sering kaisar Yuan berikan padanya apabila ia melakukan kesalahan, baik itu karna ia terlalu ceroboh atau karna ia tidak mematuhi peraturan kerajaan.

Selama sebulan bangunnya kaisar Yuan dari kutukannya, selama itu pula pangeran Xu amat di siplin oleh saudaranya. Namun kali ini pangeran Xu bersyukur karna dewi keberuntungan yang menjelma sebagai kakak iparnya membantunya selamat dari terkaman kaisar Yuan yang jelas sudah siap memakannya hidup-hidup.

Pangeran Xu berharap Ling Ling mampu merubah kaisar Yuan menjadi pribadi yang lebih baik dari yang pangeran Xu kenal sejak ia masih kecil.

* * * * *

Yui Lang berlari sekuat tenaga menuju ibukota provinsi Xaoxu seraya memberitahukan jendral Li Xing bahwa terjadi penyerangan di dipesisir pantai desa Xaoyu oleh negara asing yang bersenjatakan sebuah pistol laras panjang.

Yui Lang dengan betis kiri yang terkena tembakan melangkah tertatih, ia mengumpulkan seluruh tenaganya untuk tetap berdiri dan menyampaikan keadaan genting tersebut.

Selain betis yang terkena tembakan, Yui Lang juga mendapat luka sayatan di lengan kanannya. Saat ini Yui Lang hanya mampu menekan luka sayatannya dengan tangan kirinya agar darah yang merembes keluar tidak terlalu banyak. Yui Lang sesekali meringis ketika luka yang ia dapat berdenyut nyeri, wajah Yui Lan kini telah pucat pasih serta keringat dingin yang mulai membanjiri seluruh tubuhnya.

Yui Lan menyeret kakinya sekuat tenaga, saat matanya menangkap sosok jendral Li Xing dan rombongan yang tengah di kerumuni beberapa orang.

"Sebentar lagi! Aku harus tetap kuat dan bertahan, sebentar lagi aku sampai!" Gumam Yui Lang dengan tubuh yang mulai bergetar.

Yui Lang menorobos masuk ke dalam kerumunan, ia sekuat tenaga mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya. Saat ia tiba di depan kerumunan, ia dapat melihat jendral Li Xing yang masih duduk di atas kudanya. Yui Lang melangkah mendekat, saat ia sudah dekat tiba-tiba saja ia ambruk dan membuat kerumunan yang berada di baris depan menjerit.

"AHHH!"

"Astaga! Pemuda itu terluka!"

.
.
.
.
.
.

TBC

Written on Feb 24th, 2019

Bride of the Emperor Yuan (END)Where stories live. Discover now