Sayang kata Rani kamu lagi jalan sama Omar ya? Kalau sempat sekalian cari cincin, biar semua keperluan pernikahan kalian secepatnya terpenuhi.

Ternyata itu chat dari mamah Khadijah. Dan Syifa pun langsung menjawabnya setuju.

Pas mau bilang ke Omar eh, hape Omar juga bunyi. Dan Omar pun langsung melihat hapenya.

"Duh, hampir lupa!" Decak Omar seketika lalu Omar pun membalas chat itu.

Entahlah itu chat dari siapa dan apa yang mereka bahas? Syifa gak tahu, dan merasa gak punya hak untuk tahu. Tapi semoga aja Omar ngasih tau karena jujur Syifa kepo.

"Syif, malam ini aku ada acara dinner party sekaligus reunian sama temen-temen ku. Itu acara anniversary Adul dan istrinya sekaligus opening restorannya." Ah, Omar memang pengertian.

"Oh, jam berapa?" Keluar juga keponya Syifa.

"Jam tujuh. Kamu ikut yuk!"

"Hah?" Seriusan Omar ngajakin? Syifa sungguh gak nyangka samasekali.

"Gimanapun juga kita akan menikah dalam waktu dekat. Jadi, aku rasa aku harus ngenalin kamu sama temen-temen ku. Dan aku rasa ini akan jadi momen yang tepat." Omar pun menjelaskan niatnya.

Syifa gak punya alasan untuk menolak, tentunya Syifa pun bersedia. Walaupun sebenarnya dalam hatinya agak ngerasa semacam gak siap, tapi Syifa memang harus melalui proses ini. Yakni Syifa harus mengenal Omar dan kehidupannya termasuk teman-temannya.

"Kamu dapet chat dari siapa?" Omar kepo juga ternyata.

Syifa pun menjawab sebenar-benarnya dan menyampaikan pesan mamahnya tadi.

Akhirnya Omar Dan Syifa kini punya dua agenda, yaitu nyari cincin dan datengin pesta Adul.

Dan karena gak mungkin balik ke rumah dulu buat ganti baju dan gak mungkin juga pake baju yang sekarang mereka pakai. Maka Omar dan Syifa pun memutuskan untuk ke mall beli baju, lalu ke salon. Tidak pernah lupa sholat dulu saat tiba waktunya.

Syifa dan Omar juga cukup menikmati waktu kebersamaan mereka saat memilih-milih baju untuk mereka kenakan ke pesta Adul nanti.

Dan setelah dapet baju sebelum ke salon mereka pun memutuskan membeli cincin di toko perhiasan yang kebetulan mereka lewati saat menuju salon.

Omar dan Syifa pun memasuki toko perhiasan itu dan di sambut lagu melamar mu yang di populerkan oleh Badai.

Pengelola toko perhiasan ini sangat pintar menciptakan suasana romantis di tokonya yang memang kebanyakan di datangi para pasangan ini. Tapi untuk saat ini hanya Omar dan Syifa pengunjungnya.
Dan sungguh Syifa merasa malu dan tersipu.

Andai saja lelaki yang kini berada di sisinya adalah seorang yang mencintainya.

Pasti melting banget. Bayangkan, milih-milih cincin couple untuk pernikahan, di jajal di jari lentik masing-masing dengan bergantian menyematkan cincin tersebut.

Sebenarnya begitu melihat cincin couple yang mereka pilih Syifa dan Omar langsung ngambil satu cincin untuk melihat lebih detil tapi berhubung ngambilnya ketuker jadinya begitu jajal cincin malah kayak pasangan tunangan. Udah gitu seraya lagu melamar mu mengalun pas reff.

Jadilah pendamping ku, jadilah ibu dari anak-anakku, membuka mata dan tertidur di sampingku.
Aku tak main-main, seperti lelaki yang lain.

Dan sepertinya bukan hanya Syifa yang merasakan suasana romantis tempat ini. Tapi Omar juga terlihat menahan senyuman yang teramat manis miliknya sehingga wajahnya begitu tampak berseri.

Cinta SelowWhere stories live. Discover now