Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]

Part 27

Saaih dan Yn pun menikmati makanan nya.

"Makannya yang semangat! Laki kan?" Ucap Papa Yn.

"Siap Om."

Saaih makan sangat semangat seperti Papa Yn tadi. Yn dan Mama Yn hanya tertawa kecil ketika melihat Saaih menirukan Papa Yn.

Tiba-tiba Saaih tersedak.

Kompak Yn, Mama dan Papa Yn tertawa ngakak.

"Wkwk Pelan-pelan." Ucap Papa Yn tegas.

"Kamu sih, kasian tau anak orang wkwkwk." Ucap Mama Yn.

"Gpp kok Tante. Laki, udah biasa."

"Gw suka gaya lu." Ucap Papa Yn sambil mengajak Saaih tos.

Saaih menerima ajakan tos dari Papa Yn.

Makan pun selesai, kini tinggal bayar.

Pelayan memberikan bill.

Saat Papa Yn ingin mengeluarkan kartu ATM nya, namun Saaih sudah duluan meletakkan kartu ATM nya diatas bill.

"Nah bagus bagus." Ucap Papa Yn."

"Papaaa..." Ucap Yn dan Mamanya kompak.

"Bhaha gpp Tan, N Saaih aja yang bayar."

"Ini baru laki." Ucap Papa Yn.

"Oiya.. sampe lupa." Saaih.

"Kenapa Ih?" Tanya Yn.

"Lupa ngecas iPhone."

"Oiya, cepetan cas, nih charger nya."

Saaih pun mengecas iPhone nya.

10 panggilan tak terjawab dari Umi

5 panggilan tak terjawab dari Bang Thariq

Saaih pun memencet nama Umi untuk menelpon balik.

Telpon on
"Assalamu'alaikum Mi."

"Walaikumsalam, kamu dimana?"

"Di restoran Mi."

"Restoran mana?"

"Restoran deket bandara. Umi sama yang lain sekarang lagi dimana?"

"Ini Umi sama yang lain juga lagi di restoran deket bandara."

"Restoran apa namanya Mi?"

"Restoran (isisendiri) yang deket (isisendiri) ituloh."

"Ohh, Aih kesitu ya. Aih berempat nih."

"HAH? Dua lagi siapa?"

"Mama Papa Yn, tadi ketemu di restoran."

"Ohh yaudah, ajak aja Mama Papa Yn gabung."

"Siap Mi."

Telpon off

Akhirnya mereka berempat berjalan menuju restoran yang kini Umi dan yang lain berada disana.

Ditengah perjalanan mereka mengobrol.

"Tak, kakak lu yang cowok itu namanya siapa?"

"Yang mana Om, kan abang aku ada dua."

"Itu yang pernah kerumah, yang badannya gede."

"Ohh.. Bang Thariq namanya."

"Ohh gitu... Dia gak mau botak aja? Wkwk."

"Iya ya, tapi dia mah gak suka botak."

"Yah.. padahal gw pengen dia botak, jadi tar calon calon menantu gw botak semua."

"Menantu Om? Berarti Saaih udah direstuin dong? Asek."

"Oke lah.. lu lulus."

"Alhamdulillah."

"Jangan seneng dulu lu."

"Hehehe."

"Masih jauh... Sekarang pikirin dulu cita-cita lu, tar kalo udah jadi orang yang sukses, baru dah kerumah, ngelamar anak gw."

"UWAHHH GAK SABAR JADI SUKSES."

"Dasar botak. Jangan bilang pengen sukses cuma karena mau jadi suami anak gw."

"Bisa dibilang iya hehehe."

"Bosem, botak semprul."

Semua tertawa.

"Lagian Papa udah ngomong lamar lamar aja, masih jauh Pah. Kalo Muthia boleh tuh dia secepatnya." Mama Yn.

"Wah.. kalo kak Muthia urusan Bang Thariq Tante, nanti aku bilangin ke Bang Thariq deh biar cepet-cepet. Hehehehe."

Sedari tadi Yn hanya diam nyimak. Apakah benar Saaih mempunyai rasa kepadanya, atau hanya cuma bercanda semata kepada kedua orang tua nya. Ia cukup dibuat salting dengan ucapan-ucapan Saaih. Tapi ia kembali lagi berfikir ke sifat Saaih yang menyebalkan, suka bohong, dan suka PHP sama Yn. Ia takut Saaih hanya berbicara omong kosong.

"Yn diem aja, salting ya ada si Bosem." Ucap Papa Yn asal ceplos.

"Apa sih Pah, ngga." Pipi Yn memerah.

"Pipinya merah tuh wkwk." Mama Yn.

"Wah.. Yn.. jangan jangan.. jangan jangan."

"Apa sih Ih."

Yn tidak bisa menutupi kesalting annya.

Syukurlah kini mereka sudah sampai, jadi Yn gak akan terlalu dibuat salting lagi.

Mereka sampai tidak secara bersamaan.

Saaih dan Yn jalan terlebih dahulu dan sampai duluan, sedangkan Mama dan Papa Yn sampai belakangan.

Mereka menghampiri Umi dan yang lain.

Ketika kedua orang tua Saaih dan Yn bertemu, mereka sangat kaget.

Entah apa yang membuat keempat orang itu kaget.

Sampai anak-anaknya saja heran.

Kira-kira apa yang membuat mereka kaget guys? Komen dibawah:)

Lanjut part 28~

÷÷÷

Hai!
Vomment🖤
Dengan kalian vomment akan membuat aku semakin semangat untuk melanjutkan cerita ini agar menjadi menarik 😄
Thank you.