12

748 128 2
                                    

"Percuma, kau tidak akan bertemu Seokjin hyung, hari ini dia kerja paruh waktu."

"Iya, aku tahu," jawab Sojung enteng. Gadis itu sedang sibuk mengambil jajanan di rak mini market dekat sekolahnya.

Sojung berhasil merayu Taehyung hari ini agar ia diizinkan ikut ke basecamp, jadi pulang dari sekolah dia minta ditemani dulu untuk membeli berbagai makanan ringan sebagai buah tangan.

"Lalu untuk apa? Lagipula, kau sebelumnya mana pernah mau diajak Seokjin hyung ke basecamp. Kau bahkan tidak ragu untuk menghina 'rumah' kami dihadapan para pemiliknya waktu itu."

Sojung menghentakkan kakinya lalu berbalik pada Taehyung yang berdiri di belakangnya.

"Kau sedang berperan jadi alarm kesalahan, ya? Kau tidak perlu mengingatkanku soal itu, aku jadi ingat soal Cheonsa lagi," Sojung terlihat kesal.

"Kau segitu bencinya ya dengan sahabat kakakku?"

"Soalnya dia menyebalkan. Sebenarnya aku tidak berpikir basecamp kalian jelek dan jorok, biasa saja. Tapi aku jadi emosi karena tiba-tiba saja Cheonsa ada di sana padahal Seokjin sudah bilang kalau tidak akan ada Cheonsa saat itu, aku jadi marah-marah dan mengatakan hal yang buruk."

"Pandai sekali mencari alasan."

Sojung memilih diam, tak ingin menanggapi perkataan Taehyung lagi. Kadang mulut lelaki itu benar-benar minta di lakban saking tajamnya, bahkan pada temannya sendiri, orang yang juga membantu Taehyung PDKT dengan Yerin.

⚫⚪

"Seokjin hyung tidak ke sini hari ini."

Perkataan Jimin seperti de ja vu bagi Sojung. Gadis itu tersenyum tipis, "aku tahu, kok. Tapi aku ingin bertemu kalian, bukan Seokjin."

"Kenapa?"

"Karena kalian teman Seokjin, jadi aku juga ingin berteman dengan kalian."

Jimin dan Hoseok saling berpandangan, haruskah mereka menerima ajakan Sojung untuk berteman? Bukan berarti mereka pilih-pilih teman, hanya saja, jika mereka bersikap terbuka pada Sojung, keduanya yakin Sojung akan semakin sering berkunjung ke sini sementara Yoongi juga Seokjin pasti tak akan suka hal ini.

"Kalian tidak mau berteman denganku?"

Keduanya diam lagi. Bingung harus menjawab apa.

"Seperti anak kecil saja, berhentilah bertanya seperti itu Sojung."

Kali ini Taehyung bersuara, mengabaikan sejenak es krim cup yang sedang ia santap.

Sojung memutar kedua matanya, Taehyung selalu menyebalkan baginya. Padahal saat ini dia sedang dalam proses pendekatan, tapi makhluk itu malah mengganggu.

"Hei, kau bilang cuma sebentar di sini?" Taehyung mengingatkan, otomatis Sojung mengecek jam tangannya.

"Duh, bawel. Iya, aku juga sudah mau pulang, kok." Sojung mengaitkan tasnya ke bahu, gadis itu berdiri dan memberi salam perpisahan pada Taehyung, Jimin dan juga Hoseok.

Selepas Sojung pergi, Jimin dan Hoseok menatap tajam pada Taehyung.

"Apa?" tanya Taehyung tak paham, atau pura-pura tidak paham apa penyebab dua temannya itu menatap garang padanya.

"Harusnya kau tidak mengajak Sojung ke sini lagi, kan? Bagaimana kalau Yoongi hyung ke sini, atau Seokjin Hyung ke sini?"

"Kan nyatanya tidak, Jimin. Santai saja. Lagipula Sojung membuat telingaku sakit kalau aku tidak menuruti keinginannya."

Hoseok mendesah pelan, "untuk apa sih Sojung ke sini? Toh, dia tidak bertemu Seokjin hyung."

"Sojung ingin kalian menyukainya," jawab Taehyung acuh tak acuh. Sebenarnya dia hanya ingin fokus menghabiskan camilan yang di bawa Sojung tadi dengan tenang, tapi mulutnya juga gatal kalau dia tidak memberikan pengertian pada dua temannya.

"Sojung tahu kalau kalian tidak menyukainya, dia juga tahu kalau kalian bertiga juga ikut andil membuat Seokjin hyung semakin yakin untuk memutuskan hubungannya dengan Sojung. Jadi, gadis polos itu berharap citranya akan bisa diperbaiki dengan berusaha bersikap baik pada kalian. Siapa tahu, Seokjin hyung tidak akan sulit lagi untuk mengambil keputusan untuk kembali pada Sojung kalau kalian sudah merestui."

"Kenapa aku jadi merasa tidak enak, ya?" Jimin menggaruk kepalanya, dia jadi merasa bersalah karena waktu itu ikut-ikutan kesal dan menyalahkan Sojung di depan Seokjin lantaran lelaki itu selalu bolos latihan band demi Sojung, padahal waktu itu mereka akan ikut ajang lomba bergengsi di kotanya.

"Santai saja, Sojung bukan tipe pendendam yang selalu mengingat kesalahan orang lain, kecuali orang-orang tertentu," Taehyung memaksakan senyumnya sembari membayangkan Cheonsa, gadis yang amat dibenci oleh Sojung. "Lagipula, kalian kan tidak salah."

"Ah, sudahlah. Jangan membicarakan Sojung lagi," Hoseok mulai bosan dengan topik tentang Sojung ini. "Omong-omong, tumben Yoongi hyung belum ke sin?"

"Oh, hyung belum tahu? Yoongi hyung sudah dapat pekerjaan baru, dia jadi guru les matematika di daerah B. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana murid-muridnya belajar dengan guru sedingin itu," Jimin bergidik, diikuti Taehyung dan juga Hoseok.

⚪⚫

Indralaya, 03 Maret 2019

Iva

X (SOWJIN)Where stories live. Discover now