◎◎

171K 13.9K 3.8K
                                    

Banyak yang berkata,
Jadilah berbeda,
Karena tak akan mudah bagimu dilupa

        Lalu,
        Ketika nyatanya berbeda jauh aku,
        Dengan tubuh gempal yang lucu
        Dan mereka tetap melupaku

Bukan hanya terlupa
Aku juga dipenuhi caci demi kata
Dibilang buruk rupa
Juga dipermalukan sampai terasa menyiksa

         Apakah ada tempat bagiku?
         Bagi yang berbeda raga ini terbentuk
         Tempat yang menenangkan, tanpa hujatan biru?

Jangan biarkan aku terperangkap
Dalam dunia palsu penuh semu rupa
Bersembunyi hingga lupa segala
Dan terjerat entah sampai kapan.

◎ ◎ ◎

Sore itu langit tampak murung dengan sedikit kilat di antara kekelaman awan dan suara petir yang bersahutan. Seorang cewek dengan rambut diikat ekor kuda tengah memejamkan mata, ia memainkan jarinya satu sama lain dan sesekali terdengar siulan pelan dari bibirnya.

Suara petir kembali terdengar, tidak ada siapa pun di sana. Hanya angin dan beberapa tanaman hijau yang menemani cewek yang tampak tidak terganggu dengan petir yang semakin kencang terdengar. Cewek itu hanya diam, dan membuka mata pelan, menghela napasnya, lalu kembali memejamkan mata.

Tidak ada yang tahu apa yang ada di benaknya saat ini. Dan sebenarnya, tidak ada yang peduli dengan keberadaannya. Kadang, ia ingin menenggelamkan dirinya sendiri dan berlari entah ke mana, asalkan rasa terkurung dan tidak bebas yang mengikatnya pergi.

Mata bulatnya kembali terbuka, ia lelah, tapi senyum mulai terukir di sana. Hidupnya tidak seburuk itu, kan? Ia harus kembali berpikir baik tentang dirinya. Ketika rintik hujan mulai turun, cewek berpipi tembam itu mulai berlari menjauh dari taman.

Sesekali terlihat langkahnya besar lalu ia melompat kecil, tawa juga terdengar meski hanya sekilas. Ia membiarkan tubuhnya dibasahi rintik hujan, karena baginya itu menenangkan.

Mulai saat ini ia tidak akan menyerah, ia yakin akan ada suatu tempat di mana ia merasa dianggap. Di mana ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dan ia akan melakukan apa pun, untuk itu semua.

◎ ◎ ◎

◎ ◎ ◎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halo.

Selamat datang di lembar pertama The Memories of Algebra. Salam kenal ya semuaa, aku Tamara. Kalian boleh panggil aku apa aja kecuali 'thor', okay?

Aku akan membawa kalian ke dalam dunia Davia dan Devan, juga membuat kalian semakin mencintai angka. Berani bertaruh?

Tunggu aku setiap Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 19.00 WIB, yaaa! Sekarang, mari kenalan dulu dan ngobrol sama aku!

Love,
Tamara

The Memories of Algebra (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now