PROLOG

12.1K 567 8
                                    


  Shen Ling Ling berpikir pilihannya telah tepat dengan menjual dirinya pada orang yang baru saja ia temui. Orang tersebut menawarinya harga yang amat tinggi bahkan Shen Ling Ling rasa amat sangat cukup untuk membayar hutang mendiang Ayahnya dan untuk kehidupan Ibu dan adiknya selama tujuh turunan kelak.

Shen Ling Ling tidak memiliki pilihan lain disaat Rentenir kembali datang di kediaman kumuh mereka dan memporak-porandakan barang-barang yang tidak terlalu berharga milik mereka.

Selain itu, para Rentenir tak pernah segan memukul ibu serta adiknya. Melihat hal itu Shen Ling Ling jelas merasa amat tidak tega, air mata dan rasa sakit terus saja membelenggunya hingga tak berpikir panjang ia menerima tawaran orang asing tersebut.

"Ling'er coba pikirkan lagi nak, jangan korbankan dirimu hanya demi kami. Ibu akan terus bekerja keras demi kehidupan kita dan demi membayar hutang mendiang Ayahmu" kata ibunya membujuk pilihan Shen Ling Ling.

Shen Ling Ling mengeleng tegas "Sampai kapan? Sampai kapan hidup kita selalu dalam penderitaan? Ibu pasti tahu, hutang yang Ayah tinggalkan bukanlah hutang yang sedikit, dari mana kita mendapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat?" Tanya Shen Ling Ling pada ibunya yang kini menunduk dalam dan isaka lolos dari bibirnya.

"Kita bisa mencari jalan lain Ling'er, tapi bukan dengan menjual dirimu sebagai mempelai pengantin wanita untuk seorang mayat" ibunya kembali membujuk dengan nada putus asa.

"Sudah lebih dari 10 tahun kita kerja banting tulang namun tak sedikitpun mengurangi hutang ayah, kali ini langit seakan membantu kita menemukan jalan keluar dari masalah yang selama ini membelenggu dan membuat kita menderita"

"Aku hanya ingin ibu dan Xue Lay bahagia, namun sampai sekarang aku masih belum mampu membahagiakan kalian. Tapi mungkin dengan aku berkorban dan menjual jiwa dan ragaku, uang yang akan kuhasilkan akan membantu ibu dan Xue Lay kelak, jadi aku mohon ibu.. izinkan aku untuk melepaskan penderitaanku, aku sudah sangat lelah dengan semuanya" pinta She Ling Ling dengan nada memohon.

Ibu She Ling ling menghela nafas berat dengan air mata yang tak kunjung jua berhenti "Maafkan ibu yang tak mampu membahagikanmu Ling'er" kata ibunya merasa sangat bersalah karna tak mampu membahagiakan putrinya.

Shen Ling Ling semakin memeluk erat ibunya sebab ia tahu kini ibunya telah merelakannya "Dikehidupan selanjutnya aku berharap bisa terlahir kembali dari rahimmu ibu" kata She Ling Ling sesekali mencium puncak kepala ibunya.

'Dan kuharap pilihanku adalah yang terbaik untuk mereka. Aku tidak akan menyesal selama kelak ketika aku telah pergi mereka akan hidup bahagia'

.
.
.
.
.
.

TBC

Written on Feb 14th, 2019

Bride of the Emperor Yuan (END)Where stories live. Discover now