Chapter 9 : Duel

Mulai dari awal
                                    

Batu sihir termasuk item yang sangat langkah, karena batu sihir hanya terdapat di jantung monster kelas B keatas. Arlerish memiliki satu batu sihir dari jantung Minotaurus yang dikalahkan enam tahun lalu. Inilah alasan dia cukup cepat menguasai sihir dibanding saat belajar bersama ibunya dulu.

Sedangkan Tanduk Minotaurus termasuk item yang langkah. Tanduknya akan dibuat sebuah Potions yang berfungsi menambah kekebalan tubuh, dan efeknya selamanya.

Arlerish POV

" Anak muda, batu batu ini adalah batu yang kudapat saat berburu Minotaurus!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Anak muda, batu batu ini adalah batu yang kudapat saat berburu Minotaurus!"

Sekarang aku paham. Paman Diego hanya ingin pamer tentang mengalahkan Minotaurus. Jika dihitung berarti dia telah mengalahkan lima.

" Apa kau mengalahkannya sendirian?" Tanyaku dengan wajah ceria. Jika dia bisa mengalahkan sendirian maka dia akan menjadi lawan yang menyenangkan.

" Tentu tidak. Aku bersama party-ku." Ucapnya dengan sebuah senyuman sombong. Persetan!

" Bisa kita mulai?" Tanya paman Siegfried yang menjadi pengamat pertandingan.

Aku dan paman Diego hanya mengangguk. Lalu tangan Paman Siegfried dengan cepat mengarah ke langit.

" Mulai!!" Teriak paman itu. Seketika seluruh ruangan menjadi riuuh karena sorakan prajurit.

Aku tersenyum sedikit, lalu mengaktifkan mantra dari dalam hati.

[ Boost : On ]
[ Acclarate : On ]
[ Defense minister : On ]

Ketiga sihir diatas adalah sihir pribadi penguat tubuh. Aku hanya perlu kecepatan, kelincahan, dan Pertahanan mutlak. Semua sihir ini tidak permanen, artinya akan luntur pada menit ke 5. Jika sudah luntur atau lepas, maka aku harus mengaktifkannya lagi dengan jeda waktu satu menit. Beruntungnya aku yang tak perlu mengucapkan mantra mantra panjang sebelum mengeluarkan sihir.

Aku berlari menuju paman Diego dengan pedang kembar mengarah kesamping layaknya sayap pesawat. Tak perlu waktu lama pedang kananku ku tebas secara horizontal, namun dia dengan mudah menahan serangan ku menggunakan Perisai miliknya.

Pedangnya lalu ditebaskan secara vertikal dari atas saat ku masih beradu kekuatan dengan perisai miliknya. Dengan sigap pedang kiri, kubuat sebagai alat menangkis pedang dari atas tersebut.

Kami berdua saling tertahan dengan kekuatan yang sama.

Api yang panas
Jiwa yang panas
Terbakarlah bersama!
Jawab panggilanku

[ Rain Of FireBall ]

Aku mendapatkan sebuah sihir baru, dan sihir ini sangat kuat. Aku dengan cepat mundur dan menghindari hujan bola api yang dia ciptakan. Sihir ini adalah sihir yang sangat ampuh saat berperang.

Pasalnya, sihir ini menciptakan bola api seperti hujan, namun sifatnya menembak bukan jatuh layaknya hujan. Mungkin di katakan hujan karena jumlahnya yang banyak, namun menggunakan mana yang kecil. Ini adalah sihir yang menghemat mana.

Dia terus saja menggerakkan tangannya mengejar diriku yang sangat lincah. Tapi sepertinya aku terpojok, dan satu bola api datang padaku. Aku tebas vertikal bola api tersebut, tapi malah meledak tepat didepanku. Aku tidak apa apa karena memiliki sihir pertahanan mutlak.

[ Ring Of Fire ]

Lalu keluar sangat banyak cincin api dengan gerigi. Dia terperangah saat melihat sihirku. Seketika seluruh ruangan riuh dengan suara tidak percaya dengan diriku. Bahkan Varlerish hingga menutup mulutnya sendiri menggunakan tangan karena tidak percaya.

Paman Diego langsung melempar pandang ke arah paman Siegfried. Ekspresi paman Siegfried tidak marah, namun ia malah tersenyum dan tertawa.

Aku membalas semua hujan bola api yang dikirim kepadaku. Aku juga membelahnya menjadi dua menggunakan cincin api. Saat satu cincin api datang padanya, tak kusangka perisainya begitu kuat. Bahkan tidak tergores saat terkena cincin api yang sangat panas ini.

" Hahaha, anak muda tidak kusangka di umurmu sekarang kau bisa menggunakan mana, terlebih lagi sihir!" Ucapnya menunjukan wajah sombong. Ugh, aku sangat benci orang ini. Akan ku buat dia tunduk kepadaku. Aku melempar pandang kearahnya dengan tatapan sinis.

" Jika hanya segini kemampuanmu paman, bersiap lah untuk kalah." Ucapku datar.

" Kau meremehkan jendral besar Velliura?"

" Hanya memberi tahu, diatas langit ada langit!"

" Apa!?" Sudah kuduga dia tidak mengetahui arti pepatah yang ku ucapkan. Yah setidaknya bagus, karena kali ini akan ku buat dia menunduk.

Api yang panas
Jiwa yang panas
Terbakarlah bersama!
Jawab panggilanku

[ Rain Of FireBall ]

Lagi lagi dia mengeluarkan sihir yang sama. Apa orang di dunia ini tidak memiliki aneka ragam sihir?

Saat lingkarang lingkaran sihir itu baru mulai terbentuk, aku mengeluarkan sihirku.

[ Gravity Low ]

Seketika dia terjatuh dengan kedua tangan menyentuh tanah. Dia menunduk kearah dan sangat susah berdiri.

Seluruh yang ada di ruangan itu hanya bisa terkejut melihat mengeluarkan sihir yang amat langka.

Author POV

[ Gravity Low ] termasuk sihir menggunakan mana alam. Selagi masih ada gravitasi di suatu tempat, Arlerish dengan mudah memanipulasi gravitasi tersebut.

Arlerish mendapatkan sihir ini saat dia mencoba berulang kali memburu seekor pegasus. Dia mencoba membuat pegasus tidak terbang bagaimanapun caranya. Hingga Irish memandunya mendapatkan sihir Gravitasi. Sihir ini termasuk sihir yang amat kuat.

Arlerish POV

" Paman, aku tidak suka pada orang yang sombong..." Ucapku dingin sambil berjalan maju perlahan.

Dan aku pun berjalan mendekat kearahnya.

=============

*Note : Arrrgh, author lupa kenalin Diego sama Putri Kerajaan Velliura!! Jadi Ilustrasi Characther nya author un-published dulu ya! Terimakasih!!

Re : Life Be A Genius MageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang