Bagian#18

1.5K 43 0
                                    

----------------------------------------------------------

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Begitu pun kepergianku dari hidupmu

--------------------------------------------------------

"Bagaimana?" tanya Ethan.

"Informasi yang saya dapatkan, Tani dan Ratno pernah berpacaran cukup lama pada saat Itu Tani berumur lima belas tahun kelas tiga SMP sedangkan Ratno umur tujuh belas tahun kelas dua SMA," jelas Raja.

"Tatapi hubungan mereka di tentang oleh kedua orang tua mereka" tambah Raja.

"Apa mereka tetap menjalani hubungannya saat itu?"

"Iya, tepat pada hari Kamis, tanggal 1 November tahun 1997, 11:00 pm Tani dan Ratno melarikan diri dari rumahnya masing-masing dan mereka sudah membuat janji kumpul di lobby Hotel pada 12:00 pm," ujar Raja seraya memberi data-data tamu pada saat Itu.

"Tetapi Tani terlambat dikarenakan kendaraan umum yang ia naiki bannya bocor."

"Berapa lama?"

"Sekitar satu jam."

Matanya mencari nama Ratno Dan Tani di daftar Hotel tersebut. Oh shit batin Ethan. "Setelah itu?"

"Menurut infromasi yang saya dapatkan Tani dan Ratno kebesokanya pergi kedokter," ujar Raja.

Ethan menaikan alis. "Terus? Apa ada infromasi lainnya?"

Raja menggelengkan kepala. "Maaf-" ucapan Raja terhenti saat melihat tangan Ethan memberi isyarat untuk keluar.

"Saya permisi," pamitnya lalu menghilang dari balik pintu.

"Jika Tani dan Ratno melakukan sesuatu pada malam itu, artinya..." Ethan terdiam sejenak. "... Resa dan Satya adalah anak kandung mereka."

Dia segara mengambil kunci mobil dan ia berjalan menuju parkiran.

Setelah sampai di parkiran rumah sakit ia mematikan mesin mobil, lalu bergegas ke ruangan ICU.

"Keadaan Resa sudah membaik?" tanya Ethan seraya duduk.

"Masih belum," ujar Rano alias ayah Ethan Seraya menggelengkan kepala.

Setalah mendapat kabar dari Varo. Rano langsung memutuskan terbang ke Indonesia dan meninggalkan perekejaanya di Boston. Ia akan menemani Ethan menjaga Resa.

"Sampai kapan Sa?" guam Ethan.

"Kita harus terus berdoa, kita harus yakin Tuhan akan memberi kekuatan agar Resa pulih dari komanya," ujar Rano seraya mengelus pundak Ethan.

"Yah?"

"Ya?"

"Menurut ayah masuk akal tidak membetulkan ban sampai satu jam lebih?" tanya Ethan tanpa mengalihkan pandangannya dari langit-langit lorong rumah sakit.

"Ya... Mungkin saja," jawab Rano yang sekarang juga menatap langit-langit lorong rumah sakit.

"Yah? Boleh Ethan bertanya?" Ethan menatap Rano.

posesif brotherМесто, где живут истории. Откройте их для себя