bagian #11

1.6K 71 3
                                    

----------------------------------------------------
Setiap orang punya cara sendiri untuk menjaga orang yang dia sayang dan ini adalah cara ku
----------------------------------------------------

Setelah sampai di halaman rumah Resa langsung menutup pintu mobil Ethan sangat kencang.

"Resa!" seru Ethan.

"Apa? Apa? Abang mau marahin Resa? silahkan Resa siap dengerin itu semua" Resa menatap nyalang Ethan.

Bukannya menjawab Ethan malah menatap tas kecil yang sedari tadi di jingjing oleh Resa yang Ethan tebak itu adalah alat musik.

"Itu dari Satya?" tanya Ethan tanpa mengalihkan pandangannya dari tas yang di jinjing Resa.

Resa mengikuti arah pandangan Ethan ia langsung menyembunyikan tas itu dibelakang tubuhnya. "Kalo iya, kenapa? Dan kalo bukan, kenapa?"

Ethan menghela nafas kasar. "Sini Abang akan balikin."

Bukannya memberi tas itu kepada Ethan Resa malah menjawab, "Enggak akan!"

"Berikan Resa!" ada jeda, "Abang bisa belikan yang sama seperti itu bahkan yang lebih bagus jadi berikan, cepat."

"Ya kalo Resa bilang enggak akan itu artinya sampe kapanpun Resa enggak akan kasih benda ini ke Abang, enggak akan pernah" Resa semakin memeluk erat tas kecilnya

Ethan langsung menarik tas itu dan dengan mudah ia mendapatkannya

Brak!

Ethan melemparnya ke tembok sehingga ukulele itu tak berbentuk.

Resa menatap nanar abangnya. "Abang aku benci Abang, aku benci Abang, sangat benci."

Resa membuka tas kecil tersebut benar saja ukulelenya sudah tak berbentuk. Resa menangis sejadi jadinya

Ethan berniat mendekati Resa tapi ucpan Resa membuat ia mengurungkan niatnya. "Diam di tempat atau Resa enggak akan pernah maafin Abang."

Resa langsung naik kekamarnya tanpa menghiraukan Ethan yang terus-menerus meneriaki namanya dan ucapan maaf.

Resa menutup pintu kamarnya. Ia duduk dengan lutut yang di tekuk dan tubuh bersandar di pintu. Resa sangat kecewa dengan sikap Abangnya.

Salahkan ia menerima pemberian orang lain? Jika ia salah tapi haruskah abangnya bersikap seperti itu? Tidak, Bukan?

"Resa ... Abang minta maaf" Resa menutup telingganya ia tidak mau mendengar suara itu ia sangat kecewa sekarang.

"Buka pintunya" ada
jeda, " Abang mau minta maaf."

Sudah beberapa menit Ethan terus saja memanggil nama Resa berharap Resa akan membuka pintu untuknya

"Enggak usah minta maaf Bang" ada jeda, "Kalo ujung-ujungnya Abang ngelakuin hal yang sama. Sebaiknya Abang simpan kata-kata maaf Abang Resa sudah muak mendengarnya."

Ethan menarik rambutnya beberapa kali.  Dia bodoh? ya dia akui dia sangat bodoh. Tapi inilah bukti rasa cintanya kepada Resa.

"Maaf abang enggak maksud seperti itu" Ethan mengigit bibir bawahnya Rasanya sakit sekali saat melihat orang yang kita cintai menangis apalagi alasannya karena diri kita.

"Abang cuman ingin lindungi kamu, Abang tau seharusnya Abang enggak kaya gitu tapi Abang enggak bisa kontrol emosi, Sa dan Abang minta maaf. Kamu boleh mukul abang sepusanya asalkan kamu mau maafin Abang, Abang mohon buka pintunya."

Resa memejamkan matanya sebentar. "Resa lagi pengen sendiri jangan gangu Resa."

Setelah itu terdengar bunyi derap kaki sepertinya Resa sedang berjalan ke kasur.

"Resa Abang minta maaf."

"Abang cuma ingin ngeliat kamu senyum bukan sadih kaya gini," guam Ethan.

💓💓💓

Jujur saja ia masih kesal kepada Abangnya terbukti saat berada di mobil ia sama sekali tak menyahuti pertanyaan yang abangnya lontarkan sejak tadi.

"Hari ini kamu pulang seperti biasakan?" Resa hanya mengangkukan kepala.

"Abang yang akan jemput."

"Jadwal kamu masih tetap samakan?" ada jeda, "Atau berubah?"

Resa tak menyahuti pertanyaan abangnya.

"Ya sudah belajar yang baik."

Ethan hari ini tak memberikan kecupan manis ia hanya memberikan satu cubitan kecil di pipi Resa.

"Abang berangkat dulu," ujar Ethan yang sedikit membuka kaca mobilnya

"Sa? Kenapa? Lagi marahan ama abang lu?" tanya Mina.

"Enggak, Mina ada kelas?" tanya Resa.

Mina terdiam sebentar lalu menjawab, "Enggak tuh, kenapa?"

"Mau anterin Resa enggak?" tanya Resa.

"Ayuk, kemana memangnya?" tanya Mina.

"Betulin ukulele" Mina mengerutkan dahinya

Resa menghela nafas kalo seperti ini lebih baik Resa naik taksi saja. "Ini kado dari sesorang tapi Resa enggak sengaja rusakin."

"Udah minta izin?" tanya Mina

Resa menggelengkan kepala. "Nggak perlu, ini juga karena abang."

Setelah mengucapkan kata itu Resa langsung berjalan mendahului Mina yang masih setia di tampatnya.

Mina tak mau amabil Resiko. Ia membuka pesan lalu mencari nama Ethan

Bang, Resa mau ke tokoh ukulele boleh tidak?
Mina. A

Tak lama ia mendapatkan pesan dari Ethan.

Iya saya izinkan, tapi setelah itu balik ke kampus.
Ethan.A

"Mina!, ngapain masih di situ?" tanya Resa.

"Hehehe, sorry."

"Apa katanya?" tanya Mina.

"Enggak bisa, kata orangnya ini mendingan diganti yang baru ajah," ujar Resa dengan raut sedih.


Hargai karya saya thank you

Vote.
Komen
Share

posesif brotherWhere stories live. Discover now