HUKUMAN

16.5K 473 130
                                    

"Sayang, bunda sama ayah berangkat dulu ya..., kamu jaga diri baik-baik, bunda dan ayah cuma seminggu doang kok di bangkoknya, kamu jangan nakal ya"

Ucap bundanya Faisal saat sudah di bandara. Faisal mengangguk semangat, sebenarnya ia sedikit kecewa karena orangtuanya hanya pergi selama seminggu.

Setelah selesai mengantar kepergian orangtuanya pergi, Faisal langsung menuju sekolah.

"Ley..... tlaktirin gue makan dong", ucap Faisal setelah sampai ke dalam kelas. Ia langsung duduk di sebelahnya Laila.

"Ih.... apa-apaan sih. Harusnya ya, aku yang minta tlaktiran, bukan kamu"

"Ya terserah dong, mau aku duluan kek, mau kamu duluan kek. Yang penting kan kita udah pacaran"

Laila menghembuskan nafas kesal. Ia langsung mengambil uang yang ada di sakunya dan memberikanya kepada Faisal.

Faisal langsung menuju ke kantin, ia membeli banyak sekali makanan ringan. Saat Faisal berjalan untuk kembali ke dalam kelas, tiba-tiba Faisal dan Vina bertabrakan, dan semua makanan yang dibawa Faisal pun jatuh berserakan di lantai.
"Oi cupu, lo nggak punya mata apa. Lihat nih, gara-gara lo makanan gue jatuh semua kan", bentak Faisal kepada Vina. "Eh.. kok gue yang harus minta maaf sih, yang harusnya minta maaf itu kan lo, lo kan yang nabrak gue duluan"

Faisal sangat marah, ia langsung menarik tangannya Vina dan mendekatkan wajahnya.

"Eh.. lo jangan sombong ya jadi cewek. Kalo aja lo itu bukan cewek, udah babakbelur tu wajah"

Vina mendesah kesal setelah Faisal melepaskan tangannya dan pergi ke kelasnya. Vina merasa hidupnya di sekolah sangatlah menyedihkan.

Vina mengurungkan niatnya yang tadinya ingin membeli makanan di kantin, ia sekarang berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam buku di sana.

"Permisi buk, saya Vina dari kelas 8-A. Boleh saya meminjam buku di sini"
Ucap Vina kepada seorang guru yang bertugas untuk menjaga perpustakaan itu. Sang guru pun mengangguk dan Vina langsung masuk untuk melihat-lihat buku-buku yang ada di sana.
Vina memang jarang sekali pergi ke perpustakaan, bahkan baru pertama kali ini Vina menginjakkan kaki di perpustakaan sekolah, biasanya Vina hanya suka melihat-lihat buku di sebuah aplikasi atau buku-buku kakaknya.

Saat Vina sedang melihat-lihat buku yang ada di perpustakaan, lagi-lagi Vina menabrak seorang pria, kali ini bukan Faisal. Vina tak mengenal siapa pria itu.
"Eh... maaf ya, tadi gue nggak tau kalo ada orang di belakang gue ", ucap Vina, ia langsung membantu mengambil semua buku yang berjatuhan dari tangan pria itu.

"Nggak papa kok, ini juga salah gue, jadi lo nggak perlu minta maaf "

"Em... lo mau bawa buku-buku ini ke kelas, mau gue bantuin nggak"

"Boleh aja"

Vina pun langsung membantu membawa buku-buku yang dibawa pria tersebut.

"Memangnya kita mau bawa kemana semua buku ini"

"Kelas 7-A"

"Lo masih kelas 7"

"Iya. Oh iya, kita belum kenalan, namaku Aziz dari 7-A, kalo lo"

"Aku Vina dari 8-A, senang berkenalan denganmu"

"Jadi lo itu kakak kelas gue, nggak nyangka banget"

"Hehehe, iya"

Setelah selesai mengantar buku, Vina langsung pergi menuju kelasnya karena mendengar bel masuk.

***

Di lain sisi, Faisal sedang nongkrong di sebuah warung makan dekat sekolahnya, ia selalu bolos sekolah jika ayah dan bundanya tidak ada di rumah.

Faisal tak perduli jika di hukum oleh guru, ia lebih suka melakukan balap motor bersama teman-temannya daripada belajar, baginya belajar adalah hal yang tidak berguna bagi hidupnya.

Saat sedang asyik memainkan ponselnya, Faisal dikagetkan dengan kedatangan dua orang yang tidak lain adalah ayah dan bundanya. Faisal sangatlah bingung, jelas-jelas orangtuanya akan pergi selama seminggu, tetapi apa yang dilihatnya kali ini?

"Faisal, kamu ikut ayah pulang ke rumah sekarang juga", ucap ayahnya Faisal yang menatap Faisal dengan tatapan kecewa.

Faisal langsung ikut ayah dan bundanya pulang, pikirannya kacau karena memikirkan apa hukuman yang akan ayahnya berikan kepadanya.

Saat ada di dalam rumah, Faisal duduk di sofa depan ayahnya. Faisal menelan ludahnya susah payah setelah melihat wajah ayahnya yang dipenuhi amarah.

"Apa-apaan kamu tadi, bolos dari sekolah demi nongkrong di warung, kamu mau jadi apa"

"Aku bosan yah, setiap hari belajar terus. Aku kan masih muda, aku mau senang-senang kayak temen-temen aku", bantah Faisal kepada ayahnya. Ayahnya Faisal memegangi dadanya, nafasnya mulai menjadi sesak. Bundanya Faisal langsung mendekati ayahnya Faisal.

"Kalau kamu tau, ayah dan bunda pulang ke rumah itu semua gara-gara temannya bunda mau njodohin kamu sama anaknya ", ucap bundanya Faisal, Faisal langsung kaget mendengar ucapan ibunya.

"APA"

"Tadinya bunda mau nolak perjodohan kalian, bunda fikir kalian masih sangat terlalu muda untuk menikah, bahkan bunda mengira kalau pemikiran teman bunda itu sudah tidak waras. Tetapi setelah bunda melihat sikap dan kepribadian anak temannya bunda itu, bunda merasa ingin mempertimbangkan perjodohan kalian "

"Dan sekarang ini, ayah malah merasa bawa kamu itu harus segera menikah dengan gadis pilihan bunda, karena ayah mau kamu ngerubah sifat kamu yang buruk itu"

Ucap ayahnya Faisal. Kedua orangtuanya Faisal menganggukkan kepalanya.

"Emangnya umur cewek itu berapa"

"Umurnya cuma lebih muda satu tahun aja kok sama kamu"

"APA, yang benar aja bun, Faisal itu baru 15 tahun dan dia, dia baru 14 tahun. Bunda bisa aja kena pidana karena menikahkan anak di bawah umur"

"Bunda dan ayah nggak akan dipidana, kalau kamu mau menyimpan rahasia, lagipula kalian bisa nikah secara agama dulu kan, saat ini"

"Pokoknya aku nggak mau bun, aku itu nggak mau nikah sama cewek lain selain Laila"

"Bunda nggak setuju, kamu menikah dengan Laila. Dia itu cewek yang nggak baik buat kamu"

"POKOKNYA FAISAL NGGAK MAU"

Setelah berteriak kepada bundanya, tiba-tiba saja ayahnya Faisal pingsan. Bundanya Faisal langsung memanggil ambulans.

Saat ada di rumah sakit, Faisal merasa sangat bersalah, padahal ia sudah tau kalau ayahnya sakit jantung, walaupun sakit jantungnya ayahnya Faisal tidak begitu parah, tetapi Faisal tetap saja takut jikalau kehilangan ayahnya.

Setelah ayahnya Faisal sadar, Faisal langsung meminta maaf , ia langsung setuju dengan permintaan ayahnya untuk menikah dengan gadis pilihan bundanya.

Faisal berfikir, kenapa orangtuanya ingin anaknya menikah di umur yang sangat muda ini?
Siapakah gadis yang dikagumi oleh bundanya sampai-sampai Faisal harus segera menikah dengan gadis itu?

Faisal hanya bisa pasrah dengan keadaannya, dia tidak bisa melakukan apapun lagi karena keadaan ayahnya.

⭐⭐⭐NIKAH SAAT SMP⭐⭐⭐Where stories live. Discover now