"Oalah." Ucap ayah dan ibu Yn kompak.

"Thariq jadi jalan sama Muthia?"

'Pas bgt udah ada Yn, dia gw ajak aja kali ya. Semoga aja dia mau.' Ucap Thariq dalam hati.

"Hmm iya jadi om."

"Yaudah sana, tapi jangan sampe mlm-mlm. Jagain anak gw, nanti kalo ada apa-apa sama anak gw gw hajar lu."

"SIAPP BOSS👍"

"Kalo gitu om keatas dulu mau rapihin barang-barang yang tadi. Kalian hati-hati."

"Mama juga ke dapur dulu mau beres-beres."

"Oke." Ucap Thariq, Yn, dan Muthia bersamaan.

*
"Yn, ikut kita yu!" Ajak Thariq.

Muthia berbicara didalam hati, 'Thariq ngapain ngajak Yn udah tau gw maunya berdua aja sama dia🙄'

"Gak deh bang. Yn masih capek bgt."

"Gak lama kok cuma makan aja trs pulang. Gw traktir nih!"

"Hmmm boleh deh, gw jg lg laper🤣"

"Yeh elu, gilaran makan aja lu seneng." Ucap Muthia.

"Hehehe😂 lumayan kak gratis."

Mereka pun berangkat dengan menggunakan mobil Thariq.

Sampai di tempat makan. Selesai memesan makanan suasana sangat canggung, tidak ada yg bicara sama sekali, ketiganya sama-sama pura-pura sibuk dengan benda pipih nya.

Akhirnya Yn memulai obrolan untuk menghilangkan kecanggungan mereka.

"Yg baru jadian diem-diem aja nih, gpp deket-deketan aja gak usah canggung, karena ada gw ya?😐"

"Nggak kok N, kita juga gak jadian." Ucap Thariq jujur.

"Boong kali."

"Duarius✌️tadi juga gw sebenernya mau ajak lu jalan udah lama gak ketemu kan, tapi lu nya gak ada."

"Kangen yaaa" ledek Yn.

"Hmm bisa dibilang begitu."

Deg
Dada Muthia terasa sesak. 'Gw udah geer duluan kalo Thariq ajak gw jalan, gw udah baper duluan, gw udah salting duluan. Gw pikir Thariq suka sama gw, ternyata dia suka sama Yn, adik gw sendiri. Lu tega bgt si dek, lu tega ambil semuanya. Lu kan udah punya Saaih, kenapa lu punya Thariq juga.'

Tanpa disadari air mata Muthia meluncur begitu saja ke pipinya.

Seketika Thariq dan Yn kompak nengok ke Muthia.

"Lu kenapa kak?kok nangis?" Tanya Yn heran, begitu juga dengan Thariq.

"Lu kenapa Mut?"

"Gpp, gw balik duluan ya." Ucap Muthia pelan lalu lari pergi begitu saja.

Yn mengejar Muthia. Tiba-tiba Thariq menarik tangan Yn.

"Makanannya gimana?" Tanya Thariq.

"Dalam keadaan kayak gini, lu masih pikirin makanan? Dasar gak punya perasaan." Yn melepas tangan Thariq dengan keras lalu lari mengejar Muthia.

Thariq masih diam ditempat, "Baru kali ini gw liat Yn semarah itu. Btw apa bgt si ini, drama bgt deh."

Yn tidak berhasil mengejar Muthia. Muthia sudah pergi jauh naik taksi.

Thariq menghampiri Yn yg sedang melihat taksi yg di tumpangi Muthia semakin jauh.

"Balik kesana yu, makanan udah dateng tuh, sayang kalo gak dimakan. Muthia biarin dia juga bisa pulang sendiri kok."

"Thariq, lu bener bener! Nanti kalo ka Muthia kenapa-kenapa gimana? Lo yg tanggung jawab?"

"Oke-oke. Lu tunggu mobil, gw bayar makanan dulu." Akhirnya Thariq membayar makanan dan meminta pelayan restoran untuk membungkus makanannya.

"Itu apaan?" Tanya Yn menunjuk kantong plastik yg dibawa Thariq.

"Makanan yang tadi, sayang kalo gak dimakan😁"

"Hadeh. Ywdh ayo cepet."

Sampai di rumah Yn langsung masuk ke rumah dengan keadaan panik.

"Mah.. kak Muthia udah pulang?" Teriak Yn.

Ibu Yn menghampiri Yn, "Belum. Bukannya tadi sama kamu gimana sih?"

Tanpa menjawab ucapan ibunya, Yn langsung keluar menghampiri Thariq yg masih ada di dalam mobilnya.

Yn masuk kedalam mobil Thariq.

"Kak Muthia gak kesini!" Ucap Yn.

Thariq kaget, "HAH!Trs kemana."

Kira-kira ka Muthia kemana ya?Komen dibawah 😂
Lanjut part 20~

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Hai!
Vote⭐
Comment💬
Thank you.

Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]Onde histórias criam vida. Descubra agora