36. Berita besar

1.8K 105 18
                                    

    Iqbaal terduduk di sebuah bangku kayu di warung Mang Jajang. Dia tidak sendirian, melainkan bersama Aldi, Kiki, dan anak-anak satu gengnya yang lain.

    Senyumnya terus mengembang, menatap pesan dari Steffi yang baru di terimanya beberapa detik lalu.

Jangan ngerokok, minum alkohol atau berantem. Awas aja kalo sampe ketauan sama gue, temen lo yang gue abisin!

    Dia terkekeh pelan, menatap sebatang rokok di antara jari tengah dan telunjuknya yang masih mengepulkan asap. Lengannya bergerak mengetikkan pesan balasan.

Iya sayang enggak

    Iqbaal benar-benar tidak menyangka rasanya semenyenangkan ini diperhatikan oleh perempuan yang begitu di cintai. Baru dua minggu pacaran, dia sudah hampir dibuat gila oleh Steffi. Di saat Ibunya tidak pernah memperhatikannya, bahkan bertanya keadaannya pun tidak pernah, Steffi seolah berhasil menggantikan sosok perempuan yang selama ini dia butuhkan.

    Memang, dia sudah sering mendapat perhatian seperti ini dari gadis-gadis yang pernah dekat bahkan menjadi pacarnya, tapi rasanya beda, jika tidak percaya, kalian akan merasakannya jika sudah menemukan seseorang yang benar-benar mencintai kalian.

    "Kesambet apaan si Iqbaal?" Adit bersuara dengan wajah heran. Dia sedikit menyeruput kopi pesanannya.

    "Bucin emang yang baru taken," Kiki melempar wajah Iqbaal dengan kulit kacang. Bucin itu singkatan dari budak cinta.

    "Sirik aja lu jomblo" kata Iqbaal acuh tak acuh.

    "Bal, Bal," Tino menepuk-nepuk pundak Iqbaal, matanya sedari tadi masih fokus pada ponselnya. Beberapa detik kemudian, dia menatap Iqbaal tak percaya, "si Sherly punya balon?" Tanya Tino kaget. Balon yang di maksud Tino adalah mengandung.

    Iqbaal mengangkat bahunya cuek, "mana gue tau"

    "Lu cowok bego, gak malu apa gosipin cewek" komentar Aldi sembari menggeleng heran.

    Tino berdecak kesal, "buka grup angkatan" ucapnya.

    Meski pada keheranan, tapi Adit, Aldi, dan Kiki pun menuruti, sementara Iqbaal masih sibuk dengan chatting-an dengan Steffi.

    "Tolol!" Umpat Adit, lengannya bergerak melempar Iqbaal dengan botol minuman yang sudah kosong.

    "Apaan anjing?!" Seru Iqbaal kesal.

    "Lu apain si Sherly?!" Adit berseru tak percaya.

    "Apaan sih lu gak jelas" sahut Iqbaal acuh tak acuh.

    Adit berdecak, dia menunjukkan layar ponselnya. Grup angkatan ramai oleh perbincangan tentang satu hal, Sherly hamil, dan Iqbaal tersangka utama bapak dari bayi di kandungan Sherly.

    Iqbaal berdecak marah, "bangsat! Siapa yang nyebar?!"

    "Bener?" Tanya Aldi tak percaya.

    "Anjing si Haris!" Desis Iqbaal tajam, dia beranjak bangkit, memasukkan ponselnya ke saku seragam lantas berlalu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

    Teman-temannya yang lain hanya menatapnya dengan berbagai artian.

    "Gak mungkin si Iqbaal begitu" kata Kiki.

    Tino mengangguk setuju, "sebejat-bejatnya si Iqbaal, paling berani juga cium bibir" katanya menyahuti.

    Aldi mengembuskan napas berat, "Steffi gimana ya" gumamnya sedikit khawatir.

Love Story Iqbaal-Steffi [Completed]Where stories live. Discover now