7. Bertemu Laki-laki Pemarah

3.3K 144 1
                                    

    "Minggir-minggir ngapain lo dimeja gue" bentak seorang laki-laki saat sampai di tempat duduknya di sudut ruangan. Dua laki-laki yang duduk didepan meja laki-laki itu pun segera menoleh ke depan, dan Farah sedikit menjauh dari bangku tersebut.

    "Elo juga minggir, ngapain lo duduk disitu" bentak laki-laki itu lagi, kali ini pada Steffi yang tengah duduk di sebelah kanan bangkunya.

    "Gue duduk disini sekarang" Ucap Steffi pelan dan menatap takut laki-laki di hadapannya.

    "Gue gak pernah ngizinin siapapun duduk di tempat gue, termasuk elo."

    "Dia tetep duduk disitu, lo gak boleh egois Bal, ini sekolah bukan punya bokap lo. Jadi lo gak bisa seenaknya" Ucap Reno --ketua kelas, angkat bicara.

    "Lo diem! Gue gak ada urusan sama lo!" Bentak laki-laki itu dengan napas memburu.

    "Yaudah gue aja yang pergi." Ucap Steffi dan mulai menggendong tasnya.

    "Iyalah elo cewek gak tau diri yang harus pergi. Ini kan bangku Iqbaal, ngaca dong. Anak baru aja songong lo" Ucap gadis berbando pink dengan gaya centilnya.

    "Lo diem San, jangan jadi kompor" bentak Reno pada gadis berbando pink itu.

    Gadis berbando pink itu mendelik sinis pada Reno dan memainkan ujung rambutnya dengan jari telunjuknya.

    "Enggak Steffi, lo tetep disitu, Iqbaal emang keterlaluan. Ini sekolah umum, bukan sekolah bapaknya dia yang bisa dia atur seenak jidat" Ucap Reno. Sementara Steffi hanya diam dan menggigit bibir bawahnya takut.

   "Terserah lo dah, gue capek. Tapi liat aja, kalo besok cewek itu masih duduk disini, gue bakal kasih pelajaran, dan gue gak main-main sama ucapan gue." Ucap Iqbaal dengan tatapan tajam yang terarah pada Steffi. Setelah itu, Iqbaal meraih tasnya dan berlalu pergi

    Semua yang ada disitu kembali riuh ketika tadi hening saat laki-laki pemarah itu datang.

    Mereka mulai berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin, perpus, toilet atau apapun yang mereka inginkan.

    "Lo yang sabar ya Steff, dia emang gitu. Pasti dia abis berurusan sama Bp makanya kayak gitu" Ucap Farah dan mengusap lembut punggung Steffi.

    Steffi tersenyum dan mengangguk, "siapa namanya?"

    "Iqbaal, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan."

Bersambung...
Vote dan komentarnya guys. Kalo suka diadd kereading list kalian ya. Jangan lupa follow penulisnya, hehe.
Baca juga cerita lain saya, cari di works ya.
Salam, Erna🌸

Love Story Iqbaal-Steffi [Completed]Where stories live. Discover now