11. Bolos Bersama Iqbaal

3.6K 148 2
                                    

    Steffi terduduk disamping Iqbaal diatas rooftop. Ini adalah hari kedua Steffi sekolah di SMA Persada, dan dengan seenak jidatnya Iqbaal menyuruhnya bolos. Tapi apa yang bisa Steffi lakukan untuk menolaknya? Steffi terlalu takut pada Iqbaal. Jadi Steffi hanya menurut. Padahal disini pun, Steffi hanya diam tanpa ada pembicaraan apapun atau mengerjakan sesuatu.

    "Bal" panggil Steffi ragu

    Iqbaal hanya berguman. Karna fokusnya hanya pada ponsel yang kini ia genggam.

    "Gue ke kelas ya? Ini hari kedua gue sekolah disini. Masa udah bolos." Ucap Steffi memelas, berharap Iqbaal mengasihaninya.

    Iqbaal berdecak, "biasa aja kali. Lo gak akan dikeluarin juga bolos pelajaran"

    "Disini juga kan gue gak ngapa-ngapain" protes Steffi dengan wajah kesal.

    "Ya terus? Gue kan minta elo temenin gue disini." Iqbaal menatap Steffi dengan senyum miring. Senyum yang cukup mengerikan untuk Steffi.

    Steffi menunduk, enggan melihat senyum mengerikan itu.

    Iqbaal berdecak kesal, "Lo kenapa sih nunduk mulu? Muka gue lebih ganteng kali dari pada sepatu lo!" Ucap Iqbaal dengan dengusan kesal.

    "Gapapa" jawab Steffi pelan. Wajahnya masih menunduk, masih enggan untuk menatap wajah mengerikan Iqbaal.

    Hening.

    "Lo pindahan dari Pelita kan?" Tanya Iqbaal dan menyimpan ponselnya didalam saku lalu menatap Steffi dengan alis terangkat.

    Steffi mengangguk, "iya."

    Tubuh Steffi mulai rileks dan Steffi hanya menatap lurus kedepan. Menatap jutaan gedung yang mencakar langit disinari mentari pagi kota Jakarta.

    "Lo kok tau sih?" Lanjut Steffi mulai merasa bingung.

    "Pikun! Lo yang nimpuk gue pake gayung ditoilet!" Sentak Iqbaal dengan dengusan sebal.

     Steffi sedikit berfikir, dan ia ingat. Iqbaal itu laki-laki yang mengetuk pintu kamar mandi wanita dan mengatai Steffi itu gila. Dan Steffi pernah memukul kepala Iqbaal dengan gayung. Pantas saja, saat pertama kali melihat Iqbaal, Steffi merasa familiar dengan wajahnya. Tapi masalahnya sekarang, apa Iqbaal akan balas dendam?

    Steffi meringis, "maaf."

    "Gapapa, gue lagi baik sekarang. Tapi nanti, gue akan balas dendam akan hal itu." Ucap Iqbaal santai.

    Tubuh Steffi menegang seketika, lengannya meremas erat rok abu-abu yang ia kenakan.

    Iqbaal terkekeh melihat Steffi yang terlihat ketakutan, "santai aja kali. Gue gak akan makan lo hidup-hidup."

    Steffi hanya tersenyum tipis disaat wajahnya benar-benar pucat.

    "By the way, lo kenapa nangis waktu itu?" Tanya Iqbaal.

    Steffi menggeleng, "gapapa."

    "Gue tebak boleh gak?"

    "Terserah."

    "Pasti gara-gara pacar lo suka sama cewek lain, atau karna pacar lo selingkuh?" Tebak Iqbaal.

    Steffi segera menolehkan wajahnya, menatap Iqbaal dengan tatapan kaget, "lo kok tau?"

    Iqbaal mengangkat bahunya sombong, "analisa gue aja."

    Keadaan kembali hening. Steffi tidak banyak bicara, dan Iqbaal juga hanya menatap langit berwarna biru dengan gumpalan awan sebagai pemanisnya.

Love Story Iqbaal-Steffi [Completed]Where stories live. Discover now