16. Aksi Playboy Iqbaal

3.5K 144 7
                                    

    Iqbaal menatap rumput yang ia pijak tanpa minat. Disampingnya duduk gadis cantik yang tengah memberengut kesal.

    "Lo gak usah geer, gue nyium lo tadi itu buat nyelametin lo dari amukan Sandra doang." Ucap Iqbaal datar.

    Bugh.

    Steffi. Gadis yang berada tepat disamping Iqbaal memukul keras kepala Iqbaal dengan tas punggungnya.

    "Tapi lo gak bisa seenaknya nyium-nyium gue kayak gitu!" Bentak Steffi kesal.

    "Cewek bloon! Lo mikir dong, seandainya gue gak nyium dan bilang kalo gue suka sama lo, orang-orang bakal terus bully lo! Tapi sekarang, mereka semua gak akan berani lagi gangguin lo, karena lo punya tameng, dan gue tameng lo sekarang." Kesal Iqbaal.

    "Cowok bar-bar! Siapa yang bisa jamin, setelah kejadian tadi hidup gue bakal damai?" Bentak Steffi dengan mata berkaca-kaca.

    "Gue! Gue bisa jamin kedamaian hidup lo, selama lo ada disamping gue!" Ucap Iqbaal serius.

    Steffi menggeleng, "hidup gue gak akan pernah tenang selama lo masih ada didekat gue! Jadi gue mohon sama lo, jangan ganggu kehidupan gue lagi. Dunia lo sama dunia gue itu beda! Dan gue gak bisa ada di dunia lo!" Ucap Steffi melirih. Steffi menunduk, menutup wajahnya dengan kedua tangan dan lambat laun isak tangisnya mulai terdengar meskipun samar.

    Iqbaal mendesah kesal dan mengusap wajahnya frustasi, gadis disampingnya itu benar-benar berhasil membuat otak Iqbaal seakan pecah, tapi bodohnya Iqbaal justru mempertahankan gadis bodoh itu untuk tetap berada disampingnya. Jadi siapa yang bodoh?

    "Bloon, pengecut, cengeng, kurang apa lagi lo?" Kesal Iqbaal.

    Bugh.

    Steffi menggebuk keras punggung Iqbaal, membuat si pemilik punggung meringis.

    "Cewek bloon! Gue bisa cacingan!" Sentak Iqbaal kesal.

    "Mulut lo sekolahin sana."

    "Mata lo kasih makan sana, biar cepet gede dan gak cengeng lagi."

    Bugh.

    "Steffi!" Bentak Iqbaal saat Steffi kembali menggebuk punggungnya tanpa perasaan.

    Steffi menghela nafas panjang, lengannya mengusap jejak air mata di pipinya dan beranjak bangkit. Menyampirkan tas punggungnya dibahu kanan lalu menatap Iqbaal tajam.

    "Mulai detik ini, lo gak usah ikut campur urusan gue lagi, anggap aja kita gak pernah kenal." Ucap Steffi dengan delikan sinis dan melangkah menjauh.

    Iqbaal mendengus sebal dan menahan lengan Steffi, "gak akan! Lo pikir lo siapa bisa ngatur-ngatur gue seenaknya?"

    Steffi menghentakan lengan Iqbaal kasar, "lo tuh maunya apa sih?!" Teriak Steffi kesal.

    Semua pasang mata yang tengah berlalu lalang ditaman kota tersebut menatap heran kearah Steffi dan Iqbaal. Iqbaal yang menyadari hal itu hanya meurutuki tingkah bodoh Steffi yang telah membuatnya malu. Sementara Steffi tidak peduli, biarkan saja orang lain tahu bahwa laki-laki dihadapannya itu adalah laki-laki menyebalkan yang sangat Steffi benci.

    "Bloon! Jangan teriak-teriak! Malu!" Desis Iqbaal tajam.

    "Kenapa? Lo mau marah?" Teriak Steffi menyebalkan.

    Iqbaal mengusap wajahnya malu saat semua orang semakin terfokus pada keduanya, "diem atau lo..." ancam Iqbaal menggantung.

    "Atau apa?" Teriak Steffi, "lo mau ap––" ucapan Steffi terhenti saat Iqbaal tiba-tiba saja membekap mulutnya.

Love Story Iqbaal-Steffi [Completed]Where stories live. Discover now