23. Kedatangan Dianty?

2.8K 113 2
                                    

    "Sha, coba lo kasih Aldi kesempatan buat deketin lo lagi, gue yakin dia tulus sayang sama lo" Ucap Steffi untuk kesekian kalinya.

    Salsha berdecak kesal, sedari tadi Steffi terus membicarakan Aldi, "Steff udah ya, jangan bahas Aldi terus, gue enek dengernya"

    "Lo nggak boleh gitu Sha, Aldi tulus sayang sama lo, sementara Iqbaal? Lo belum tau dia siapa" Ucap Steffi berusaha memberitahu.

    Salsha tersenyum, "gue tau lo peduli sama gue, tapi gue tau mana yang terbaik buat gue Steff, jadi lo nggak usah sok tau"

    Steffi berdecak dan beranjak bangkit, "terserah lah!" Bentak Steffi kesal. Ia melangkah menuju kasur dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut.

    Salsha mendengus sebal dan beranjak bangkit, menutup pintu balkon dan ikut tertidur di samping Steffi.

***

    Pagi ini, Steffi tengah membuat dua gelas teh hangat di dapur, sementara Salsha masih tertidur dikamar. Ia memang sudah terbiasa bangun pagi, sekalipun itu hari libur.

    Setelah siap, ia menyimpan segelas teh untuk Salsha diatas meja dan membawa teh untuknya ke taman belakang. Kebiasaanya setiap hari libur, duduk di ayunan belakang rumahnya dan menikmati udara pagi dengan secangkir teh hangat.

    Beberapa saat ia hanya menatap langit yang mulai terlihat terang, karena saat ini memang telah menunjukan pukul 5.56 am, sudah waktunya fajar terbit.

    "Steff?" Panggil seseorang di belakang sana. Steffi menoleh, melihat Salsha yang masih jelas terlihat jika gadis itu baru bangun tidur.

    "Gue buatin teh buat lo, dimeja tuh" Ucap Steffi.

    Salsha menghiraukan ucapan Steffi, ia justru melangkah mendekati Steffi dan terduduk tepat di samping Steffi, lengannya mengusap-usap matanya, "bangun jam berapa lo? Rajin amat"

    "Yaiyalah, emang elo? Kebo!"

    Salsha memberengut, "ini tuh weekend Steff, plis deh"

    Steffi mendengus sebal, "lari pagi yuk?"

    "Males ah"

    Steffi berdecak dan beranjak bangkit, ia menarik lengan Salsha untuk ikut bangkit, "ayo ih, kita kan sekarang beda sekolah, jarang-jarang kita bisa lari pagi," paksa Steffi.

    Salsha mendesah, "gue mager Steff"

    "Sha ih!" Rengek Steffi

    Salsha berdecak dan melepaskan lengan Steffi dari lengannya, "iya bawel! Nggak usah tarik-tarik," kesal Salsha, "gue siap-siap dulu"

    Steffi tersenyum penuh kemenangan, "oke, jangan lama ya, sekalian juga ambilin handphone sama jaket gue" Ucap Steffi setengah berteriak saat Salsha mulai menaiki anak tangga.

    "Berisik lo!" Ketus Salsha yang langsung saja membuat Steffi tertawa.

***

    "Iqbaal bangun!" Teriak Mama Iqbaal di depan pintu kamar puteranya itu, lengannya juga menggedor pintu kamar Iqbaal.

    Iqbaal yang masih setengah sadar masih enggan untuk beranjak dari pulau kapuknya, ia justru semakin menyembunyikan tubuhnya di balik selimut.

Love Story Iqbaal-Steffi [Completed]Where stories live. Discover now