Bab 73: Permintaan Sherly

20K 1.1K 85
                                    

Rombongan mahasiswa dan mahasiswi memasuki kantin di sore hari ini. Tawa renyah memenuhi seisi kantin Fakultas Teknik yang berisiknya sudah menyerupai pasar pagi. Sebotol Intisari yang di campur oleh sebotol bir hitam menemani kesepian kami di tengah keramaian kantin ini.

Dari tadi gua sedang mengaca dengan spion motor guna mengecek sisa lebam di mata dan di pipi akibat pukulan telak Bang Lebar. Padahal peristiwa itu sudah berlalu seminggu lebih, tapi masih saja tersisa lebamnya.

Gua pandangi setiap jengkal wajah yang jadi lebam dengan perasaan agak miris. Memang kondisi muka gua jadi rada berantakan, tapi tidak apalah, karena kegantengan gua hanya berkurang sedikit saja. Dengan wajah lebam seperti ini gua rasa masih cocok untuk jadi cover majalah playboy kok.


Ruby menuang minuman keras ke dalam gelas plastik sambil cengar-cengir karena melihat gua yang sedari tadi terus mengaca. Anak itu langsung menenggaknya sendiri.

Ruby kembali menuangkan minuman tersebut yang langsung di oper ke gua.

"Minum dulu, Rom. Biar ganteng lu balik lagi.." katanya menyilahkan gua untuk menenggak miras tersebut.

Gua menghembuskan nafas berat, karena sudah pasrah dengan wajah yang terlalu ganteng ini.

Lalu gua mengambil minuman tersebut. Sebelum meminumnya gua mengambil batang rokok dji sam soe dari bungkusannya, lalu gua hidupkan dan menghisap panjang asapnya.

Ketika ingin menenggak minuman tersebut, tiba-tiba Sherly datang ke tempat kami. Yang bikin gua terkejut dia datang tidak sendirian, melainkan dengan Aeyza si anak Rohis. Tentu gua jadi salah tingkah karena sedang memegang minuman keras di tangan.

"Minum apaan lu? Anggur ya??" Tegur Sherly galak.

Wajah gua langsung memucat ketika melihat ekspresi Aeyza yang jadinya terlihat aneh.

"Sembarangan lu. Kupi ini..." jawab gua ngeles.

"Ada kali kopi baunya nyengat kaya alcohol begitu.." sindir Sherly yang memang mengetahui bau khas dari anggur favorit kami.

"Ya jelas nyengat, ini kupi merek baru. Kupi orang tua namanya.." kata gua seraya menaruh gelas itu kembali dan tidak jadi meminumnya.

"Alaah..paling akal-akalan lo aja.." ujar gadis itu seraya duduk di depan kami. "Duduk Aey.." lanjut Sherly menyilahkan Aeyza duduk di sebelahnya.

Gadis itu pun duduk di sebelah Sherly dengan sikap kalem malu-malunya itu.

Gua dan Aeyza jadi terlihat canggung, mengingat stroy yang pernah terjadi di antara kami berdua di dahulu kala.

"Muka lo kenapa bengep begitu?" Tanya Sherly penasaran ketika melihat wajah gua babak belur.

"Ah..biasa ini...laki-laki emang harus bengep-bengep kaya begini.." jawab gua sok menggampangkan.

"Di gaplok aki-aki gegara mangga! Hahahahaha.." seru Ruby seraya tertawa lebar.

Plaaaakkk!

KOST SEGREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang