17

44.1K 2.4K 29
                                    

Suasana kelas kembali mengisi hari hari Lyla. Ramai, hangat dan yang jelas penuh tawa.

Satu persatu Lyla memperhatikan muridnya yang sedang antusias menyelesaikan tugas dari Lyla. Dan akhir pandangannya tepusat pada Kayle.

Jadi mama Kayle?

Terlintas perkataan Alex yanh menggelikan.

Lyla sedikit menaikan kedua ujung bibirnya. Merasa lucu dengan hari kemarin yang ia habiskan dengan Alex di rumah kosong yang mewah.

Jadi mama Kayle?

Lagi lagi Lyla hanya memikirkan kalimat itu. Hingga tak menyadari jam mengajarnya telah usai.

"anak anak ayo bukunya di kumpulkan" Lyla beranjak dari tempat duduknya

"iya buu" balas serentak murid murid dengan riuh

"dan yang sudah mengumpulkan boleh pulang ya"

Merekapun mengumpulkan dengan cepat lalu menghampiri para orang tua yang sudah menjemput dan menunggu di luar.

"bu Lyla" terdengar seorang anak memanggil Lyla yang baru saja keluar pintu.

"kenapa sayang?" Lyla berjongkok mengimbangi tinggi anak tersebut yaitu Kayle

"papa ga jemput aku" Kayle terlihat sedih

"kan ada pak ari yang jemput Kayle" ucap Lyla

"gamau. Kay mau sama bu Lyla perginya ke kantor papa"

"sayang. Papamu sedang sibuk hari ini. Gimana kalo langsung pulang ke rumah nenek yah.

"gamau.. Hikkhikk" Kayle kemudian menangis

Melihat Kayle menangis Lyla menjadi tidak bisa menolak keinginan anak tersebut

"yasudah kita ke kantor papa yah" Lyla menggendong Kayle dan beranjak pergi

_ _ _

Setelah 20 menit perjalanan diantar pak Ari, Lyla dan Kayle sampai di kantor Alex.

Lyla memasuki gedung pencakar langit tersebut dengan menggandeng Kayle.

Banyak sekali mata tertuju padanya, apalagi kalau bukan karena Lyla datang bersama anak dari sang punya perusahaan tersebut.

Di tengah perjalanan meuju lift, Lyla berpapasan dengan pria yang selama ini dirindukanya.

"Julian? " batin Lyla terkoyak

Julian berjalan berpapasan dengannya. Namun kehadiran Lyla seperti tak dihiraukan Julian

"Kamu Baik baik saja?" lyla berbisik nyaris tidak terdengar

Mata Lyla hanya melihat Julian sepanjang menunggu lift.

Hatinya sakit, pria yang dulu dia cintai menjadi sedingin dan seacuh ini.

"bu ayo masuk, lift nya sudah terbuka" Kayle mengandeng Lyla memasuki lift.

Mata Lyla terus memandangi Julian hingga pintu lift tertutup rapat. Dan memisahkan jarak diantara mereka.

"ibu kenapa?" Kayle menyadari genangan air dipelupuk mata Lyla.

"tidak apa apa kay. Ibu sedikit mengantuk dan menguap tadi" jawab Lyla kemudian menyeka matanya.

Lyla kembali menampakan senyum palsunya di depan Kayle

Lift pun berhenti, mereka keluar menuju ruangan yang berada di ujung diantara ruangan lainya.

"itu ruangan papa" Kayle antusias

Dari jauh terlihat pintu ruangan tersebut terbuka

Kemudian keluar seorang wanita yang terlihat tak asing bagi Lyla

"Laura?"

Lyla mengenali wajah wanita tersebut.

"dia wanita dalam foto kemarin? "

Lyla memandang wajah wanita itu dengan tajam.

Kemudian wanita yang bernama Laura tersebut menghentikan langkahnya tepat di depan Lyla dan Kayle

"Kayle?" panggil Laura pada Kayle yang sedang menggenggam tangan Lyla

"ini mama, Kay" ucap wanita itu sedikit sendu menatap Kayle yang tidak mengenali dia

Kayle menoleh ke arah Lyla dan menatap Lyla seakan bertanya apa benar wanita dihadapanya adalah ibunya.

"Kay, kenapa diam" ucap Lyla

"ma-ma?" Kayle menatap laura

"iya Kay, ini mama mu" wanita itu memeluk Kayle dan mengis.

"Aku siapa di sini?" batin Lyla

"maaf kamu siapa datang dengan anak saya! " tanya laura sedikit tidak sopan

Lyla terdiam dengan lamunannya. "saya siapa?" kata itu begitu sakit terdengar oleh nya

"saya hanya gurunya" jawab Lyla dengan jelas

"permisi" pamit Lyla setelah menjawab pertanyaan Laura

Lyla pun pergi menjauh dari kayle dan laura.

"bu Lyla!! " Kayle berteriak memanggil Lyla saat Lyla hendak memasuki lift

Namun Lyla tidak menjawabnya, dia pergi setelah lift tertutup.

"saya siapa? Dia bilang saya siapa? Menjengkelkan! " gerutu Lyla didalam lift

"memangnya kenapa kalau saya bukan siapa siapa" sambungnya lagi berbicara pada dirinya sendiri.

Kemudian terdiam.

"Alex sedang apa dengan Laura?"

Batin Lyla penuh tanya dengan kehadiran Laura bersama Alex.

"apa selama ini pak Alex menganggap aku semudah itu. Bercanda memintaku menjadi ibunya Kayle, lucu sekali...." Lyla merasa hatinya terluka, dia merasa dipermainkan

Lyla berjalan menerobos ramainya jam istirahat kerja. Sedikit berlari agar cepat keluar dari gedung yang menyesakan ini.

Terutama pemiliknya yang begitu menyesakan.

Kemudian dia kembali berpapasan dengan julian yang masih pura pura tidak mengenalinya kembali.

"ada apa dengan hari ini. Sungguh semuanya menyebalkan!!" Lyla menghentakan Kakinya dan memasuki taxi

"jahat!" air mata Lyla terjatuh

"saya gak bakalan jahat bu jangan nangis" saut supir taxi didepan

"bukan bapak!" ucap Lyla sedikit membentak

"terus siapa bu?"

"laki laki itu" Lyla menunjuk gambar Alex yang terpang-pang di depan perusahaanya

"lah itu bos saya. Dia yg punya perusahaan taxi ini bu"

"playboy!" sambung lyla

"si boss?" lagi lagi supir taxi itu menyaut

"Iya lah.. masa iya bapak. Nyebelin!"

"ibu jangan fitnah dong. Tadi nuduh saya jahat sekarang bilang saya nyebelin"

Lyla menarik nafas dalam dalam dan memandang supir tersebut lewat kaca spoion tengah.

"bapak Lawak yah?! . Belum pernah kan ngerasain dibegal cewek yang sakit hati"

"I-Iya bu. Saya jalan"

AKU MEMILIH MU [END] Where stories live. Discover now