11

50.4K 2.7K 15
                                    

"semangat!"

Lyla melangkahkan kakinya keluar rumah memulai hari seperti biasanya.

Sedikit liburan diakhir pekan kemarin, membuat Lyla menjadi semangat menjalani aktivitasnya kembali di sekolah.

Kini dia begitu merindukan murid muridnya di kelas.

Hangat suasana kelas terasa kembali, wajah wajah lucu muridnya membuat Lyla merasa bahagia, mungkin karena dia terlalu menyukai anak kecil.

"permisi bu Lyla" seseorang mengetuk pintu kelas dan membuyarkan lamunan Lyla yg sedang duduk dalam kelas

"ada apa bu Arin?" ternyata salah satu guru

"ada yg ingin bertemu bu Lyla" balasnya

Sempat bingung siapa yang sedang mencari dirinya namun dalam benaknya terpikir "mungkin saja Alex"

Entah mengapa hal tersebut terpikir oleh Lyla, namun hal tersebut membuat Lyla gugup. Jika memang benar itu yang terjadi.

Dia keluar kelas dan menelusuri lorong menuju ruang tunggu di depan.

Dari jauh memang terlihat seorang pria sedang terduduk di kursi tunggu.

"Julian?" lyla menghentikan langkahnya

Julian menoleh dan memperlihatkan wajah pada Lyla.

"kemana saja kamu?" kata pertama yg terucap dari mulut Julian

Lyla terdiam, dia mengingat semua kesalahan yang telah dia lakukan. Beberapa hari yang lalu saat dia pergi dengan Alex dia tidak meminta ijin dari Julian. Karena pasti Julian akan melarangnya.

"ahh.. aku sangat jahat pada Julian" batin Lyla dengan pandangan bersalah pada Julian

Lyla bahkan mematikan handphone nya. Dan tidak memberi kabar.

"a-aku.. Aku ada seperti biasanya" jawab lyla terbata

"km gak bisa berbohong lyla" ucap Julian dengan tatapan marah pada Lyla

"Julian sebenarnya.." ucap Lyla ragu

"aku sudah tahu!" ketus Julian

"please dengerin penjelasan aku dulu.. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan" Lyla meraih tangan Julian

Namun Julian melepaskan tangan Lyla dan terlihat tatapan marah Julian yang berubah menjadi kebencian

"maaf" satu kata yg keluar dari mulut Lyla.

Dia sungguh sangat menyesalinya. Jika manusia tidak pernah luput dari kesalahan mungkin yang terjadi kemarin adalah kesalahan terbesar bagi Lyla

"siapa dia?" tanya Julian

"dia.. Dia orang tua salah satu murid ku" jelas Lyla merasa tidak enak pada Julian

"apa harus sedekat itu? sampai kamu yang entah dari mana diantar pulang oleh dia" ucap Julian

"ternyata dia hanya tahu aku di antar pak Alex pulang. Tanpa tahu kelasahanku sesungguhnya. Menginap di vila pria tampan itu bersama anaknya, selama dua malam pula" batin Lyla yang merasa bersalah pada pacarnya itu

"tapi aku tidak melakukan apapun dengan dia, dia pure orang tua muridku. Aku hanya kebetulan diantar dia" Lyla menegaskan kata katanyanya

"bahkan sampai akhirpun aku tetap berbohong pada Julian. Jan menyembunyikan kesalahanku" batin Lyla lagi

"dari mana aku tahu kamu tidak ada hubungan apa apa pria kaya itu" balas Julian

"please.. julian percaya aku" Lyla memohon pada Julian

"sepertinya aku sudah bodoh jika tetap percaya denganmu" ucap Julian kemudian meninggalkan Lyla

"julian tunggu!" Lyla menahan Julian dan meraih tangannya.

Namun sia sia saat Julian dengan mudah menepis Lyla dan melanjutkan langkahnya.

Kini Lyla menyadari hatinya sakit.

keputusannya kemarin menerima ajakan Alex sungguh salah.
Ini untuk pertama kalinya, julian marah padanya. Bahkan sampai meninggalkannya begitu saja.

"Aku yang salah" Batin Lyla

"Ah rasanya sesak sekali" dia menyentuh dadanya yang terasa sesak

"kau bodohhhh Lylaaa!!!!" umpatnya menghentakan kaki kembali ke kelas

_ _ _

Suasana hati alyla sangat kacau, moodnya berubah semenjak tadi bertemu Julian. Ditambah murid-muridnya kembali berulah.

"anak-anak jangan berisik ya. Selesaikan menggambarnya" Lyla menahan moodnya yang hancur itu untuk bersikap tenang

"bu Lyla kenapa?" tanya salah satu murid yang menyadari ada air menggenang disudut mata Lyla.

"ibu sakit?" tanya Kayle menghampiri

Lyla yang menahan tangisnya terasa sesak, mencoba biasa sebisa mungkin.

Namun perlakuan muridnya yang sangat perhatian, membuat haru dan pertahanan Lyla tak tertahan.

Lyla pun menangis dengan menyembunyikan wajahnya di meja.

Murid-murid yang terheran berhamburan mendekati Lyla dan menanyakan kenapa.

Mereka memeluk Lyla yang sedang sesegukan menangis. Bahkan ada yang ikut menangis didekat Lyla karena melihat ibu gurunya menagis.

"Julian.. Hiks hiks" kata yg keluar di sela sela tangisan Lyla.

_ _ _

"bu Lyla! Saya tidak ingin kejadian seperti itu terulang lagi!" untuk kedua kalinya Lyla mendapatkan peringatan lagi dari kepala sekolah.

Kejadian menangis di kelas membuat suasana jadi heboh. Banyak murid yg ikut menangis.

"maaf bu. Saya merasa bersalah" Lyla menundukan kepalanya menyesal.

_ _ _

"Papa, tadi bu Lyla nagis loh" - Kalye

"oh ya.." - Alex

AKU MEMILIH MU [END] Where stories live. Discover now