AKU MEMILIH MU [END]

12

"gimana ceritanya kamu bisa sama om itu sih?" Ammi begitu penasaran terhadap sahabatnya Lyla yang sedari tadi menangisi pertengkarannya dengan Julian.

"ya!! ,jangan panggil dia om. Kalau kamu lihat aslinya kamu gak akan percaya. hik hik" Lyla bercerita sambil menangis

"aku jadi penasaran.. " ucap Bella yang juga hadir.

"jadi.. pak Alex tuh papanya Kayle murid ku" jelas Lyla pada teman temannya

"terus?" balas Ammi

"emh.. aku ikut liburan bareng mereka, karena Kayle tuh pengen aku ikut. Tahu kan aku dan muridku itu sangat dekat" ucap Lyla

"dan km mau aja?" tanya Ammi

"iya" Lyla mengangguk

"emang kamu biangnya. Udah tahu punya pacar. Mau aja diajak liburan cowok lain. Udah punya anak lagi" Ammi sewot

"emang Alex gak punya istri? Ngajak kamu segala?" tanya Bella yang ikut penasaran

"mana aku tahu. Pokonya kita hanya bertiga di vila itu" jawab Lyla yang sama sekali tidak terpikir ke arah sana

"kenapa aku bisa gak kepikiran ke arah situ ya?" kali ini Lyla yang merasa penasaran

"duda?" tebak Ammi

"iya dia pasti duda!" Bella membenarkan tebakan Ammi

"hey.. Kenapa jadi membahas Pa Alex. Seharusnya kan bantu aku membereskan masalah dengan Julian" ujar Lyla dengan tangisnya yang belum berhenti dari tadi

Semenjak kejadian kemarin julian tak memberikan kabar pada Lyla.

Sepertinya dia memang benar benar marah. Karena dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Begitu pun dengan Alex, Llyla tidak pernah bertemu lagi dengan ayah dari Kayle itu sama sekali setelah acara liburan.

Lyla sempat bingung dengan sikap Alex yang tiba tiba mengajaknya liburan padahal baru sekali bertemu kemudian bersikap baik bahkan sangat baik.

Tapi saat ini Lyla sadar dia hanya terlalu terbawa suasana dengan semua yang Alex lakukan, nyatanya Alex hanya ingin anaknya senang tak ada yang lebih.

Dan tentunya lyla.. dia menyadari dia telah menyakitu pacarnya.

"dari mulai sekarang gak ada Alex Alex-an lagi " tegas Lyla kemudian beranjak pulang dari rumah ammi

"lahh. Mau kemana?" Ammi bingung

"mau pulang lah. Acara nangisnya kan udahan" Lyla menyeka air matanya. Merapikan baju dan menentang tanya yang tadi tergeletak sembarangan

"bener bener deh. Yaudah hati hati" ujar Ammi

"bye" pamit Lylq dan keluar dari rumah Ammi

Kemudian dia berjalan menelusuri trotoar menuju apartemennya dengan langkah kaki yang terasa berat.

Namun tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat disebelahnya

"Lyla" seseorang menyebut namanya membuat Lyla menoleh

"pa Alex?" Lyla tidak menyangka akan bertemu dengan Alex

"terimakasih sudah memberikan waktu libur mu waktu itu. Kayle terlihat senang" ucap Alex yang sekarang sudah berdiri didepan Lyla

"sama sama pak Alex" ucap Lyla

Jangan sampe aku baper lagi..

Lyla berusaha menyembunyikan matanya yang sebab dari Alex

"kamu sudah makan?" tanya Alex tiba tiba

"yah?" Lyla bingung kenapa ayah Kayle ini mendadak perhatian padanya

"sepertinya belum. Saya traktir kamu sebagai ucapan terimakasih" ucap Alex

Tuh kan aku yang baper lagi. Jelas jelas dia hanya ingin berterimakasih padaku.

Akhirnya Lyla pergi untuk makan dengan Alex.

Lyla pikir ini harus jadi pertemuan terakhirnya dengan Alex. Karena setelah ini tidak ada alasan baginya untuk bertemu satu sama lain.

_ _ _

Di dalam mobil Alex kembali diam. Seperti biasa Alex memang tidak banyak bicara.

"Kay dimana?" Lyla memecah keheningan

"dia dirumah neneknya" Jawa Alex

"pak Alex... boleh tidak saya bertanya sesuatu?"Lyla mendadak ingin bertanya hal yang sedari tadi dia pertanyaan dalam dirinya

"tentu" Alex sesaat menengok ke arah Lyla

"emhh.. Pak Alex duda?" lyla langsung menutup mulutnya rapat rapat setelah melontarkan pertanyaan itu.

Bodoh sekali aku sampai berani bertanya

Tapi aku sangat penasaran

Alex tersenyum dintengah fokusnya melihat jalan

"kalau aku duda kamu gak keberatan kan?" ucap Alex dengan tersenyum kearah Lyla

"maksud pak Alex?" Lyla bingung

"ayo turun kita makan dulu" ajak Alex

"ohh iya pak" Lyla membuntuti Alex masuk ke dalam cafe

"jangan baperr" - Lyla