Awalnya Yn sedikit risih dengan kehadirannya.

Sampai pada puncak ke kecewaannya karena gak dianggap.

Ketika makanan sampai, yg pasti makanan pesanan Saaih dan Yn.

Tetapi Saaih malah memberikan makanan Yn kepada Oliv, Saaih tidak sama sekali memperdulikan kehadiran Yn.

"Nih makanannya Liv, Yn mah nanti bisa mesen lagi." Ucap Saaih santai.

Oliv juga menerima begitu saja. Justru ia sepertinya malah berharap Yn cepat-cepat pergi dari hadapannya.

Melihat perlakuan Saaih yg cukup keterlaluan, Yn sudah tidak kuat lagi.

Kini ia berlari dari hadapan Saaih dan Oliv sambil menangis yg sedari tadi ditahannya.

Bruk (anggap suara orang bertabrakan)
Saat Yn berlari tiba-tiba ia dipeluk oleh seorang cowok.

Dan ternyata cowok itu adalah THORIQ!

Ya, ternyata Thoriq sedari tadi sudah memperhatikan Yn, Saaih, dan Oliv.

Pelukannya sangat hangat sekali.

Yn sangat merasa tenang di dalam pelukan Thoriq.

Kini Yn membalas pelukan Thoriq dalam tangisannya.

Thoriq tidak berkata apa-apa ia hanya berusaha menenangkan Yn.

Ia mengelus kepala Yn, dan menyeka air matanya.

"Ma--makasih ya bang Thoriq." Ucap Yn terbata-bata sebab sambil menangis.

"Iya:) lampiasin aja semuanya. Puasin tangisan lo sampai lo merasa tenang." Ucap Thoriq yg merasa kasihan. Namun sebenernya ada sebuah rasa dibalik itu.

"Sekarang pesen makanan yuk, lu kan belum makan." Ajak Thoriq.

"Nggak nafsu bang." Ucap Yn pelan.

Yn masih melihat kearah Saaih yg masih makan berdua dengan Oliv, tanpa memperdulikan kepergian Yn.

"Biarin aja mereka berdua, yg penting lu sekarang makan." Ucap Thoriq.

Akhirnya mereka berdua makan, namun mereka makan jauh dari tempat Saaih dan Oliv duduk.

"Ini tiket nontonnya gimana?" Tanya Yn kpd Thoriq sambil menunjukan tiket bioskop yg dipesannya tadi.

"Kita nonton berdua aja mau gak? Daripada gak ditonton sayang" ucap Thoriq.

"Hmm ywdh:)"

Sekarang mereka berdua sudah berada di bioskop.

Mereka nampak menikmati film yg ditonton.

Thoriq.pov on
Sikap gw salah gak si ya. Gw tuh kesannya kayak manfaatin keadaan. Disaat Yn lg kecewa sama Saaih gw dateng kayak pahlawan kesiangan.

Tapi Saaih nya juga yg keterlaluan, tu bocah dari dulu gak pernah berubah cewek kayak Yn disia-siain.

Deg
Eh gila. Gw kaget astagfirullah. Si Yn maen nyender-nyender aja.
Thoriq.pov off

"Eh sorry-sorry gw terbawa suasana jadi nyender." Ucap Yn sambil menegakkan kembali kepalanya.

"Gpp" ucap Thoriq santai.

Tepat pukul 19:00 mereka berdua keluar. Tidak lupa mereka untuk mampir ke masjid di mall tersebut.

Tadi ashar mereka sholat ya guys, cuman gw skip aja.

Kini sudah pukul 19:30 Thoriq segera bergegas untuk menuju ke mobil dan pulang.

Namun Thoriq lupa dengan Saaih, ia hanya pulang berdua dengan Yn.

Yaudahlah biarin dia bisa pulang sendiri, pelajaran buat dia atas kelakuannya tadi. Pikir Thoriq ketika sudah di tengah jalan.

*
Dirumah GH pukul 20:00

Saaih baru saja pulang diantar oleh ojek online.

Ia langsung masuk kerumahnya dan nyelonong keatas tanpa salam kpd orang yg ada di lantai bawah.

Sepertinya ia buru-buru, dan ternyata ia mencari Thoriq.

Dor dor dor dor dor (anggap suara pintu di gedor kenceng)
"BANG THORIQ!!!" Teriak Saaih sambil menggedor-gedor pintu kamar Thoriq.

"Bang Thoriq keluar lu!!!" Teriak Saaih lagi.

Seluruh orang yg berada di lantai dua kaget, sebagian dari mereka menuju sumber teriakan itu.

"Apa sih Ih?" Tanya Thoriq yg baru membukakan pintu kamarnya.

Lanjut di part 8 yaa!!!

Ps: Mulai sekarang aku bakal update setiap hari Senin dan Rabu.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Hai!
Jgn lupa klik bintang di pojok kiri ya guys:)
Jgn lupa juga untuk komen!
Maaf ya kalo misalnya ceritanya kurang seru di part ini:))
Thank you.

Saaih Halilintar and (Your Name) [LENGKAP]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora