Epilog 1/4

1.8K 75 0
                                    

Wanita cantik yang kini berbadan dua itu kesusahan untuk menjaga keponakannya. Yup! Itu Rena yang sekarang hamil 5 bulan itu harus merasakan sulitnya menjaga dua anak kembar milik Novi dan Jungkook.

Kemana orang tuanya?.

Mereka sedang ke Los Angeles menikmati liburan disana dan meninggalkan Rena yang harus kesusahan mengurus dua anak kembar berusia 3 tahun itu belum lagi ditambah dengan anaknya yang berusia 1 tahun 5 bulan dan anak dalam kandungannya yang berusia 5 bulan.

"Jungno  jangan berlarian nak"-tegur Rena kala Jungno -JUngkook NOvi-  anak pertama keluarga Jeon itu berlari didalam rumah. Rena berusaha mengejarnya dan berhasil.

"Sayang gak boleh lari-lari kalau dalam rumah ya"-nasehat Rena kepada Jungno dan dituruti oleh sianak tampan berpipi gempil itu.

Rena berbalik hendak melihat keadaan anaknya Park Jina -JImin ReNA-, dan Eun il anak kedua keluarga Jeon.

Rena terhenyak melihat Eun il yang kalem itu berhamburan bubur bayi milik Jina.

"Aigoo, apa yang terjadi?"-tanya Rena berjalan menghampiri Eun il dan mengelap wajah cantik mungil itu dengan tisu.

"Jina menendang buburnya saat aku akan menyuapinya Rena eomma"-jawab Eun il.

"Astaga ganti bajumu dulu sayang biar aku yang membereskan ini"-suruh Rena.

"Baiklah eomma"-balas Eun il lalu mengecup pipi kanan Rena dan segera berlari.

"Aigoo anak eomma nakal sekali heum?"-ucap Rena sambil mengangkat Jina kedalam gendongannya dan meletakkan kedalam box besarnya.

*****

Rena tertidur lelah diatas sofa dengan Jungno diatas perutnya, Eun il disebelahnya yang kepalanya diatas paha Rena, dan Jina didalam boxnya yang ada dikamar.

Jimin pulang saat jam menunjukkan pukul 10.32 malam dan tersentak kaget saat melihat istri dan dua keponakannya tidur tak beraturan disofa beruntung sofa itu sandarannya bisa diturunkan agar menjadi kasur. Jimin tersenyum bahagia, rasa lelahnya menguap entah kemana. Dia merasa senang melihat pujaan hatinya yang setidaknya bukan mimpi kalau mereka kini sudah menikah.

Jimin beranjak menggendong dua anak kembar itu masuk kedalam kamar sekaligus agar tidur bersama Jina. Jimin kembali lagi melihat kearah Rena lalu mengangkatnya terlihat biasa saja padahal Rena kini berbadan dua.

Jimin kembali risau kala mengingat perkataan dokter kalau Rena terlalu kecil atau ringan untuk ukuran ibu hamil lima bulan. Dengan lembut dan telaten menidurkan Rena dikasur lalu bergegas membersihkan diri agar bisa bergabung bersama Rena dialam mimpi.

Jimin terusik saat cahaya matahari menerpa wajahnya membuat perih matanya. Menarik selimut agar menutupi badannya seutuhnya dan kembali tidur.

"Oppa bangun"-panggil Rena mengguncang pelan tubuh Jimin.

"Oppaaaa"-panggil Rena kini lebih meninggikan suaranya.

"Aishh..."-Rena pun mendorong kuat badan Jimin.

Brukk..

"Eungghhh"-Jimin melengguh saat terjatuh dari tempat tidur dan terbangun, beruntung tinggi antara kasur dan lantai tidak melebihi 15 cm.

"Oppa ayo bangun"-ulang Rena menepuk pelan pipi berisi Jimin yang sedang duduk tapi menutup rapat matanya.

Cup

Jimin memcium bibir Rena yang menjadi rutinitas saat bangun tidur. Hanya menempel saja lalu melepaskannya perlahan.

"Ayo oppa palliiiii"-suruh Rena lalu meninggalkan Jimin.

Boy friend || Park JiminWhere stories live. Discover now