Sick

1.6K 84 1
                                    

Rena terbaring lemas diatas kasur king size nan empuk miliknya dengan selimut seleher dan plester obat penurun panas tertempel didahinya. Yup! Rena sedang sakit akibat mandi hujan dan lagi setelah sampai rumah bukannya mandi Rena malah bermain bersama woolfy kelinci gemuk miliknya.

"Kan sudah kubilang"-ucap Jimin yang datang subuh tadi dirumah keluarga Min setelah tahu kalau Rena lagi sakit.

"Heum...maaf"-satu kata yang terucap dimulut Rena dengan susah payah.

"Sarapan lalu minum obat oke"-suruh Jimin membantu Rena duduk diatas kasur lalu mengambil bubur buatan pelayan rumah dan bersiap menyuapkannya kepada Rena.

"Gak mau pahit"-tolak Rena membuang wajahnya kearah lain.

"Gak kok manis"-bujuk Jimin.

"Gak pahit dulu juga kayak gitu kok"-tolak Rena masih enggan menatap sendok bubur yang dipegang Jimin.

"Gak kok manis serius"-bujuk Jimin.

"Serius?"-tanya Rena ragu.

"Serius oppa menambahkan gula jadi manis"-bohong Jimin menyuapkan bubur itu dan Rena memakannya.

Hup...

Rena memegang mulutnya hendak memuntahkan bubur itu tapi Jimin malah meyakinkannya untuk menelan bubur itu.

"Telan yah, nanti oppa belikan es mochi"-tawar Jimin tapi Rena menggelengkan kepala.

"Tteobokki, es krim, mochi, dan makaron bagaimana?"-tawar Jimin dan dengan susah payah Rena menelan bubur itu.

"Serius?"-tanya Rena menatap ragu Jimin.

"Serius tapi buburnya harus habis"-ucap Jimin bersiap menyuapkan sendok kedua.

"Tapi tadi oppa bilangkan"-protes Rena.

"Itu kalau habis tapi kalau hanya satu sendok hanya mochi"-ucap Jimin dan dengan berat hati dan susah payah Rena memakan bubur itu walau kadang beberapa kali dia ingin muntah tapi Jimin menambah tawarannya membuat Rena tidak jadi muntah.

"Habis, sekarang minum obat"-jelas Jimin mengambik obat dan air minum.

"Gak mau pahit serius"-tolak Rena karena dibandingkan dengan bubur obat jauh lebih pahit.

"Minum obat lalu sembuh lalu kita pergi membeli semua penawaran oppa tadi bagaimana?"-tawar Jimin dan lagi membuat Rena kesulitan.

"Oppa harus menepari janji"-ucap Rena sebelum berbaring siap tidur karena efek dari obat.

"Heum oppa janji"-ucap Jimin mengelus pelan surai hitam Rena menemaninya sampa tidur.

"Cepat sembuh ya"-ucap Jimin lalu mencium puncuk kepala Rena dan berlalu pergi keluar dari kamar Rena.

"Bagaimana? Rena mau minum obat?"-tanya nyonya Min saat melihat Jimin turun dari tangga.

"Iya tante dia juga menghabiskan buburnya"-jelas Jimin sambil berjalan menghampiri nyonya Min.

"Terima kasih banyak "-ucap nyonya Min.

"Tak apa kalau begitu saya pulang dulu"-pamit Jimin.

"Kenapa cepat sekali? Tinggallah dulu sebentar"-bujuk nyonya Min.

"Appa menelfon suruh saya pulang tante nanti sore saja saya datang lagi"-sesal Jimin.

"Baiklah kalau begitu hati-hati dijalan"-ucap nyonya Min sebelum pergi.

Jimin jalan kaki menuju rumahnya karena memang rumahnya dan Rena hanya berbeda beberapa blok dan kalau menggunakan kendaran itu hanya akan memboros. Saat sampai dirumah appa Jimin sudah duduk santai ditemani kopi dan korannya.

Boy friend || Park JiminOn viuen les histories. Descobreix ara