yes i want

2.1K 117 1
                                    

Empat wanita pencuri fokus para pria itu berjalan santai dikoridor sekolah menuju kantin dan mengobrol ringan kecuali Rena yang tampak diam dengan pikirannya tentang Jimin kemarin tapi sejauh dan sekeras apapun berpikir hasilnya nihil Rena benar-benar buntu tak ada jalan yang masuk kedalam pikirannya.

Dian menatap aneh kepada sahabatnya yang biasanya protes kalau mereka sudah membahas tentang pelajaran atau pacaran yang tidak dimengertinya, tapi kali ini dia hanya diam tak merespon.

"Rena kau kenapa?"-tanya Dian membuyarkan lamunan Rena bahkan Rena blank beberapa saat sampai dia sadar kalau mereka berada dikantin dan duduk dimeja biasa mereka tempati bahkan para kakak-kakak mereka sudah ada dimeja duduk disekitarnya.

"Tidak hanya saja aku kipikiran tentang kejadian kemarin"-jawab Rena pelan.

Uhuk...uhuk... Jimin tersedak dengan minumannya saat mendengar perkataan Rena dan dengan cepat punggung Jimin ditepuk pelan oleh Hoseok yang ada disebelahnya.

"Memangnya ada apa dengan kemarin?"-tanya Dian penasaran karena setahunya mereka berjalan-jalan tidak lebih.

"Hanya saja..."-Rena menjeda perkataannya membuat penasaran semua yang ada dimeja. "Nanti saja"-jawabnya.
.
.
.
Jam istirahat kedua Rena mengajak sahabatnya untuk menuju perpustakaan sekolah yang selalu sepi hanya ada beberapa orang disana.

"Ada apa?"-tanya Dian penasaran.

"Kemarin Jimin oppa mengajakku ke perbatasan Seoul dan dia mengatakan kata yang aneh aku tak mengerti sama sekali"-ucap Rena menatap lurus kedepan mencoba mengingat perkataan Jimin kemarin.

"Memangnya apa yang di katakannya?"-tanya Ajen penasaran.

"Dia mengatakan tentang kasih sayang dan cinta dia juga mengatakan  kalau ingin menjaga dan melindungiku dan juga aku tak harus menjawabnya sekarang jawab saja kalau aku sudah mengerti dengan perasaanku dia berbicara berputar-putar membuatku bingung"-jelas Rena membuat ketiga sahabatnya mengernyit sampai Dian yang lebih dulu sadar.

''Memang bagaimana perasaanmu kepada Jimin oppa?"-tanya Dian memastikan.

"Hanya saja aku menyayanginya"-ucap Rena yang masih belum mengerti dengan perasaanya sendiri.

"Apa yang biasa kau rasakan saat berada didekatnya?"-tanya Novi yang mulai mengerti dengan arah pembicaraan mereka.

"Aku jantungku akan meledak, pipiku panas dan aku merasa mual tapi aku bahagia"-jelas Rena.

"Bagaimana perasaanmu saat melihat Jimin oppa bersama Irene?"-tanya Ajen.

"Aku tak suka aku kesal melihatnya"-jawab Rena menundukkan kepalanya dan mengepalkan tangan mengingat kejadian saat Irene memberikan sebotol air saat Jimin selesai bermain basket.

"Kau mencintai Jimin oppa"-ucap Dian final.

"Apa yang seperti ini yang dikatakan cinta?"-tanya Rena masih bingung.

"Seseorang akan merasa terusik saat orang dekat bersama orang yang dicintainya mereka akan merasa kesal saat melihat interaksi berlebihan dari orang yang dicintainya"-jelas Dian pasti.

"Huft...ini sangat rumit aku melewatkan kesempatan itu"-jawab Rena memalingkan wajahnya kearah luar jendela melihat gumalan salju dipekarangan perpustakaan sekolahnya.

"Kami akan membantumu"-ucap Novi pasti mengelus tangan Rena memberi kekuatan dan semangat.

"Aku percaya"-ucap Rena pelan.

Mereka keluar dari perpustakaan menuju kantin karena para lelaki mereka sudah menunggu disana.

"Darimana?"-tanya Taehyung kepada mereka saat sudah duduk.

Boy friend || Park JiminDär berättelser lever. Upptäck nu