Dating door

1.8K 104 0
                                    

Dian sedang guling-guling gak jelas diatas tempat tidurnya. Dia sudah bangun sejak tadi dan sialnya matanya tidak mau tertutup lagi. Dian duduk diatas kasur meraba-raba kasur mencari ponselnya tapi dia tidak menemukannya.

Oh iya kan ada dibawah-batin Dian sadar.

Dian segera turun dari kasurnya masih dengan wajah bantal dan menuju ruang tamu, melihat ponselnya diatas meja merasa bersalah telah mebanting ponselnya.

"Hp gue astaga"-ucap Dian menatap kasihan ponselnya.

"Makanya punya barang jangan dibanting masih dibeliin orang tua juga sok-sok banting sana banting sini"-sindir Novi yang kebetulan lewat hendak keluar rumah.

"Mau kemana lu? Pagi-pagi udah rapi?"-tanya Dian menatap setelan rapi Novi yang menggunakan hoodie dengan bagian kepala terdapat telingan kelinci dan jeans hitam sobek pada bagian paha.

"Mau jalan. Emang lu udah jam delapan gini muka masih kayak bantal mana iler dimana-mana eww"-jijik Novi menatap Dian.

"Ckckck gue belum cuci muka"-jelas Dian mengusap wajahnya.

"Lu mau ikut gak? Gue mau ketaman kota yang baru dibuka"-tanya Novi.

"Gak males lu aja sana, gue mau bermesra-maesraan dengan kasur kesayangan gue"-tolak Dian dan pergi meninggalkan Novi.

Ting tong

Suara bel rumah membuat Dian terpaksa bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu utama rumah.

Cklek...
Ahhh...

Dian teriak kaget saat melihat bunga lily berwarna ungu cantik menutupi wajah orang yang membawa bunga itu.

"Nuguseyo?"-tanya Dian menatap aneh bunga lily itu.

"Untukmu"-suara serak berat yang sangat dikenal dan jujur sangat dirindukan Dian terdengar menyapa indra pendengarannya.

"Taehyung oppa?"-tebak Dian tidak yakin.

Srek...

"Ini"-ucap Taehyung memberikan bunga itu kepada Dian yang sedari tadi menutup wajahnya.

"Kenapa oppa kemari?"-tanya Dian berusaha membuat nada kesal pada kalimatnya.

"Oppa...mau jalan-jalan?"-tanya Taehyung tapi dibalas tatapan aneh dari Dian.

Skip

Dian menatap binar bunga-bunga yang bermekaran karena sekarang musim semi. Taehyung yang berada dibelakang Dian tersenyum manis melihat kelakuan kekasih mungilnya itu.

Srek...
Greb...

"Maafkan oppa sudah salah paham"-ucap Taehyung tepat dibelakang telinga Dian karena sekarang Taehyung memeluk Dian dari belakang. Tidak ada jawaban Dian bungkam.

"Maafkan oppa, sungguh oppa benar-benar terkejut hari itu saat melihatmu menghajar Yeri. Jujur oppa juga tidak yakin kalau kalian yang melakukannya lebih dulu tapi melihat keadaan orang lain juga akan berpikir kalian adalah penyebabnya"-jelas Taehyung mempererat pelukannya diperut ramping Dian. Dian membalikkan badannya tapi tidak membuat pelukan Taehyung padanya terlepas. Mengelus lembut pipi tirus Taehyung.

"Tidak apa, itu sudah berlalu oppa tidak perlu khawatir"-ucap Dian membalas pelukan Taehyung dan menenggelamkan wajahnya didada bidang Taehyung.

_____

Novi menatap jengkel kearah manapun pandangannya jatuh. Berkunjung ketaman pada saat musim semi memang bukan ide yang bagus kalau bepergian sendiri. Novi menjatuhkan bokongnya kekursi kayu dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Menghela nafas panjang, jujur hidung Novi masih terasa sakit kalau harus menghirup banyak udara akibat perkelahiannya bersama Seulgi.

Boy friend || Park JiminWhere stories live. Discover now