Rena wedding

1.8K 78 0
                                    

Rena terpaku. Berdiri dengan kedua tangan menutupi setengah wajah dan matanya yang membola. Didepannya gedung yang lebih rendah dari namsan tower tempat berpijak kini menampilkan sebuah untaian tulisan indah diselingi lagu cinta yang mengalun lembut.

Foto Rena muncul menampilkan saat dia tersenyum dengan tulisan.

You are my sunshine

Foto berganti menampilkan Rena yang sedang duduk disebuah kafe sendiri.

Until wait for me.

Always love me.

You never glance at another man even when our relationship withour a clear path.

Always prepare a plece for me in your hearth.

Always smile even after i almost betray you

Always accept me back.

I always make you cry but easily forgive me.

You're really different and i like that.

You're the best i've had.

You are everithing for me.

Setelah untaian kata itu selesai muncullah foto-foto Rena saat sedang tersenyum, menangis, tertawa, berbincang, menunggu, belajar dan sebagainya.

Hiburan dari gedung itu berakhir setelah 10 menit. Orang-orang disekitar kini menatap takjub kepada Rena. Rena sendiri sedang menahan agar air matanya tidak jatuh membasahi pipi gembilnya. Air matanya menggenang dikelopak matanya membuat pandangannya buram.

Tes!!

Air matanya jatuh setitik membuat penglihatannya menjadi lebih baik.

Tubuh Rena bergetar hebat saat kejutan itu belum juga selesai. Sebuah balon udara muncul dengan dihiasi balon-balon berwarna merah dan pink membawa spanduk besar bertuliskan.

Rena will you marry me?

Air matanya kini lolos dengan mudah terus berjatuhan. Tangis bahagia dan haru terdengar, kaki mungilnya tak lagi dapat menahan beban tubuhnya sendiri sehingga membuatnya jatuh tersungkur dilantai.

Ditengah tangisannya Jimin datang membawanya dalam pelukan hangat menyalurkan rasa bahagianya. Dapat Rena rasakan degup jantung Jimin yang kuat bertalu-talu bersama dengan jantungnya.

Dia berbalik membalas memeluk Jimin membisikkan kata terindah menurut Jimin.

"Yes i will"-jawab Rena.

Pelukan Jimin melonggar mengangkat tubuh Rena dan mengusap pelan pipi tembem Rena tidak peduli dengan berapa pasang mata yang sedang menatap mereka.

Jimin berjongkok tidak peduli dengan pakaian mahal yang dikenakannya mungkin akan rusah. Mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hati berwarna purple dari saku jaketnya. Membukanya yang menampilkan sebuah cincin emas putih cantik yang ditengahnya terdapat berlian kecil. Memasangkan cincin indah itu kejari manis mungil Rena dan menciumnya ditengah derasnya sorakan dan tepuk tangan yang terdengar.

Ikut merasakan juga kebahagian dari dua pasangan itu. Merasakan kehangatan dan cinta disetiap pergerakan dua orang itu.

*****

Rena gugup, jantungnya terpacu kuat, dan keringat membasahi sekujur wajahnya seolah tidak mempan dengan dinginnya AC dikamarnya.

Dia terduduk diatas kasurnya mengenakan dress broken white selutut namun memiliki ekor panjang, rangkaian bunga mawar putih palsu melekat indah dikepalanya menambah kecantikan alami dari wajah berserinya.

Duduk dengan kepala tertunduk dan tangan bertautan saling meremas kuat. Rena takut, gugup, gelisah, khawatir.

Bagaimana kalau dia mengucapkan kalaimat yang salah?.

Bagaimana kalau penampilannya biasa saja?.

Bagaimana kalau saat sedang berjalan menuju altar kaki tersandung?.

Bagaimana kalau ada tamu undangan lebih cantik daripada dirinya?.

Pertanyaan itu berputar terus menerus dikepalanya, membuat tangan dan kakinya sampai gemetaran.

Puk...

Tepukan lembut dibahunya membuat Rena tersadar akan ketakutannya. Dia mengangkat kepalanya menatap resah wajah cantik ibunya yang berdiri didepannya.

"Ibu tahu apa yang kau rasakan. Takut, khawatir, dan gelisah. Tapi tenang saja yakinlah kalau diluar sana Jimin menunggumu. Menantimu untuk berjalan menuju kearahnya dengan senyuman indah dan rangkaian bunga ditanganmu. Jangan cemaskan apapun, pikirkan saja tentang Jimin yang selalu menunggu dan berkerja keras untukmu demi mencapai hari yang bahagia ini. Yakinlah kalau Jimin akan selalu menantimu disana, jadi hilangkan rasa takutmu dan berjalanlah kedepannya. Ucapkan janji suci itu dengan serius dan tulus. Karena saat tangan kalian saling bersatu maka saat itu pula kekuatan dan keyakinan yang sangat besar bisa kalian rasakan bersama"-jelas nyonya Min panjang lebar sembari mengusap pelan pundak anak kesayangannya itu.

Rena merasa lebih tenang setelah mendengar penjalasan ibunya. Dia yakin kini kalau pemeran utama hari ini adalah dirinya.

Ajen melangkah masuk kedalam kamar Rena. Dengan balutan dress putih selutunya membuat penampilannya berlipat kali lebih cantik.

"Ayo acara akan segera dimulai"-ujar Ajen membuat Rena menghembuskan nafas panjang.

Rena berjalan pelan dan hati-hati, disebelahnya ada ayahnya yang menggandeng tangannya membawanya berjalan santai diatas karpet merah. Rena kagum melihat rumahnya yany dirombak habis-habisan menjadi sangat indah.

Kaki jenjangnya berjalan dengan serileks mungkin menuju altar. Kaki Rena kembali bergetar kala ayahnya melepaskannya untuk Jimin yang kini berdiri didepannya sambil mengulurkan tangan minta digandeng.

Rena menatap kebelakang tidak menghiraukan uluran tangan Jimin. Matanya tertuju pada ibunya yang duduk berdampingan dengan ayahnya. Ibunya mengangguk memberi keyakinan kepadanya.

Rena menghirup dalam udara disekitarnya lalu menghembuskannya panjang. Diraihnya tangan Jimin dan berjalan bersama menaiki altar.

Tepat didepan sang pembaca ikrar suci itu, Jimin meraih kedua tangan Rena menggenggamnya hangat memberi rasa keyakinan kepada calon istrinya.

Rena merasakannya. Keyakinan dan rasa cinta yang sangat besar dari Jimin untuknya. Dia menatap haru Jimin yang juga menatapnya lembut menampilkan senyuman manisnya.

Sumpah suci sehidup semati itu terdengar indah ditelinga kedua orang yang sudah saling mengikat janji itu. Bibir mereka yang saling bertautan menambah suasana bahagia diruangan itu. Rena dan Jimin saling memeluk erat menyalurkan rasa syukur karena bisa bersatu membentuk jalan dan lembaran baru bersama.

END

Boy friend || Park JiminWhere stories live. Discover now