Boring day

1.8K 93 0
                                    

Dian duduk diam sambil nonton tv biasanya dia bakalan pecicilan sama Jimin atau Novi tapi sekarang Jimin sedang keluar sedangkan Novi dalam mode maung alias menstruasi. Novi yang menstruasi itu sama kayak singa yang lagi marah panutan Novi kalau lagi menstruasi itu senggol bacok jadi Dian cari aman saja.

Dian menggonta-ganti channel tv tapi semuanya sama boring. Dia sedang benar-benar bosan biasanya dia pecicilan sama siapa saja bahkan orang lewat depan rumah saja diganggu.

Srrr...

Dian beranjak menuju dapur mencari tahu siapa orang yang ada disana.

"Ngapa lu?"-tanya Novi ngegas.

"Lah...lu yang ngapa? Gue datang lu langsung ngegas"-balas Dian juga ngegas.

"Gaje lu"-kata Novi lalu berlalu menuju kamarnya.

"LAH LU YANG GAJE BEGO"-teriak Dian menggema karena Novi sudah tak terlihat lagi.

"Nahkan sepi lagi"-monolog Dian sendiri. Dian balik matiin tv baru naik keatas kekamarnya mau tidur bosan dia tuh.

Dian menggeliat saat seseorang mengguncang-guncang tubuhnya membuatnya membuka mata terpaksa. Dia lihat Novi goyangin badannya sambil teriak-teriak manggil namanya.

"Diamsih gue gak tuli"-ucap Dian setengah sadar.

"Oh udah bangun. Temenin gue ke alfa depan komplek ayo"-ajak Novi.

"Ogah ngantuk gue"-tolak Dian membalikkan badannya membelakangi Novi. Novi kesal diginiin jadi dia dorong pake kaki alias nendang Dian kuat sampai jatuh kelantai.

Brak...

"Asu monyet sakit"-ucap Dian mengelus badannya.

"Temenin gue anjing"-Novi ngegas.

"Gausah ngegas setan yaudah lu keluar gue mau cuci muka dulu"-suruh Dian.

"Gausah, lu cuci muka pake air bunga kembang juga gak bakalan cakep"-ejek Novi.

"Sabar guemah punya sodara yang gak ada bedanya sama maung"-gumam Dian bangkit dari duduknya.

"Ngomong apa barusan?"-tanya Novi menekan setiap katanya.

"Gak kok nyai gue bilang lu keluar gue mau ganti baju"-suruh Dian mendorong keluar tubuh Novi.

"Cepetan gak lebih 5 menit karena menunggu itu gak enak"-kata Novi saat tubuhnya sudah diambang pintu.

"Bacot"-balas Dian kemudian membanting pintu kamarnya.

"Ckckck punya adek gini amat. GUE DOAIN KUALAT LU"-kata Novi teriak gaje didepan pintu kamar Dian.

"GAK PEDULI GUE TUH"-teriak Dian balik.

Bruk...
Argh...

"Hahahaha rasain kualat lu hahaha"-Novi ketawa sambil pegangin perutnya.

"Ckckck ini meja siapa yang naroh disinisih kesandungkan gue"-monolog Dian marah pada meja.
.
.
.
"Cepet dingin ini"-kata Dian kepada Novi yang masih sibuk milih-milih barang.

"Iya tunggu"-ucap Novi mengambil beberapa snack dan minuman.

"Tumben lu beli dikit?"-tanya Novi saat melihat Dian beli 2 bungkus snack sama 3 kotak susu cokelat.

"Malas gue ngantuk pengen tidur aja"-jawab Dian lesu.

Mereka berjalan kearah kasir dan membawa belanjaan mereka. Novi heran saat lihat Dian diam aja padahal penjaga kasirnya ganteng.

"Gak niat lu goda tuh penjaga kasir"-ucap Novi berbisik ditelinga Dian.

"Capek gue cuman mau tidur lagian gantengan Taehyung oppa gak mau selingkuh gue tuh"-jelas Dian malas.

"Ckckck Taehyung oppa juga tau kalau lu itu kayak gimana dia aja biasa aja waktu liat lu goda bang Hoseok padahal kalian baru jadi dua hari"-jelas Novi.

"Lah demi apa?"-tanya Dian kaget.

"Demi ikan yang ada dilautan dan awan yang ada dilangit"-ucap Novi memutar matanya malas.

"Waduh malu gue tuh"-ucap Dian mengigit kuku jari telunjuknya kebiasaan kalau dia lagi takut atau grogi.

"Ckckck so malu lu padahal mah biasanya malu-maluin"-ejek Novi.

"Btw ke taman hiburan yuk mumpung kak Jimin pulangnya malam"-ajak Novi.

"Boleh mumpung lagi bosan tapi berdua aja?"-tanya Dian.

"He'um Jungkook oppa lagi sibuk tugas numpuk katanya kalau Taehyung oppa?"-tanya Novi.

"Lagi di Daegu ngunjungin neneknya katanya"-ucap Dian.

"Permisi mbak ini belanjaannya"-kata si penjaga kasir memotong pembicaraan mereka.

"Oh iya makasih lu bayar nanti gue bayar kalau di taman hiburan"-suruh Novi ke Dian. Dian mengeluarkan golden credit cardnya sambil memutar bola matanya malas.

"Bisa kreditkan?"-tanya Dian ke si pejaga kasir.

"Bisa kok"-jawab si penjaga kasir.

"Pulang dulu ganti bajukan?"-tanya Novi aneh.

"Iyalah ya kali pake piyama begini mau keluyuran kesana-kemari"-jawab Dian ngegas.

"Santaisih kan gue nanya"-balas Novi malas.
.
.
.
Sekarang duo Park udah rapi udah cantik juga, mereka lagi bingung mau main apa dulu soalnya ini wahananya banyak banget mana seru-seru juga.

"Naik itu aja kali ya? Untuk pemanasan"-ajak Dian menunjuk kearah boom boom card. Sedangkan Novi nurut aja kayak anak kecil di bawa jalan-jalan nurut aja sama mamamhnya.

Lah tumben si maung nurut?-batin Dian menatap aneh kearah saudaranya.

Mereka banyak main hampir semua dicoba kecuali roaler coaster lagi musim dingin gak mau masuk angin katanya padahal alibi doang karena mereka berdua sama-sama takut tinggi.

"Udah jam berapa?"-tanya Dian kepada Novi sedikit teriak soalnya Novi duduk agak jauh karena Dian abis dari beli pop corn sama cola tangannya juga penuh sama pesanan Novi.

"Ini"-kata Dian ngasihin gulali dan bubble tea kepada Novi.

"Udah jam tujuh lewat lima, udah mau pulang gak?"-tanya Novi.

"Pulang aja deh capek juga mungkin aja kak Jimin udah dirumah"-jawab Dian kemudian menyeruput colanya.

"Yaudah ayo"-kata Novi beranjak dari duduknya dan berjalan beriringan bersama Dian.

Tbc

Maafkan typo.

Boy friend || Park JiminWhere stories live. Discover now