As If It You

1.7K 95 3
                                    

Woe neoegen geureohge eoryeonunji
Aereul  sseunneun nareul
Jedaero bwajuneun ge

Kalian pernah gak rasain kesepian, kesedihan, tertekan, dan mood hancur total padahal kalian gak lagi punya masalah. Sama seperti yang dirasakan Rena sekarang. Ayah dan ibunya sudah pulang dari LA dan rumah udah gak sepi tapi entah mengapa Rena merasa sedih dan kacau. Dia bahkan menyetel lagu-lagu sedih.

Yoongi merasa aneh saat tidak melihat adiknya keluar kamar, biasanya Rena akan bermanja-manja bersama orang tua atau dirinya. Dengan penasaran Yoongi berjalan menuju kamar Rena.

Tok tok

"Dek?"-panggil Yoongi didepan pintu kamar Rena. Tidak ada jawaban atau pergerakan.

"Dek?"-panggil Yoongi lagi tapi sama tetap tidak ada jawaban. Yoongi memutar kenop pintu dan beruntung pintu tidak sedang dikunci. Yoongi mengerutkan kening mendengar musik yang diputar Rena dan melihat Rena yang menatap keluar dari balkon melihat pemandangan bukit dibelakang rumahnya.

Yoongi berjalan menghampiri  Rena yang meletakkan dagunya dilipatan tangan dipembatas balkon, memperhatikan wajah sedih diwajah Rena.

"Dek, kenapa gak nyahut kakak panggilin?"-tanya Yoongi khawatir.

"Kak?"-panggil Rena dan disambut deheman dari Yoongi.

"Kakak pernah gak? Rasain rasa sepi, sedih, tertekan, padahal kakak lagi bareng orang yang kakak sayang? Kayak seolah-olah kakak orang paling menyedihkan didunia?"-tanya Rena panjang.

"Gak semuanya sih, cuman pernah waktu kakak merasah down banget padahal kakak baru aja dibeliin motor sama ayah"-jawab Yoongi menengadah menerawang keatas langit.

"Kenapa?"-tanya Rena mendengar serius kata yang akan keluar dari mulut Yoongi.

"Gak tau sih, tapi kakak merasa benar-bebar down seolah orang yang kakak sayangi bakalan pergi jauh"-jawab Yoongi.

"Sama aku juga merasa seperti itu"-balas Rena.
.
.
.
Hari ini Rena masih merasakan hal yang sama moodnya masih belum berubah. Dia mendung sejak dia bangun pagi tadi. Rena kesal mengapa juga moodnya tidak membaik, padahal dia berpikir kalau moodnya akan kembali hari ini. Dengan malas Rena berjalan menuju kelasnya.

"Annyeong"-sapa Rena lesu pada beberapa teman kelasnya yang sudah lebih dulu datang dan berjalan kearah bangkunya dan sahabatnya.

"Napa lu? Lesu amat?"- ejek Dian.

Asu emang.

"Gak tau mood gue jelek banget sejak kemarin"-jawab Rena masih lesu.

"Kenapa? Ayah bunda lu bukannya pulang kemarin? Terus tumbenan lu lesu?"-tanya Ajen sambil mengerjakan tugas (murid telanan emang).

"Btw gue mau nanya kalian pernah gak ngerasain sedih, sakit hati, down, sepi, sama ketakutan banget? Seolah kalian itu orang paling menyedihkan didunia?"-tanya Rena panjang lebar sedang Ajen yang tadinya menulis berhenti dan memperhatikan sahabatnya itu.

"Gak tuh"-jawab Dian santai.

Pletak..
Aww...

"Sakit monyet"-umpat Dian.

"Lu sih orang lagi serius juga"-ucap Ajen menatap kesal Dian.

"Emang kenapa bisa?"- tanya Novi.

"Gak tau, tiba-tiba aja kayak ada orang yang paling gue sayang ninggalin gue"-jelas Rena sendu.

"Kita berdoa aja semoga ini hanya tanda-tanda menstruasi aja"-ucap Novi menenangkan Rena.
.
.
.
Sudah lima hari ini Rena tidak bertemu Jimin dan beruntungnya moodnya sudah membaik hanya saja dia merasa rindu pada kekasihnya itu.

Boy friend || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang