gone

2.4K 277 25
                                    

Ibu Jimin gelisah duduk di sofa rumahnya. Hal tersebut bisa dirasakan oleh Suga, bersama Jennie, Jisoo, dan Lisa.

Yah, Suga tidak diperkenankan ikut membantu Rose, Jimin, jin dan Jungkook dalam rencana mereka. Suga diminta untuk menjaga Jimin dan ketiga sahabat rose dirumah.

"Ajhumma, mereka akan baik-baik saja." Ucap Jisoo menggenggam tangan ibu Jimin.

Wanita itu berusaha tersenyum meski perasaannya tidak tenang sedari tadi.
"Iya nak, ajhumma hanya khawatir."

Mereka sama sama cemas, sama sama khawatir dan tidak tenang. Namun masih berusaha untuk saling menguatkan. Terlebih Jisoo dan Lisa yang mengkhawatirkan jin dan Jungkook kekasih mereka. Yang bisa dilakukan hanyalah berdoa agar semua baik-baik saja.

Drrttt!!!

Suga langsung meraih ponselnya dan mengangkat panggilan telepon dari jin. Mendadak semuanya menoleh pada Suga.

"Yoboseyo?"

"Jimin terluka parah dan sekarang kami dalam perjalanan ke rumah sakit."

"Apa yang terjadi?!"

"Ceritanya panjang, kau tak perlu membawa eomma Jimin, usahakan agar Jisoo, Jennie dan Lisa bersama eomma Jimin tetap dirumah. Aku takut terjadi sesuatu pada Eomma Jimin."

"Nee, arasseo. Aku segera kesana."

Ibu Jimin langsung bangkit.
"Ada apa nak?"

Suga menoleh. Bingung, entah apa yang harus ia katakan pada ibu Jimin.
"Emm, aku harus ke rumah sakit ajhumma."

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jennie khawatir. Begitupun yang lain.

"Nanti aku jelaskan, kalian tunggu disini. Biar aku yang pergi." Ucap Suga meraih kunci mobil Jin.

"Tidak nak, ajhumma harus ikut." Sergap ibu Jimin menahan tangan Suga. Suga luluh dengan air mata ibu Jimin yang berlinang.

"Tapi ajhumma..."

"Apa Jimin terluka?"

♡♡♡

"pasien mengalami pendarahan hebat dok!"

"Siapkan ruang operasi! Cepat!"

Rose tak berhenti merutuki betapa bodoh dirinya. Betapa naif dan tak bergunanya penyesalannya saat ini. Ia bahkan tak bisa melakukan apa-apa untuk pria yang dia cintai.

Pria berjubah putih itu keluar dari ruangan dimana Jimin akan di operasi.

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya ibu Jimin tergesa.

"Luka pasien cukup parah, mengenai beberapa organ dalam. Kami akan melakukan operasi. Namun, Pasien kehilangan banyak darah, dan stok golongan darah A sedang kosong."

"Ambil darah saya dok!"

Pemuda bernama Jungkook itu berjalan tegas ke arah dokter. Sebelum akhirnya dokter itu mengangguk dan membawa Jungkook ke ruangan transfusi darah. Hanya dia yang bergolongan darah A di sini.

"Kondisi pasien menurun drastis, keadaannya darurat sekali, dokter." Ucap salah seorang perawat dari ruang operasi dengan wajah panik.

Dokter itu langsung masuk ke ruang operasi. Begitupun ibu Jimin dan Rose, para sahabat pun begitu.

"Maaf, ruang operasi hanya bisa dimasuki tim medis dan pasien." Ucap perawat langsung masuk dan mengunci pintu ruangan.

Ibu Jimin hanya terduduk lemas di topang oleh jin dan Suga. Sementara Jisoo, Lisa, dan Jennie membawa Rose duduk dan memberikan pelukan, karena itulah yang dia butuhkan sekarang.

One Name In My TearsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora