Chapter 34

40.5K 3.2K 91
                                    

Yuhuu jangan lupa vote dan komen ya tante-tantenya Lily
\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

*

Dokter memeriksa kondisi Savy secara keseluruhan. Tak ada efek luka serius. Tak ada tulang yang patah. Hanya lebam akibat benturan benda dan pukulan. Kandungannya pun dalam kondisi baik-baik saja.

Ethan dan Isaiah menyebutnya sebagai wanita kuat. Demon sama sekali tak meninggalkan Savy semenjak kejadian naas itu.

Walaupun tubuhnya mulai pulih tapi rasa sedih tak pernah hilang. Kejadian disaat Killian melepaskan pegangan tangannya dan terjun ke sungai yang deras selalu berputar-putar di kepalanya seperti kaset rusak.

Ia tidak trauma, tidak. Hanya saja rasa bersalah menyelimutinya.

Setiap malam Demon tidur memeluk Savy untuk menguatkan gadis itu. Menjaganya agar Savy selalu merasa aman di dalam perlindungannya.

Sama hal dengan Lily. Setiap malam Ethan dan Isaiah menemaninya. Kembali memberikan segala perhatian mereka agar anak kecil itu tak trauma dan kembali ceria seperti sedia kala.

Savy duduk di atas ranjang sembari mengelus Snowy dan Bandit di pangkuannya. Pikirannya melayang pada seorang pria berambut silver.

Demon mengeratkan rengkuhannya pada perut Savy. Beberapa hari yang lalu hampir saja ia akan kehilangan harta berharganya. Separuh jiwanya. Savy dan calon bayinya.

"Tidurlah aku akan segera kembali." Demon memberikan kecupan di dahi Savy dan meninggalkannya.

Ia berjalan ke arah sayap barat. Melewati lorong gelap menuju ruang bawah tanah.

Demon menatap sekitarnya, biasanya ia sellau menemukan Killian yang sedang duduk melamun ataupun bermain dengan semua alat tajam miliknya. Kini ruangan tersebut terasa sangat hening hanya suara deru napas seseorang yang duduk terikat di tengah ruangan.

Pria itu adalah Mark. Orang yang berani menarik pelatuk pistol ke arah Savy dan berhasil merebut Killian darinya.

Siang tadi semua orang sepakat untuk mengehentikan pencarian tubuh Killian. Pihak kepolisian dan tim dari navy sudah menarik kembali seluruh anggotanya tapi Demon tak berhenti berharap. Ia masih tetap menyuruh para anggotanya dan gabungan anak buah Alberto untuk menyusursi sungai dan laut. Memang terdengar nekat tapi Demon tak perduli. Jika pun Killian ditemukan tak bernyawa, ia ingin menguburkan anggota keluarganya dengan layak meskipun itu hanya sehelai rambut silvernya.

Demon mengambil pisau kesayang Killian. Sebuah pisau cantik hadiah yang ia berikan pada Killian satu tahun lalu. Pisau itu terlihat sangat elegan dengan sarung pisau yang bergambarkan bunga Lily merah.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TRANQUILITY (Complete)Where stories live. Discover now