#Part 48

48.3K 2K 59
                                    

Tak terasa hubungan Adit dan Reina sudah berjalan dua bulan. Banyak yang telah terjadi, Adit yang kadang bersikap possessive, kadang suka marah. Namun Reina masih bisa menyelesaikan masalahnya. Dan selama itu juga Reina sudah bersabar menghadapi fans-fans Adit yang tidak suka dengannya, mulai dari yang mengejeknya bahkan sampai membullynya.

Sejauh ini tidak ada masalah yang sangat besar hingga membuat hubungan Adit dan Reina hancur. Adit tak pernah absen untuk menjemput Reina maupun mengantarnya pulang meskipun Adit banyak mengeluh dengan Reina yang sangat cerewet dan ribet. Adit memang tak belum banyak berubah, masih dingin dan tak banyak bicara namun Reina tetap berusaha membuat Adit mau bicara banyak kepadanya.

"kak, ntar jalan yuk" ucap Reina sambil berjalan ke arah tempat parkir bersama Adit.

"males" jawab Adit datar.

"ayo dong.. Kan sekarang udah mulai jarang keluar" bujuk Reina sambil mengayunkan lengan Adit.

"guamau pulang"

"ck.terserah" ucap Reina sambil melepas cekalannya di lengan Adit.

Adit memakai helmnya dan menaiki motornya disusul Reina. Setelah merasa Reina sudah siap, Adit segera menjalankan motornya keluar area sekolah.

Lima belas menit kemudian Adit sudah sampai di pekarangan rumah Reina. Reina turun dari motor Adit masih dalam rasa kesalnya.

"ntar gua jemput jam 3, jangan lama" ucap Adit kemudian menjalankan Reina yang masih menatapnya.

Reina segera masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap. Saat Reina akan menaiki tangga menuju kamarnya, Reina melihat Aldi yang sedang duduk di sofa sambil memijit pelipisnya sesekali meringis menahan sakit. Reina mengurungkan niatnya untuk menaiki tangga dan berjalan ke tempat Aldi.

"kenapa bang?"

Aldi hanya melirik Reina sekilas dan kembali memijit pelipisnya karena merasakan pusing di kepalanya. Reina mendekati Aldi dan duduk di sebelah Aldi.

"kenapa bang? Sakit ya? Sini Reina pijatin"

"udah, mandi sono. Istirahat" ucap Aldi sambil memejamkan matanya.

"udah, sini" ucap Reina sambil memegang kepala Aldi.

"duh.. Abang sakit? Kenapa gak bilang? Badan abang panas banget"

"cuma capek doang, tumben lu perhatian sama gua?"

"ihh abang ngomongnya. Kan tiap hari Reina perhatian sama abang, abang aja yang gak ngerasa"

"dih lunya aja sama Adit terus gimana bisa perhatian sama gua"

"ciyee cembukur ya?"

"cemburu! Yakali gua cemburu sama adek gua sendiri. Emang gua abang apaan"

"kan abang jomblo"

"enak aja, gua bukan jomblo tapi gua pilih-pilih ya"

"pilih-pilih atau gak ada yang mau?" ucap Reina lalu tertawa terbahak-bahak

"brisik, sini pijetin gua"

"ntar, Reina ambil kompresan dulu"

"hmm"

Reina berjalan menuju dapur untuk mengambil air komoresan untuk Aldi. Setelah siap, Reina kembali ke ruang tamu dan rupanya Aldi sudah tertidur di atas karpet tebal di depan tv.

"maaf ya bang, Reina udah jarang ngabisin waktu sama abang, Reina gak ngurusin abang, ninggalin abang" ucap Reina pelan sambil mengusap rambut Aldi.

Reina mengambil handuk kecil dan mencelupkan ke dalam air lalu diperasnya dan ditaruh di kening Aldi.

"ntar pergi gak ya? Tapi abang gimana?" gumamnya "gak ah, abang lagi sakit gua malah mikirin jalan-jalan"

My Cold BoyWhere stories live. Discover now