#Part 6

77.9K 3.2K 83
                                    

"Ehh kok gua jadi mikirin dia terus sih?! Masa iya gue suka sama dia?"

Reina terus memikirkan hal itu.

"tapi kok gua suka ya liat dia marah-marah, gemesin banget". Reina senyum-senyum sambil membayangkan wajah Adit.

"Beneran gua jatuh cinta? gua buka hati setelah kejadian itu?"

"Sebenarnya gua kangen banget sama lu, gua pengen ketemu sama lu meskipun untuk yang terakhir kali" ucap Reina yang sudah terisak.

"Mungkin lu udah bahagia di sana, dan mungkin lu udah nemuin seseorang yang lebih baik dari gua. Gua emang benci sama lu, tapi rasa sayang ini masih ada di hati gue. Andai lu tau itu"

Tok tok

"Dedek sayang, makan malam yuk. Semua udah nunggu di bawah". Panggil Aldi

"Iya, bentar bang". Jawab Reina dengan suara sedikit serak kemudian mengusap air matanya agar tidak ketahuan oleh Aldi.

Tak butuh waktu lama Reina sudah membuka pintunya.

"Kenapa? Lu baru nangis?" Tanya Aldi

"Sipa juga yang nangis, gue kelilipan terus gue kucek" ucap Reina asal

Aldi masih menatapnya curiga.

"Yaudah turun yuk". Ajak Reina dan Aldi mengangguk.

Gua tau dek, lu pasti abis nangis gara-gara cowok brengsek itu. Gua gak akan biarin lu nangis karna dia lagi -batin Aldi

Mereka turun dengan Aldi yang sedang memeluk bahu Reina.

Ruang makan...

"Malam ma, pa". Sapa Reina dan Aldi bersamaan.

"Malam anak-anak mama yang cantik dan ganteng". Jawab mama

"Malam sayang". Jawab papa

"Gimana sekolah kamu Reina?". Tanya papa

"Baik kok pa". Jawab Reina

"Reina mulu yang ditanya, aku gak pernah dianggap". Ucap Aldi dramatis

"Ya nggak lah sayang. Kamu gimana sekolahnya?". Tanya mama

"Oke-oke aja sih, biasa, kan anak rajin"

Setelah makan malam, Reina pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Tok tok

"Princess, abang masuk ya?".

"Masuk aja bang".

Setelah itu Aldi membuka pintu dan masuk.

"Gimana dek? Ada yang ganggu gak di sekolah?".

"Gak ada bang, tumben nanya?". Heran Reina

"Yaa kalau ada yang ganggu tinggal bilang aja ama abang, kan kita satu sekolah".

"Ya makanya itu, Reina gak perlu khawatir ada yang ganggu Reina kan ada abang". Ucap Reina sambil senyum

"Ya udah, sekarang tidur besok sekolah. Ntar telat lagi. Oh ya, besok berangkatnya sama abang ya?".

"Sip lah bang".

Aldipun mengusap lembut rambut Reina dan mengecupnya. Dibalik sikapnya yang jail, Aldi adalah orang yang sangat menyayangi Reina.

"Good night honey".

"Good night abangku sayang".

***

Pukul 06.30 Reina sudah siap dengan seragamnya. Dan Reina menuruni tangga untuk sarapan bersama orang tua dan abangnya.

"Pagi ma, pa". Sapa Reina dan mencium pipi orang tuanya.

"Ehkmm.. gue gak di sapa nih".

"Oh ya, pagi abangku yang ganteng". Ucap Reina dan mencium pipi abangnya.

"Pagi princess". Mencium kening adiknya.

"Yaudah kalian sarapan dulu".

"Iya ma". Jawab Aldi dan Reina serempak.

***

Pukul 06.50 Reina dan Aldi sudah sampai di sekolah.

"Dah nyampe nih dek". Ucap Aldi

"Iya bang, gue ke kelas dulu ya?".

"Iya dedekku yang cantik". Sambil mencubit pipi Reina

"Ihh sakit tah bang". Mengusap pipinya.

Di kelas...

"Hai semua". Sapa Reina

"Hai Reina". Jawab teman-temanya

"Lu udah nyampe? Nggak telat lagi."

"Iya dong, gua sama abang gua".

Karin hanya ber'oh'ria. "Nih kenalin sahabat gua dari kecil"

"Hai nama gua Cherlie"

"Hai, gua Reina. Gua baru liat lu deh"

"Iya, kemarin gua izin ada urusan jadi gak sekolah"

***


Bel istirahat berbunyi.

"Kantin kuy!" Ajak Gara dan Rio

Tidak ada jawaban dari Adit, dan dia langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kebiasaan tuh bocah"Gerutu Gara

"Yaudah kantin yok" Ajak Rio

"Yok lah"

Kini Adit berada di tempat biasa dia menghabiskan jam istirahatnya. Di taman belakang sekolah.

Sisi lain Reina melihat Adit bersandar di bawah pohon itu terdorong untuk menghampiri Adit.

"Hai kak, nih". Menyodorkan roti kepada Adit

"Gak perlu". Singkat adit

"Kalo dikasih tuh diterima, gak baik nolak rezeki". Ucap Reina

Adit hanya melirik sekilas dan mendengus.

"Hmm". mengambil roti di tangan Reina

"Gitu dong".

Hening

"Kak" Membuka pembicaraan.

"Hmm".

"Singkat banget jawabnya".

Tidak ada respon dari Adit.

"Kak".

"Paan sih?". Aditpun mulai terganggu dengan Reina

"Irit banget kalau ngomong".

"Kalau lu cuma brisik di sini mending lu pergi! Gue gak suka ada yang brisik!".

"Gitu aja ngambek". Reina pun pergi dari tempat itu dan Adit hanya menatap punggung Reina dengan muka datarnya.

'Manis banget kalau lagi marah'.
Batin Reina.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang