#Part 12

63.1K 3K 18
                                    

Vote dulu yaa sebelum baca...

"Rein, lu ngapain di sini?" Ucap Reza yang tengah menghampiri Reina

"Eh kak Reza. Enggak ngapa-ngapain kok". Ucap Reina sambil menunjukkan cengiranya

"Nggak ngapa-ngapain kok di sini. Nggak masuk?"

"Ohh ini mau masuk, duluan ya kak". Reina pun pergi

"Rein". Panggil Reza

"Iya, ada apa lagi kak? Ada yang lupa?". Tanya Reina

"Lu apa kabar?"

"Emm baik kok kak, kenapa?" Tanya Reina dengan kebingungannya

"Pphtt.. lu salah jalan kali. bhahaha". Ucap Reza sambil tertawa.

"Eh. Iya kak hehe" Reinapun langsung kabur dan menutupi mukanya karna malu.

"Ada-ada aja tuh anak, untung cantik". Ucap Reza

Ihh malu banget gue, udah tadi kegeeran sama manusia es, sekarang salah jalan. Apes bat gue njirr- batin Reina

'brukk'

Alhasil Reinapun menabrak sebuah bangku kecil di depan mading.

"Duhh buset kaki gue! Ntar apalagi nih?! Sial banget gue". Gerutu Reina

***

Pukul 14.30 saatnya pulang. Reinapun bergegas untuk mencatat tugasnya besok dan merapikan tasnya.

"Rein, lu pulang sama siapa?". Tanya Karin

"Gua naik angkutan umum dulu, abang gua udah pulang duluan". Jawab Reina

"Lu gak bareng gua aja, Rein?". Tanya Cherlie

"Gak usah, gua juga mampir ke toko buku dulu soalnya".

"Oh yaudah gua pulang dulu ya, Rein".

"Gua juga duluan ya, Rein".

"Iya, hati-hati kalian".

Ketika Reina tiba di depan gerbang untuk menunggu angkutan umum, Reza datang dengan motor ninjanya.

Brumm brumm

"Lu gak pulang, Rein?"

"Ini mau pulang, kak. Lagi nunggu angkot"

"Yaudah kalo gitu bareng gua aja kuy"

"Enggak deh kak, ngrepotin"

"Gua gak ngrasa direpotin cewek cantik kaya lu kok, Rein"

Blush

"Ihh paan sih kak. Beneran ntar ngrepotin. Lagian gua juga mau ke toko buku"

"Yaudah gue anterin"

"Tapi kak.."

"Udah, nggak ada penolakan"

Reinapun memakai helm yang diberi Reza dan naik ke motornya.

"Pegangan, gua mau ngebut".

Reina hanya diam menatap Reza. Reza pun menatap Reina dari spion dan tertawa pelan. Dan Reza menarik tangan Reina ke pinggangnya untuk berpegangan. Reina tersentak dan tubuhnya mulai menegang.

"Dahh yuk berangkat".

Tanpa ada jawaban yang keluar dari Reina, Reza segera menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Setelah beberapa lama, Reina dan Reza sudah sampai di toko buku.

"Sampai". Ucap Reza dan Reina masih diam dalam posisi memeluk Reza.

"Rein, udah sampai nih". Ucap Reza sedikit teriak dan Reinapun terlonjak

"Eh udah sampai ya kak? Maaf". Dan Reina turun dengan cepat

"Yuk ke dalem, katanya mau beli buku"

"Yuk kak".

Setelah selesai membeli buku untuk tugas sekolahnya, Rezapun mengajak Reina untuk makan.

"Rein, makan dulu yuk. Laper gua"

"gua langsung pulang aja kak, udah sore juga"

"Ayo dong Rein, kali ini aja"

"Emm.. yaudah deh ayok"

Reina dan Rezapun sudah samapi ke tempat makanan pingir jalan.

Reza dan Reina duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh penjual sate tersebut. Setelah duduk, Reza memesankan makanan untuk mereka berdua.

"Emm kak, gimana sepupu kakak?" Tanya Reina

"Gimana apanya, Rein?".

"Ya, gimana? Sehat? Betah?"

"Ohh dia sehat kok. Kanapa tiba-tiba lu nanyain dia?" Tanya Reza penuh selidik

Di tengah percakapan mereka, penjual sate datang dengan membawa pesanan mereka.

"Nih dek, pesanannya"

"Iya makasih pak"

"Iya neng, sama-sama"

"Rein, pertanyaan gua belum lu jawab"

"Ehh g-gak papa kok kak, cuma tanya aja"

"Ohh Dia juga seneng ketemu lu, Rein"

"Ha?? Eh yaudah makan dulu kak"

Setelah itu mereka sibuk memakan makanannya sendiri.

"Pulang yuk kak"

"Kenapa pulang?"

"Udah kesorean kak, ntar dicari mama"

"Yaudah"

Rezapun menarik tangan Reina dan Reinapun terkejut karnanya. Dan ketika Reina menoleh ke seberangnya, Reina melihat Adit yang sudah menatapnya sedari tadi.

'Kak Adit ngapain ya di sana? Dia liatin gue? Duhh kalo dia salah paham gimana? Bisa-bisa gagal deh deketin dia' batin Reina

***

Sisi lain, ada lelaki yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia adalah Adit yang kini menatap Reza dan Reina.

"Cewek itu pergi sama Reza?"

"Ck apa peduli gua!" Gumam Adit dari jauh lalu memakai helmnya dan pergi dari tempat tersebut.

.
.
.

My Cold BoyWhere stories live. Discover now