Bagian tigapuluhtiga

8.9K 330 19
                                    

"Sometimes i feel if she likes you more than me."
-Juni Nathania

❤❤❤

Juni mengerjapkan mata perlahan dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. Pandangannya mulai terlihat jelas menampakkan langit kamar yang sangat ia kenali dengan kasur empuk yang ia tempati sekarang.

Ia mengedarkan matanya ke setiap sudut kamar dan mulai terbangun perlahan. Ia baru menyadari ternyata ia sudah berada di kamar dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya, yang ia ingat sebelumnya ia sedang berada di dalam taksi bersama Saskia menuju perjalanan pulang.

Matanya mulai tertuju pada seseorang yang masuk ke kamarnya dan menghampirinya.

"Ternyata udah bangun, tumben. Yaudah gih cepetan mandi terus kita makan bareng, dibawah papah sama mamah udah nunggu lo," ucap Januari seraya mengusap pelan pucuk kepala Juni kemudian kembali berlalu keluar tanpa menunggu jawaban Juni terlebih dahulu.

Ia menghela nafas pelan tanpa memikirkan apapun lagi kecuali ia harus segera siap - siap berangkat sekolah dengan berjalan ringan menuju kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama ia lekas keluar kamar mandi dan segera memakai seragam yang ternyata sudah tertata rapih di tempat tidurnya. Setelah siap dengan seragam yang lengkap dan juga rambut yang sengaja ia gerai tanpa memakai aksesoris apapun.

Juni melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju ruang makan, pandangannya disambut dengan wajah hangat dari kedua orang tuanya dan juga Januari.

"Selamat pagi anak mamah yang cantik! Kamu gak kangen sama mamah?" ucap mamahnya seraya memeluk Juni dengan hangat.

Juni tersenyum manis dan membalas pelukan mamahnya, "Juni kangen sama mamah sama papah, mamah sama papah kapan sampe rumah?"

"Mamah sama papah udah dari semalem kok pulangnya, malah sebelum kamu pulang kerumah. Eh ternyata kamu pulang dengan keadaan tidur," jawab mamah seraya membelai pelan rambut anak gadisnya.

"Kamu seharian kemana aja? Kenapa baru pulang malem? Mamah sama papah panik saat tau kamu gaada dirumah dari pagi, untung abang hubungi temen kamu dan ternyata kamu lagi hangout katanya seharian. Bahkan sampe temen cowok kamu dateng kesini buat bantuin abang kamu nyari kamu." Ucap papah dengan mulut yang dipenuhi dengan roti.

"temen cowok?" tanya Juni bingung saat menyadari siapa yang dimaksud teman cowok oleh papah.

"Dion," jawab Januari santai.

"Dia siapa kamu si sayang? Kok semalem pas abang kamu ngabarin ke dia kalo kamu gaada dari pagi dia langsung gelagapan gitu nyari kamu. Pacar kamu ya?" goda mamah seraya mencubit kedua pipi Juni.

Juni membulatkan matanya saat mamahnya mengatakan bahwa dirinya dengan Dion memiliki hubungan spesial.

"Enggak mah, bukan!" jawab Juni cepat.

"Calon mah," sela Januari dengan santai dan sedikit menahan tawa.

"Calon? Ohiya? Yaampun anak mamah udah bisa ngeduluin abangnya ya. Abangnya mah belum punya pasangan, ehh adiknya udah otw mau punya pasangan,"  ucap mamah dengan tawa kecil yang tersirat kebahagiaan.

Sedangkan Juni tidak sama sekali bahagia, sungguh ia merasa tidak suka jika dirinya dengan Dion harus dipasang - pasangkan seperti ini. Walaupun ia tahu ini hanya gurauan, tapi tetap saja ia tidak suka.

"Mah aku itu bukannya belum punya pasangan, cuma lagi nyari yang pas." Jawab Januari dengan gayanya yang sok keren.

Sedangkan papah sedang memperhatikan perbincangan keluarga kecilnya dengan sedikit terkekeh dan seraya menyeruput teh hangat.

My Senior (Senior Series 1)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora