Bagian duapuluhdelapan

8K 345 4
                                    

"Jangan seperti ini, kamu membuatku semakin sedih."
Juni

❤❤❤

Sekarang keadaan di depan ruang perawatan Senio tengah dirundung khawatir. Karena beberapa menit yang lalu, alat pendeteksi jantung Senio mengalami kelemahan sehingga nyaris hanya menampilkan garis panjang pada alat tersebut.

Ketiga orang yang selalu berada di sisi Senio pun sangat tidak bisa tenang sekarang. Tak terkecuali Quita. Ia sangat khawatir dengan keadaan Senio, mungkin ini sudah yang ketiga kalinya selama Senio mengalami koma. Keadaan Senio sangat tidak bisa disangka, terkadang mengalami peningkatan dan terkadang nyaris mengalami kepergian.

Tentunya Boy juga sama khawatir seperti Quita. Justru sekarang ia tengah mengacak-acak rambutnya frustasi. Mungkin semua lelaki jika mengalami frustasi akan melakukan hal yang sama seperti Boy. Namun Boy tidak terlalu agresif sekarang, karena ada seorang perempuan lagi yang tengah mengelus pundaknya dan juga Quita.

Orang itu adalah Grisa. Orang yang pernah ditolong Senio. Namun ia disini bukan untuk membalas budi, melainkan ia disini untuk mendukung Senio sebagai teman dan mendukung Boy sebagai sepupunya.

Ketiganya hanya terus terdiam memikirkan hal apa yang akan terjadi pada Senio dan tidak lupa juga mendoakan yang terbaik untuk Senio.

Namun hal yang paling mengganjal pikiran Grisa adalah sosok yang sangat Senio sayangi. Kata orang, seseorang yang tengah mengalami koma harus mendapatkan dukungan dari orang yang sangat disayanginya karena itu akan membantunya agar bisa bangkit dan berjuang untuk tetap hidup.

Grisa tau, Senio sangatlah menyayangi Juni. Bahkan ia juga tau Juni juga menyayangi Senio meski keduanya sering terlihat tidak akur. Ia bisa melihat dari mata keduanya yang saling memancarkan pandangan sayang yang begitu dalam.

Dan yang sekarang Grisa fikirkan adalah kenapa tidak ada yang boleh memberitahu keadaan Senio kepada Juni? Apa ini tidak menyakitkan bagi keduanya?

Ia tahu jika Juni sangatlah mengkhawatirkan Senio. Tanpa Juni sadari mungkin Grisa sering sekali memantaunya, ia bisa melihat disetiap gerak dan tingkah Juni setelah kehilangan Senio sangatlah melemah meski sudah Juni tutupi semampunya. Tapi itu tidak bisa membuat Grisa tertipu dengan wajah cerianya. Bahkan sampai terakhir kali ia memantau Juni yang tengah menunggu di halte dan diganggu oleh Egi, itu Grisa sedang memantaunya kemudian setelah melihat kelakuan Egi terhadap Juni ia segera menghubungi Dion untuk melindungi Juni.

Kejadian di kamar mandi pada saat ia hendak berbicara dengan Juni namun ia urungkan, sebenarnya ia ingin sekali berbicara kepada Juni dan memberitahunya keadaan Senio. Namun ia bingung, karena ini adalah keputusan Quita agar tidak memberitahu apapun kepada Juni.

"Ta, gue gak bisa diem aja!" ucap Grisa dengan sedikit menyentak.

Quita melirik kearah Grisa dan mengernyitkan dahinya. Begitu juga dengan Boy.

"Gue harus kasih tau Juni."

Quita sedikit terhenyak beberapa saat kemudian ia kembali menundukkan kepalanya.

"Gue tau, cuma dia yang bisa bantu Senio untuk bangkit!" lanjutnya.

"Tapi Gris, bukan gue untuk egois! Gue cuma gak mau dia merasa semakin terpuruk karena ngeliat keadaan Rey yang bahkan sampai sekarang belum membaik," ucap Quita.

My Senior (Senior Series 1)Where stories live. Discover now