Bagian empat

20K 828 14
                                    

Karena Senio adalah jodoh Juni. Jadi kalo lo gak ada, buat apa gue dilahirin?
-Senio

❤❤❤

Hari kedua MOS di SMA Supernova pagi ini berkegiatan pengenalan sekolah, semua siswa diajak berkeliling sekolah oleh OSIS masing masing per kelas. Mulai dari halaman utama sekolah, lapangan basket, koridor kelas XI sampai koridor kelas XII dan ruangan lainnya.

Juni sekarang sedang mengikuti panduan dari kak Rendi yang menjadi mentor dikelasnya. Juni mengikuti paling belakang dengan teman barunya di sekolah baru ini dan sekaligus teman satu bangku Juni bernama Saskia Andara Purnama.

"Adik-adik, jadi sekarang kita lagi berada dihalam utama sekolah. Tempat ini sering kita gunakan sebagai acara-acara formal," jelas kak Rendi dan disahut anggukkan oleh adik kelasnya.

"Ehh kia, sekolah ini ada rooftop nya gak sih?" tanya Juni kepada Saskia disampingnya.

"Emm gak tau tuh, kayaknya ada deh. Emang kenapa?" 

"Kalo ada gue pengen kesitu ahh, soalnya gue suka banget kalo disekolah itu ada rooftop. Apalagi jamkos, pasti gue mabalnya selalu ke rooftop,"

"Ohiya? Gue juga dong sama, gue juga suka ke rooftop kalo lagi jamkos di SMP." 

Juni dan Saskia terus mengikuti panduan kak Rendi, meski sesekali mereka tak mendengarkan karna asik mengobrol. Kini saatnya mereka berada di lapang basket, yang disana juga ada beberapa kakak kelas yang sedang bermain basket.

"Kalian pasti sudah tahu kan ini lapang apa, kita sekarang lagi berada dilapangan basket sekolah," jelas kak Rendi.

Semua siswi yang tadinya fokus mendengarkan penjelasan kak Rendi seketika teralihkan saat melihat kakak kelas laki-laki yang sedang bermain basket.

"Ahh itu ganteng banget!"

"Kakak itu jago banget main basketnya, paling ganteng lagi disitu!"

"Kak ganteng banget sih!!"

"Idaman banget sih kak!"

"Unchh meleleh hayati."

"Nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan!"

Semua siswi yang melihat langsung berlari kepinggir lapangan basket, dan seketika semua adik kelas histeris melihatnya. Kecuali Juni dan Saskia, ia bingung kenapa semuanya langsung berlari kepinggir lapangan.

"Ada apa sih, Kia? Kok langsung pada lari kepinggir lapangan?" tanya Juni bingung.

"Gak tau aku juga, coba yuk kita liat," ajak Saskia yang langsung menarik tangan Juni kepinggir lapangan untuk mengetahui apa yang terjadi.

"Eh tunggu-tunggu, kita liat dari sini aja." Tahan Juni saat sudah berada paling belakang dikerumunan orang orang yang memenuhi sisi lapangan basket.

My Senior (Senior Series 1)Onde histórias criam vida. Descubra agora