31. Normal Lagi

3.6K 470 48
                                    

Vomment bosque!





[Aturan baca: Kalau ada kata yang menyebutkan nama Hanbin , berarti yang dimaksud adalah Hanbin yang berada di dalam tubuh Lisa , jadi pihak ketiga tetap mengira kalau yang berbicara itu adalah Lisa. Dan kalau deskripsinya menyebutkan nama Lisa , berarti yang dimaksud adalah Lisa yang berada di dalam tubuh Hanbin, pihak ketiga akan mengira kalau yang berbicara adalah Hanbin. Tapi kalau yang ngomong cuma mereka berdua aja (tanpa adanya pihak ke-tiga) deskripsi yang digunakan adalah deksripsi biasa atau normal]


















































.

Lisa masih terdiam dalam pelukan Hanbin. Gadis itu bahkan membalas pelukan Hanbin. Ah, terasa nyaman.

Hanbin tersenyum menyadari Lisa yang membalas pelukannya.

"Udah jangan marah-marah lagi. Cepet tua lo entar," kata Hanbin.

Lisa berdecak dan mendorong pelan tubuhnya. "Biarin, ini kan badan lo. Biar aja tua.." kata Lisa.

"Hey, jangan dong. Kalo gue tua entar gaada yang mau ama gue." kata Hanbin menatap Lisa.

"Bodo.."

Hanbin tersenyum. "Lis..." panggil Hanbin.

"Hemm.." sahut Lisa.

"Gue jatuh cinta sama lo." kata Hanbin.

Lisa menoleh. Menatap Hanbin. "Bin, please.."

"Lisa please, gue serius. Gue beneran jatuh cinta sama lo." kata Hanbin. "Bukan karena badan kita ketuker gini, tapi karena gue beneran jatuh cinta sama lo.."

Lisa mengigit bibirnya. Gadis itu menghela nafas.

"Bi--hmp..."

Lisa membulatkan matanya saat merasakan bibirnya kembali bersentuhan dengan bibir Hanbin untuk kesekian kalinya.

Ah, bahkan mereka tidak punya hubungan tapi mereka sering sekali berciuman. Apa ini wajar?

Lisa memejamkan matanya. Bibir mereka hanya saling bersentuhan, tidak lebih.

Kriet~

"Ah maaf saya menganggu,"

Hanbin segera melepas ciuman mereka dan menoleh kearah pintu, disana Yerin berdiri sambil menunduk dengan sebuah berkas di tangannya.

Lisa berdehem dan segera duduk di kursi Hanbin. "Ekhem, ada apa Yerin?" tanya Lisa.

Hanbin memilih untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Yerin berjalan mendekati meja Hanbin dan duduk di depan Hanbin(Lisa).

"Maaf pak, saya membawa berkas dari pak Raesung. Harus ditanda tangani.." kata Yerin meletakkan berkas yang tadi dia bawa.

Gadis itu beberapa kali melirik kearah Lisa(Hanbin) yang duduk di sofa.

Dia mulai bertanya-tanya. Apa benar mereka ini hanya teman? Tapi kenapa mereka tinggal bersama? Kenapa mereka berciuman?

"Yerin?"

"Yerin?"

"Yerin?" Lisa menepuk pelan bahu Yerin karena tak kunjung mendapat sahutan dari gadis itu.

Yerin yang tersentak langsung menoleh. "Eh, iya maaf pak.." kata Yerin.

Lisa tersenyum. "Tck, jangan sering ngelamun gak baik." kata Lisa.

Soul | hanlis | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang