2. Begin

11.1K 994 53
                                    

Vote boleh kali ya?
Gak dosa. Beneran deh hehe..




















.

Ralisa berlari keluar dari dalam bandara. Ia tertawa sembari menghapus air mata yang mengalir di sudut matanya. Hah, semua cowok emang sama. Kalo gak brengsek ya homo.

"Fak! Berani-beraninya si Jungkook ninggalin gue!" teriaknya. Gadis dengan rambut panjang itu duduk di kursi yang ada diluar bandara.

Awalnya dia dan Jungkook, pacarnya tengah berlibur untuk merayakan dua tahun mereka berpacaran. Tapi tiba-tiba saja, saat mereka tengah makan malam. Lebih tepatnya sekitar  20 menit yang lalu, Jungkook malah memutuskannya. Jungkook bilang dia lelah dengan sifat Lisa. Dengan perilaku Lisa.

Dan disinilah Lisa sekarang. Harusnya ia sudah pulang, tapi karena ia tadi malah menangis dan duduk di sebuah taman yang berada tak jauh dari tempat makan malam mereka.

Dia disana merenung sendirian. Menatap indahnya menara Eiffel dari taman tempat ia duduk.

Kenapa di kota penuh romansa dia harus menderita karena cinta?

Lisa diam disana. Hingga dia lupa bahwa penerbangannya hampir terlewat. Saat melihat jam yang melingkar di tangannya dia langsung berlari kembali ke hotelnya. Mengambil tas dan koper miliknya.

Berlari menuju bandara dengan tergesa. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah ketinggalan pesawat.

Dan itulah alasan kenapa Lisa masih berdiam di bandara itu sekarang. Dengan koper dan tas di sampingnya.

"Fak! Gue gak mau nangis lagi. Cowok emang bangsat!" teriaknya menghapus airmata. Beberapa orang langsung memperhatikan Lisa.

Lisa berdecak, menarik koper dan tasnya kembali ke hotel. Dia akan pergi ke club setelah ini. Hah~ masa bodo dengan pulang. Dia memang butuh untuk bersenang-senang sekarang. Masa bodo dengan si bangsat Jungkook.

.

Hanbin tengah diam memandangi langit malam di kota Paris. Menara Eiffel terlihat jelas dari apartemen tempatnya tinggal.

Sebut saja Hanbin kabur. Sudah hampir seminggu dia disini. Pemuda itu baru saja ditinggalkan kekasihnya, kekasihnya bertunangan dengan pria lain. Hah~ semua cewek emang sama. Kalo gak matre ya manja.

"Tck, gue butuh hiburan.." ucapnya.

Dia berjalan menuju lemari. Mengambil jaket berwarna hitam dan keluar dari apartemen.

Dengan mobil bermerk ferarri Hanbin membelah jalanan kota Paris yang terlihat begitu indah di malam hari.

Ia menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah club. Dia masuk kedalamnya. Pemuda itu langsung ikut mengoyangkan badan saat mendengar DJ mulai memainkan musik. Hanbin menggila di lantai dansa.

Tariannya berhenti saat melihat seorang wanita melambaikan tangan padanya.

Hanbin menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum menunjuk dirinya. "Gue?" tanyanya menatap wanita yang menunjuk dirinya.

Si wanita berponi itu mengangguk. Ia melambaikan tangan, mengisyaratkan Hanbin untuk mendekat.

Hanbin bingung, namun pada akhirnya dia mendekati wanita itu.

"Lo manggil gue?" tanya Hanbin.

Si wanita menyeringai. Dia mengangguk dan langsung mengalungkan tangannya di leher Hanbin. Telunjuknya bermain di bibir Hanbin. "Iya.." jawabnya.

Hanbin ikut menyeringai. Dia memeluk pinggang wanita di hadapannya itu. Membuat tubuh mereka menempel tanpa ada jarak. Ah, tentunya kecuali pakaian yang mereka pakai itu.

Soul | hanlis | ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ