[4] Awal Kesedihan?

96.3K 3.8K 71
                                    

Give me your vote and comment.

*****&*****


Setelah sehari meliburkan diri dari sekolah dengan alasan sakit, hari ini Sinta kembali masuk. Dia mengalami perubahan sifat signifikan. Dari cerewet menjadi pendiam. Ia yang tadinya ramah menjadi jutek dan dingin. Orang yang melihatnya pun terheran. Sinta berubah drastis.

"Eh kebetulan lo udah berangkat. Kemaren kemana? Kok gak kelihatan?" Di depan Sinta berdiri Keyla dengan wajah angkuhnya.

"Bukan urusan lo!"

Saat Sinta hendak berlalu, seseorang memegangi lengannya. Terpaksa Sinta berhenti.

"Apa lagi sih?"

Keyla melambaikan tangannya pada seseorang. Sinta pun menoleh. Ingatan Sinta langsung menuju pada kejadian yang menimpanya kemarin lusa.

Keyla menggandeng Ray lalu bergelayut manja. Sinta hanya menatap datar dengan sepasang makhluk itu. Ada rasa jijik juga sakit hati.

"Sekarang Ray udah milik gue. Jadi, lo gak usah deketin dia lagi."

"Syukur deh, jadi gue gak perlu susah susah nolak dia lagi."

"Dih, sombong banget sih lo."

Sinta tak peduli lalu mulai melangkah. Tepat di samping Ray, Sinta berhenti. Di berjinjit untuk mensejajarkan mulutnya dengan telinga Ray.

"Makasih udah ambil hal berharga gue dan makasih bikin gue hancur." Sinta membisikkan itu tepat di telinga Ray sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

Ucapan yang penuh penekanan namun mengandung kepiluan itu berhasil membuat hati Ray teriris. Ray kembali merasa bersalah atas apa yang dilakukannya. Namun, iblis segera menguasai jiwanya hingga rasa bersalah itu menghilang digantikan rasa kepuasan.

Saat sampai di depan kelas, Sinta melihat Alfi sedang diganggu oleh Nicholas. Sinta langsung mendekati kedua orang tersebut. Wajahnya sangat datar dan menyimpan ke-emosian.

"Jangan ganggu sahabat gue lagi! Gue yakin lo dan Ray sama bajingan!"

"Wih, santai dong cantik. Dateng dateng langsung marah aja," ucap Nicholas dengan santai.

"Pergi sebelum pukulan gue melayang!" Sinta mengusir dengan sangat kasar. Nicholas langsung pergi dari kelas 12 IPA 1. Alfi mendekati Sinta dan langsung merangkul.

"Hebat lo Ta. Gue salut beneran sama lo."

Sinta diam dan langsung masuk. Alfi lagi lagi dibuat heran dengan perubahan sikap Sinta. Alfi menjadi berpikiran negatif. Alfi berpikir Sinta mengalami suatu hal. Niat Alfi untuk bertanya harus diurungkan karena wajah Sinta yang tidak bersahabat.

***

Alfi menikmati makanannya tanpa kecerewetan Sinta. Alfi pun menjadi berpikiran Sinta mengalami hal yang membuatnya berubah. Dia yakin Sinta mengalami hal buruk.

"Cerita apa dong Ta. Diem-diem bae," pancing Alfi.

"Lagi gak ada bahan."

Sinta mengaduk jus miliknya. Dia mengedarkan pandangan ke sekitar kantin. Sinta menemukan pemandangan dimana Ray sedang bersuap-suapan dengan Keyla. Sinta kembali mengingat malam dimana Ray melakukan itu. Tanpa sadar, Sinta menangis.

"Ta, lo kenapa?"

Sinta menghapus air matanya kemudian menggeleng. Setelah itu, Sinta bangkit dan pergi meninggalkan kantin. Saat menuju toilet, Sinta berpapasan dengan Indra. Melihat Sinta menangis, Indra langsung tertuju pada Ray. Segera Indra menuju kantin untuk menemui Ray.

Married By AccidentOnde histórias criam vida. Descubra agora