4

251K 15.1K 255
                                    

            Kalau saja refleks Keano tidak bagus, bisa saja dia mati terserempet mobil Raya. Wanita itu tidak mempedulikan tatapan beberapa orang yang melihat kejadian barusan, di mana Keano yang menghadang mobil Raya serta wanita itu yang tanpa pandang bulu membanting setir melewati Keano. Raya bak seorang pembalap yang salah lintasan.

"Astaga" gumam Keano menatap kepergian Raya. Bersyukur dulu dia pernah mengajari wanita itu menyetir dengan benar di jalan raya.

Beberapa orang di sana berbisik-bisik. Sudah pasti membisikkan kejadian barusan. Keano tersenyum kaku pada orang-orang itu dan berlalu pergi. Dia malu menjadi bahan omongan, apalagi kini Keano malah terlihat miris karena ditinggali wanita itu. Mungkin sekarang bukan waktu yang tepat, tetapi dia tetap akan mendekati Raya.

Keano menyetir mobilnya dalam keadaan pelan. Walau kepadatan lalu lintas tidak seperti biasanya mengingat hari sudah malam, Keano tidak terburu-buru kembali ke rumahnya. Perutnya kosong, sejak pulang kantor dia menunggu di depan café. Di kala ada pegawai café yang keluar, dia akan bersembunyi. Beberapa jam dia berdiri di depan sana membuatnya lupa makan. Berlebihan bukan? Tetapi kapan lagi dia menunggu Raya mumpung wanita itu sedang berada di café. Sangat susah menemukan wanita itu.

Jika saja Keano tidak mencintai Raya lagi, untuk apa jantungnya terus berdebar saat bersama wanita itu. Kali pertama Keano kembali merasakan waffle buatan Raya, Keano sudah punya feeling. Di saat dirinya mulai putus asa, Tuhan kembali mempertemukannya dengan Raya. Jadi apa maksud permainan ini? Keano yakin pasti ada tujuan Tuhan mempertemukannya kembali dengan wanita itu. Selagi masih ada waktu, lakukan apa yang bisa dilakukan meski kau tak akan pernah tau apa yang akan terjadi.

Di lain tempat, di mana Raya baru saja tiba di apartemennya. Wanita itu berbaring di kasur, memejamkan matanya dengan pakaian yang belum diganti. Raya tidak percaya hari ini akan berhadapan langsung dengan Keano. Awalnya Raya tidak tahu harus berkata apa, pria itu berhasil membuatnya buka suara. Hanya omelan seperti biasa yang bisa Raya lakukan karena Keano masih saja sama seperti Keanonya yang dulu. Raya marah pria itu masih sama, bahkan dengan tampang polosnya Keano berani muncul lagi di hadapan Raya. Wanita itu tersenyum getir, Keano yang salah tetapi Raya yang tidak berani bertemu dengan pria itu lagi.

"Raya.. wake up. Dia cuma Keano si bodoh, playboy, brengsek dan gak punya urat malu" gumam Raya berbicara pada dirinya sendiri. Raya memposisikan dirinya duduk dengan posisi yoga. Mengambil nafas panjang kemudian melepaskannya perlahan. Raya mengulangi metode itu lagi dan lagi hingga dia bisa rileks.

"Di mana wajah besi kamu Raya? Anggap dia angin lalu, jangan tanggapi dia nanti kamu bisa masuk angin" lagi-lagi Raya berbicara pada dirinya. Itu yang diajarkan sepupunya dulu. Raya harus bisa berhadapan langsung dengan Keano, mengabaikan pria itu jika Keano mulai berulah lagi, untuk apa menghindar toh tidak selamanya Raya bisa menghindar.

...

Esok hari, Raya datang seperti biasanya. Dia tidak sembunyi lagi. Kanti dan Rita mengacungkan jempol pada bos mereka yang berubah dewasa. Tidak lama Keano datang, pria itu duduk di sudut dekat kaca. Dia memesan waffle Belgian tanpa taburan gula halus. Raya menerima pesanan dari dapur. Sudah ditebaknya siapa yang memesan ini, sudah pasti Keano. Saat itu dengan sengaja Raya menyelipkan potongan cabai rawit di dalam es krim. Raya masih marah pada pria itu, bawaannya jika sudah kesal pada orang pasti akan begini.

Sambil tersenyum miring Raya mengintip dari balik dapur. Fajar mengantar pesanan Keano tanpa tahu apa-apa. Keano juga begitu, tanpa pikir panjang dia memakan waffle buatan Raya. Wajahnya berubah suram, entah mengapa di dalam es krim yang terletak di atas waffle terasa ganjal. Ada rasa pedis yang sangat dibenci Keano. Tanpa rasa bersalah Raya tertawa keras di dalam dapur. Kanti melirik bosnya dengan tatapan horor, jelas-jelas Kanti tahu itu ulah bosnya. Raya juga sudah menyiapkan sesuatu. Lantas dia menyuruh Fajar membawakan gelas air mineral. Keano segera menegak air mineral itu dan tebak apa yang terjadi, Keano menyemburkan air mineralnya. Dia tahu Raya kembali mengerjainya, bagaimana bisa air mineral bisa berubah menjadi air garam.

Mengapa Harus JumpaWhere stories live. Discover now